Jangan lupa follow oza supaya bisa baca ampe ending ya guyss!!
Heppy reading!!
Typo? Tandain
"ADOH SAKIT, SAYANG," erangan rio karena bibirnya yang di berikan obat merah oleh ilyya.Ilyya hanya menatap datar cowok di hadapannya itu. "Lebay," cibirnya menekan-nekan luka rio dengan kuat.
"Sakit, ya," desis rio menahan tangga ilyya supaya tidak menekan-nekan lukanya lagi.
Ilyya terkekeh. "Oke, sorry. sini gue obatin lagi janji deh, enggak bakalan di teken lagi," katanya kembali mengobati luka rio dengan telaten.
Rio menatap ilyya yang sedang dengan telatennya mengobati lukanya, gadis itu terlihat bergitu sangat cantik kalo dilihat dari dekat seperti ini, mata hazilnya bergitu indah membuat siapa saja yang melihat mata hazil ilyya pasti akan langsung terhipnotis oleh matanya.
"Mata lo cantik, ly," ujar Rio yang terus terusan menatap mata gadis itu.
Ilyya menatap rio tepat di matanya. "Gue tau," ujarnya pede.
Rio mengangkat tangan kanannya menujuh ke pipi chubby ilyya dan mengusapnya pelan, menatap gadis itu dengan padangan dalam. "ya lo tau?, gue suka banget sama lo dari dulu samapai sekarang, ya."
Ilyya hanya diam, tak berniat untuk menjawab.
Tersadar dari lamunannya itu, buru-buru ia memutuskan kotak mata mereka menjauhkan tubuhnya dari rio. "Hmm, lo mau minum apa?," tanyanya pada rio, berusaha untuk mengalikan pembicaraan.
rio hanya menatapnya dengan pandangan kecewa.
"Kopi aja," jawab rio pasrah.
Ilyya menggeleng. "No, kopi nggak baik buat kesehatan lo, apalagi dengan kondisi lo yang luka kayak gini. Gimn kalo susu coklat? Lo suka coklat apa vanilla?."
Rio mencibir. "Ck! Buat apa lo nanya gue kalo ujung-ujungnya lo bakalan tetap bikinin gue susu?."
Ilyya menyengir. "Hehheh kan basah-basi doang guenya, kalo gitu gue kebelakang dulu, lo tunggu sini jangan kemana-mana apa lagi ngelayap ke pohon mangga di depan" kata ilyya berlalu berjalan menujuh ke dapur.
"Dih, emang gue monyed apa?," teriak rio kesal.
"Kan emang" balas ilyya ikut berteriak di arah dapur.
---
Beberapa menit kemudian ilyya kembali dengan segelas susu coklat panas di tangannya.
"Nih minum" katanya menyodorkan segelas susu itu ke hadapan rio.
Rio mengambil segelas susu itu, meneguknya samapai setengah. "Makasih" ujarnya yang kembali meneguk susu itu samapai habis tak tersisa dan kembali memeberikan gelas kosong itu ke pada ilyya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANALI [ ON GOING ]
Teen FictionTidak ada yang pernah menduga seoarang kanali pratama ketua geng alaskana yang terkenal akan kedinginannya terhadap seorang perempuan, galak, dan kejam bisa berubah jinak, dan bisa sebucin itu terhadap seorang ilyyana adelina yang notabenenya adalah...