Part 41. Piknik !

3.3K 268 49
                                    

41

Hari ini, entah ada angin apa, Jaemin mengajak Jaemin pergi piknik dekat hutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, entah ada angin apa, Jaemin mengajak Jaemin pergi piknik dekat hutan. Pemuda itu begitu bersemangat, senyum cerah dan pandangan penuh berbinarnya membuat Haechan tidak kuasa untuk menolak. Alhasil, sore ini mereka pergi piknik setelah Jaemin menyiapkan semua keperluannya.

Sementara Haechan yang duduk santai di atas rerumputan kering, punggung menyender pada bidang pohon. Buku dia pegang, dibaca untuk membunuh kebosanan. Jaemin sibuk sendiri, mengejar kupu-kupu yang terbang rendah. Bunga-bunga tumbuh subur tanpa dirawat. Beberapa serangga pun beberapa kali Haechan lihat.

"Jaemin, jangan pergi terlalu jauh." Haechan berucap sembari membalik kertas bukunya. Membaca halaman selanjutnya.

"Tidak~" Jaemin tertawa kecil. Seekor kupu-kupu hinggap di ujung hidungnya, sayap berwarna biru dengan sentuhan Pink itu mengepak pelan. Bergerak ringan baru kembali terbang. Jaemin tersenyum, mengusap hidungnya pelan.

Dia kembali berjalan. Lebih jauh. Haechan tenggelam dalam bacaannya. Saking fokusnya, suara langkah kaki Jaemin tidak dia dengar. Haechan tersentak kaget saat sesuatu menggores bahunya. Pria itu menoleh, menatap bahu kirinya. Tidak ada yang terluka, tapi kenapa seperti ada yang menggores di sana.

Suara langkah lari terdengar. Haechan menoleh cepat, mendapati Yava yang berlari cepat ke arahnya. Rubah itu memperlihatkan ekspresi khawatir, namun ada kemarahan di sana.

"Ya—"

"Jaemin dalam bahaya, bodoh!" teriak Yava, dia tidak berhenti. Terus berlari membuat Haechan meletakkan bukunya asal dan berlari menyusul Yava.

Teriakan tertahan Haechan terdengar. Dia menatap tangan kanannya yang memerah. Seperti luka bakar. Kenapa? Kenapa seperti ini. Yava juga sempat berhenti, memandang tangan Haechan. Dia berdecih kasar.

"Kau bisa merasakan rasa sakit dari Jaemin karena kalian terhubung sekarang."

Keduanya kembali berlari. Mencari Jaemin yang sepertinya memasuki hutan jauh lebih dalam. Mereka meningkatkan indra pendengaran, mata menatap tajam dan menyeluruh.

Suara ledakan terdengar. Lari mereka terhenti. Memandang ke sisi kiri mereka. Ada cahaya oranye karena api, asap membumbung menuju langit.

"Ah! Sial!"

Haechan berlari dulu, disusul oleh Yava tepat di belakangnya. Jantung Haechan berdegub kencang, keringat menetes di pelipisnya. Merasa ketakutan, takut terjadi sesuatu dengan Jaemin.

Di sana, mereka melihat Jaemin yang terduduk di balik batang pohon besar. Ketakutan. Memegangi tangan kanannya yang berlumuran darah. Sebagian kulitnya memerah sempurna.

"Jaemin," panggil Haechan pelan. Dia tanpa basa-basi, langsung mendekati kekasihnya. Belum sampai Haechan dekat dengan Jaemin, api mengarah padanya. Menghantam sebuah batang pohon dan membakarnya.

ETERNAL » HYUCKNA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang