Jangan lupa follow saya supaya bisa baca sampe ending🤍.
Di sebuah kamar tepatnya di sebuah kasur terlihat seorang gadis yang sedang meringkus tubuh mungilnya di sebuah selimut tebalnya untuk mencari kenyamanan disana.Tok tok...
Terdengar bunyi ketokan pintu kamarnya yang diketok berkali-kali.
"Lyya bangun sayang, nanti kamu telat loh!," teriak orang yang mengetok pintu kamar anaknya dengan tak sabaran itu. ia adalah bunda desi.
Tok tok tok...
"Lyya," panggil sang bunda lagi, bunda terus-menerus mengetok pintu kamar anak kesayangannya yang tak lain adalah ilyya.
Ilyya yang terusik karena ketokan pintu membuka matanya memincing menatap kearah pintu kamarnya yang terus saja di ketok-ketok oleh sang bunda.
"Lyyaaa," pangil sang bunda lagi tak sabar. "Bangun sayang, nanti kamu telat lohh!!, liyaaa."
"Iyaa bunda iya, lyya udah bangun kok," teriak ilyya memberitahu kepada sang bunda bahwa ia yang sudah bangun dari tidurnya. Ilyya mengusap-usap matanya pelan ia masih mengantuk.
Bunda desi yang mendengar satuan ilyya yang telah bangun mulai berlalu dari sana untuk pergi menujuh kedapur untuk menyimpan sarapan ilyya.
Ilyya gadis itu melangkahkan pelan kakinya memasuki kamar mandi yang terletak di pojok kamarnya untuk segera mandi.
Setelah selesai dari ritual mandinya dan juga telah memakai seragam sekolah kebanggaannya, ilyya pun mulai melangkahkan kakinya untuk menujuh keluar kamar menujuh keruang makan yang diamana sang bunda tercinta berada.
"Udah?," tanya sang bunda kepada ilyya yang telah berada dihadapannya itu tak luput dengan muka ceria anaknya yang tidak pernah pudar.
"Udah," jawab ilyya tersenyum.
"Yasudah sekarang duduk untuk makan," tintah bunda kepada ilyya yang langsung di turutih oleh ilyya dengan segera mungkin mendudukan bokong seksoynya dengan anteng di sebuah kursi yang berhadapan dengan meja makan.
Sang bunda mengambilkannya nasi goreng yang telah ia buatkan untuk ilyya itu menaruhnya di piring ilyya.
"Sekarang makan," tintah sang bunda yang telah selesai mengisi piring kosong ilyya dengan nasi goreng buatannya.
Ilyya menatap bundanya terseyum. "Iya, bunda," jawab ilyya mulai menyuapkan satu sendok nasi goreng ke dalam mulutnya.
Setelah selesai makan ilyya menyalami punggung tangan bundanya untuk berpamitan. "Lyya sekolah dulu ya, bun," kata ilyya pamit kepada sang bunda.
Bunda terseyum mengusap-usap rambut anaknya sayang. "Iya, sayang," kata bunda lembut.
"Yaudah lyya pergi dulu ya bun, dadah bunda," ilyya belarlalu sambil melambaikan tangannya kepada sang bunda meningalkan perkarangan rumahnya untuk pergi kesekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANALI [ ON GOING ]
Teen FictionTidak ada yang pernah menduga seoarang kanali pratama ketua geng alaskana yang terkenal akan kedinginannya terhadap seorang perempuan, galak, dan kejam bisa berubah jinak, dan bisa sebucin itu terhadap seorang ilyyana adelina yang notabenenya adalah...