Part 27. Detail Kecil

3.2K 402 14
                                    

27. Detail Kecil

Jaemin, Haechan dan Yava pergi ke pinggiran kota. Berjalan di pinggiran sungai yang mengalir deras. Ada bendungan yang di atasnya juga digunakan sebagai jembatan. Yava dan Jaemin sedikit berlarian karena salju sudah tidak ada. Air juga sudah tidak membeku lagi.

Singkatnya musim dingin sudah lewat.

Keduanya saling mengejar. Jaemin tidak memperdulikan Haechan yang berjalan di belakang. Mengawasinya dengan intens.

"Jaemin, duduk dulu."

Jaemin berhenti. Dia menoleh untuk menatap Haechan, "Berhentinya di jembatan saja. Aku ingin di sana."

Haechan diam beberapa detik. Lalu kepalanya mengangguk pelan. Membiarkan Jaemin pergi ke jembatan lebih dulu.

"Ada hal yang harus aku bicarakan sekarang."

Haechan menatap Yava yang menahan langkahnya. Dia melirik Jaemin yang sudah ada di jembatan. Melihat air terjun yang terbuat karena bendungan besar itu.

"Ada apa?"

Yava menggerakkan ekornya pelan, "Dia sudah tau, maksud dari kudeta di kerajaanmu. Setelah ini, aku tidak tau apa yang akan dia lakukan."

Untuk sesaat Haechan membeku. Dia menatap Yava di depannya. "Kau berbohong."

"Tidak. Jaemin mengetahui detail kecil itu setelah dia pergi ke waktu di mana Nakamoto Jaemin pertama kalinya meninggal. Kehidupan pertama sebelum kau melakukan ritual itu."

Detail kecil. Detail kecil yang dimaksud Yava, apakah itu? Bagaimana Jaemin bisa mengetahuinya?

Suara ledakan terdengar. Keduanya menoleh ke jembatan. Jaemin tampak berlari, menghindari jembatan yang perlahan runtuh.

"Jaemin." Haechan memanggil panik. Dia berlari cepat ke arah jembatan.

Jaemin berlari secepat yang dia bisa. Menghindar saat reruntuhan itu juga menghancurkan bendungan di bawahnya.

Jantung Jaemin berdegub kencang. Dia ketakutan. Untuk sesaat, Jaemin merasa kalau hidupnya tidak akan lama lagi.

Dan benar, Jaemin tidak sempat sampai ke ujung. Jembatan runtuh lebih dulu. Anak itu terjun lebih dulu. Berteriak sekuat yang dia bisa. Namun, tidak ada yang menolongnya sama sekali.

Tubuhnya menghantam sungai dengan cepat. Jaemin merasakan seluruh tubuhnya terasa sakit. Walaupun begitu, dia memaksa dirinya untuk berenang naik. Tak pernah berhasil karena sesuatu seperti menahannya.

Jaemin diam. Kelelahan juga karena paru-parunya yang terlalu banyak terisi air. Jaemin menatap ke atas. Banyak puing-puing jembatan yang berada di sekitarnya. Tidak membuat Jaemin terluka karena hal itu.

Seseorang berenang mendekatinya. Jaemin tidak tau dia siapa. Kesadarannya perlahan menghilang.

Tangannya disentuh lembut. Di sisa kesadarannya, Jaemin melihat seseorang yang begitu mirip dengannya. Jaemin berkedip pelan. Gelembung yang terbuat dari sisa oksigennya terlihat.

"Jaemin." Namanya dipanggil lembut. Juga sebuah tangan mungil berada di pipinya. "Sebelumnya, kita pernah bertemu di antara hidup dan mati. Dan sekarang, kita bertemu lagi."

Waktu seakan berjalan lambat. Suara itu menggema di telinganya. Memberikan kenyamanan juga rasa aman. Yang entah itu nyata, atau tidak.

"Aku tau, kau tersiksa di sini. Tidak mengerti apapun. Jiyun juga sama egoisnya, dia membawamu ke dunia yang membuatmu tertekan. Ini bukan duniamu juga."

Jaemin dapat melihat anak itu tersenyum. Senyum yang sama persis dengannya.

"Jadi, aku ingin memberimu kesempatan keluar dari dunia ini. Hidup sebagai manusia biasa. Tanpa semua hal aneh yang kau lihat di sini."

ETERNAL » HYUCKNA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang