"Lain kali pasang alarm Ca, untung aja tadi ada gus Kevin yang nawarin kita buat sama." ucap Aulia sambil berjalan keluar dari asrama Aca bersama dengan sang empu.
"Iya maaf, janji deh lain kali gak bakalan ketiduran lagi." ucap Aca merasa bersalah. Karena itu semua adalah ulahnya dan malah membuat Aulia ikutan panik karenanya.
"Iya deh. Yaudah, ayo! Kasihan gus Kevin kelamaan nunggu."
"Iya." Mereka pun langsung berjalan menuju mobil Kevin yang sudah terparkir di depan ndalem.
"Assalamualaikum Gus! Maaf udah buat gus nunggu," ucap Aulia yang hanya diangguki oleh Kevin.
"Yaudah, masuk!" ucap Kevin yang langsung diangguki oleh kedua gadis itu. Dan mereka bertiga pun langsung memasuki mobil itu. Di mana Aca dan Aulia duduk di jok belakang dan Kevin dijok kemudi.
"Oh iya, gue lupa. Tas lo ketinggalan di dalam Kesy," ucap Kevin seraya menyodorkan sebuah tas kepada Aca.
"Eh iya, pantasan kek ada yang kurang. Makasih, ya!" ucap Aca dengan menampilkan senyumannya.
"Sama-sama." Setelah mengatakan itu, Kevin pun langsung melajukan mobilnya menuju kampus Aca dan Aulia.
Aulia yang melihat seperti ada sesuatu di antara Kevin dan Aca menjadi bingung dengan situasi sekarang. Bagaimana tidak? Tadi, ntah ada angin apa, Kevin malah meminta Aulia untuk berangkat dengan dirinya sewaktu Aulia balik ke asramanya tadi.
Flashback
"Gus!" sapa Aulia dengan menundukkan kepalanya dan dijawab dengan anggukan oleh Kevin. Namun, saat melihat Aulia seperti terburu-buru, dia pun menghentikan langkah Aulia.
"Mau ke mana, Au?" tanyanya membuat Aulia membalikkan badannya.
"Mau ngambil baju buat Aca gus. Soalnya mau kuliah," jawab Aulia jujur.
"Oh mau kuliah," jawab Kevin mengangguk-anggukan kepalanya paham.
"Yaudah Gus, saya permisi dulu." Lagi-lagi, Kevin hanya mengangguk.
Aulia langsung saja beranjak dari posisinya dan berlari memasuki asramanya yang tak jauh dari sana.
Sepeninggalan Aulia, tiba-tiba Fahsan datang dengan stelan kantornya yang sudah rapi. "Vin," panggilnya, membuat Kevin menoleh ke arahnya.
"Ya?"
"Gue minta tolong kasihin ke Aca ya, kemarin tinggal. Oh iya, kayanya dia kuliah hari ini. Lo tolong anterin ya!" ucapnya yang membuat Kevin membulatkan matanya.
"Ogah ah, males gue. Gue bukan supirnya kali!" jawab Kevin tak terima.
"Ooh gitu, yaudah. Nanti gue tinggal lapor ke Ummy soal lo yang suka ke Aulia," ancam Fahsan, membuat Kevin membulatkan matanya sempur.
"Apaan sih? Gue gak suka dia ya," ucap Kevin menolak.
"Yaudah kalau gak suka, nanti biar gue tikung aja."
"Mau poligami lo?" terkejut Kevin lagi. Bahkan, posisinya sekarang sudah berdiri dan menatap saudaranya itu dengan tajam, seolah-olah tidak terima.
"Boleh aja, kalau istri gue ngizinin," ucap Fahsan seperti tanpa dosa.
"Gue sumpahin lo Bang!" ucap Kevin benar-benar tidak habis pikir dengan pola pikir Fahsan.
"Ya enggaklah, cukup satu aja bagi gue Vin. Yaudah, lo anterin ya. Gue ada meeting, jadi harus pergi sekarang. Assalamualaikum!" Fahsan pun memberikan tas yang dia bawa tadi kepada Kevin dan berlalu dari sana, tanpa menunggu respon Kevin.
"Bang- Astaghfirullah, hampir aja gue mau berkata kotor. Sabar gue mah," ucapnya sambil mengusap-usap dadanya sendiri agar bersabar.
"Wa'alaikumussalam," jawabnya ketika teringat kalau Fahsan tadi membaca salam.
"Eh Au!" panggilnya kepada Aulia yang kembali lewat di hadapannya dengan larian kecilnya.
"Eh iya, kenapa Gus?" tanyanya.
"Biar saya yang antar ya, sekalian bilang sama Lakesya untuk cepatan."
"Eh, tapi Gus?"
"Saya tunggu di dekat ndalem ya, Assalamualaikum!" ucapnya dan meninggalkan Aulia yang masih heran dengan Kevin.
Hal itu saja sudah cukup membuat Aulia bingung dan sekarang malah Kevin memberikan tas milik Aca kepada Aca. Apa mungkin mereka berdua punya hubungan? Ah, rasanya hati Aulia sedikit tergores.
"Lo kenapa Au?" tanya Aca yang berada di sebelahnya.
"Eh, gak papa." ucap Aulia yang langsung tersadar dari lamunannya.
Kevin yang sayup-sayup mendengar bisikan kedua gadis itu di belakang, menatap keduanya dari kaca spion mobilnya.
"Kamu baik-baik ajakan Au?" tanya Kevin yang membuat kedua gadis itu langsung menatap Kevin bingung.
"Jangan terlalu suka untuk melamun! Gak baik," ucap Kevin yang malah membuat kedua gadis itu saling bertatapan.
"Iya Gus," jawab Aulia terasa sedikit canggung.
Setelah itu, tak ada perbincangan apapun yang terjadi. Dan tak lama setelahnya, mereka pun sampai di tujuan. Langsung saja Aca dan Aulia turun dari mobil Kevin dan tak lupa mengucapkan terima kasih.
"Kalau gak karena abang gue, gak mungkin gue mau Kesy," ucapnya bermonolog, setelah kepergian kedua gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Dia (End)
SpiritualKisah gadis yang bernama Lakesya. Dunia malam yang sudah menjadi hobinya harus dia tinggalkan di saat keluarganya mengetahui semua hal yang sudah dia lakukan selama ini, semenjak dirinya jauh dari keluarganya. Pernikahan yang selalu diimpikannya aga...