ONE

931 39 2
                                    

Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak yah🤍.

Terlihat di sebuah halte bus seorang gadis yang tengah mengayun-ayunkan kakinya yang tak sampai ketana, dia adalah Ilyyana adelina gadis itu sedang menunggu bus datang untuk mengantarkannya pulang kerumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat di sebuah halte bus seorang gadis yang tengah mengayun-ayunkan kakinya yang tak sampai ketana, dia adalah Ilyyana adelina gadis itu sedang menunggu bus datang untuk mengantarkannya pulang kerumah. Ia baru saja mengerjakan kerja kelompok bersama teman-temannya di perpustakaan sekolahnya.

Ilyya mendongakkan kepalanya menatap langit yang sudah akan mau gelap. "Masih ada ga ya bus yang bakalan dateng?," Tanyanya pada dirinya sendiri, ia pulang kesorean semoga saja bundanya tidak marah padanya.

"Udah mau malam gini lagi,"katanya gelisah mengambil handphonenya yang berada di dalam tas sekolahnya.

"Yaah mati," keluhnya karena handphonenya yang mati karena kehabisan batrai.

Tak punya pilihan lain selain berjalan kaki, ilyya berdiri dari duduknya berlalu dari halte bus melangkahkan kakinya menyusurih jalanan yang cukup sepi yang dikarenakan sudah mulai gelap itu untuk membawanya pulang kerumahnya.

"Semangat ilyya lo pasti bisa lo kan istrinya Eunwoo jadi lo harus setrong," kata ilyya menyemangati dirinya sendiri ia terus saja berjalan menyelusurih jalanan yang sepi dikarenakan hari yang sudah gelap.

Dih saat ilyya berjalan melewati sebuah pohon yang kucup rindam, ia tak sengajah melihat sebuah bayangan melintas, karena ia mempunyai jiwa kepo yang sangat amat kuat ia pun mendongakkan kepalanya keatas untuk melihat bayangan apa itu, alangkah kagetnya ia saat melihat mbak kunti yang tengah duduk anteng di sebuah dahan pohon sambil melambai kearahnya. 'WHAT? YANG BENER AJA' batin ilyya panik.

"HUAAAA. BUNDAAA ADAA MBAKK TUYUL," teriak ilyya takut berlari tak tentu arah yang ia pikirkan sekarang hanya pergi sejauh-jauhnya dari sana.

Mbak kunti yang melambai kepadanya tadi terdiam cengok, lah padahal niat sih mbak kunnya baik hanya berniat untuk menyapa, kok malah kabur?, aneh banget pikir mbak kunti itu bingung.

"LAHH SETAN KOK TUYUL SIH GUE KUNTI ANJIRR BUKAN TUYUL," teriak sih mbak kun kepada ilyya yang tengah kabur terbirit-birit karena takut kepadanya itu.

Jelas-jelas gue kunti gini anjirr malah di bilang tuyul buta setan kali tuh bocah pikir mbak kun menatap punggung ilyya yang sudah tak terlihat lagi.

"Lah. yang setan kan gue bukan dia gimana sih," kata mbak kun menunjuk dirinya sendiri. "au ah bodoamat yang penting gue cantik hihhihhihiihi," pedenya sambil ketawa tak jelas seperti kunti.

----

Setelah merasah kucup jauh berlari dari sih mbak kunti Ilyya mengurangi laju larinya dikarenakan sudah mulai ngos-ngosan tenaganya terkuras habis sekarang dan jangan lupakan keringatnya yang tak hentinya berlomba-lomba untuk keluar membasahi keninnya, ilyya memutuskan untuk berhenti di sebuah bangku yang terletak di taman rumah penduduk yang ia sendiri tidak tau pemiliknya siapa ia duduk disana menyeka keringat di dahinya yang bercucuran.

KANALI [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang