Jan lupa tinggalkan jejak
"Rio,"
Kana mengepalkan tangannya. Nama itu selalu membuatnya kesal dan marah, kenapa dia kembali lagi? Kenapa cowok itu harus kembali lagi ke sini?Kenapa cowok itu tak mati saja? Kana sendari dulu menginginkan cowok itu mati, tapi sayangnya cowok itu tak mati-mati, apakah harus kana yang turun tangan untuk membunuhnya?.
"Untuk apa?," tanya kana dingin ia menatap ilyya datar.
"Kepo," ilyya mencibir ia tak menyadari tatapan tak suka dari cowok itu.
"Sudah berani berbohong, hmm?."
"Aku enggak boong," banta ilyya.
Kana terkekeh sinis. "Yang tadi itu apa kalo engga bohong?."
Ilyya menghembuskan napasnya lelah. "Tadi aku liat rio di gebukin sama preman pasar mukanya bonyok sama sudut bibirnya robek yasudah aku bawah kerumah biar aku obatin soalnya dia engga mau di bawah kerumah sakit," jelas gadis itu pelan.
Kana terkekeh pelan. "Ck!. Modus sih Bangsat!!," umpatnya.
Ilyya menatap kana tak suka. "Mulut."
"Bunda mana?," Kana cowok itu tak mempedulikan tatapan tak suka ilyya ia malah menanyakan di mana bunda gadis itu.
"Bunda lembur."
"Jadi cuma berdua sama sih anjing itu?," tanya kana tak suka ia menatap ilyya tajam.
Ilyya balas menatap kana tak suka. "Dia bukan anjing dia punya nama."
Kana terkekeh. "Ngebelah dia, he!?."
"Aku engga belah dia, kak. Tapi engga seharusnya kak Kana manggil orang dengan panggilan binatang seperti itu engga pantes karena dia punya nama, kak," jelas ilyya menghembuskan napas lelahnya. Sungguh ia sangat lelah hari ini ia ingin tidur untuk mengistirahatkan diri tapi cowok di hadapannya ini malah tambah membuatnya tambah lelah dengan sikapnya yang menyebabkan.
"Halah. Bacot!!."
Ilyya mengacak rambutnya prustasi. "Mau kak Kana apasih??," tanya ilyya kesal.
"Jauhin dia gue engga suka."
"Dia siapa?," tanya ilyya tak tau siapa dia yang di maksud oleh Kana.
"Anjing."
Ilyya menghembuskan napasnya paham apa yang di maksud kana. "Kak dia punya nama."
"Terserah."
Ilyya kembali mengacak-acak rambutnya prustasi. astagah!! kenapa malam ini Kana sungguh sangat menyebakan? Bahkan lebih menyebabkan dari tadi sore.
Kana menggapai tangan gadis itu untuk berhenti dari kegiatan mengacak-acak rambutnya sendiri. "Jauhin dia, ngerti?."
Ilyya menatap kana kesal. "Kenapa?."
KAMU SEDANG MEMBACA
KANALI [ ON GOING ]
Teen FictionTidak ada yang pernah menduga seoarang kanali pratama ketua geng alaskana yang terkenal akan kedinginannya terhadap seorang perempuan, galak, dan kejam bisa berubah jinak, dan bisa sebucin itu terhadap seorang ilyyana adelina yang notabenenya adalah...