Pertunangan Raja Vermax dengan sang puteri akhirnya dilaksanakan sangat meriah. Rakyat berpesta tujuh hari tujuh malam. Semua ingin melihat wajah puteri yang akhirnya bisa memabwa Vermax ke pelaminan.
Dan seperti yang sudah diduga, puteri itu sangat cantik. Rakyat yakin perpaduan puteri dengan Raja Vermax yang juga tampan kan memberikan keturunan bibit unggul terbaik. Perempuan yang usianya masih 16 tahun itu malu-malu bersanding dengan calon suaminya yang usianya lebih tua 20 tahun namun tetap memesona.
Natasya dan penghuni istana Bunga Mawar hanya bisa mendengar kemeriahan pesta dari kamar masing-masing. Semua perempuan di tempat itu dianggap tidak layak hadir di acara tersebut. Mereka cuma bisa membayangkan tamu dan kemeriahan pesta. Kecuali Miriam kepala dayang yang tentu saja menyaksikan acara didampingi pengawal lelakinya.
Saat Miriam melihat ke pelaminan, dia tidak melihat Vermax dan calon istrinya bersanding. Di mata Miriam, bayangan kedua berubah menjadi ayam jantan dan ayam babon belaka. Yang ayam jantan sibuk memamerkan kegagahannya, sedangkan ayam betina sepertinya harus bertelur sebanyak-banyaknya demi pewaris yang diharapkan.
Itulah kenyataan selanjutnya. Saat babon fokus mengerami anak-anaknya, ayam jago akan sibuk dengan ayam muda lainnya, yaitu penghuni istana bunga mawar.
Sang puteri akhirnya pulang ke kerajaannya. Pesta pernikahan akan dilaksanakan dua tahun lagi setelah sang puteri cukup umur yaitu 18 tahun. Saat itu Raja Vermax akan menjemput sang puteri dan menjadikannya calon permaisuri.
Sepeninggal sang puteri, pesta justru makin meriah. Bergentong-gentong arak dikeluarkan dari gudang penyimpanan dan beratus sapi menemui ajalnya di tukang jagal untuk memberi makan warga yang berbahagia.
Sementara itu dimana Raja Vermax?
Seperti yang sudah diprediksi Miriam, Raja Vermax justru sedang bersantai di kamarnya. Dia sudah memanggil Miriam untuk datang. Kepala dayang yakin Raja Vermax membutuhkan perempuan untuk dia tiduri.
"Aku minta Natasya," kata Raja Vermax.
"Saya masih punya banyak perempuan baru yang pasti cocok untuk paduka," kata Miriam yang tentu tidak ingin pujaannya bertemu lagi dengan Natasya.
Raja Vermax menepiskan tangannya.
"Aku butuh perempuan yang sudah siap bersetubuh denganku. Aku sedang tidak mood mengurus perempuan yang masih belum punya pengalaman," kata Raja Vermax.
Miriam mengangguk sopan dan mundur dari kamar Raja Vermax.
Natasya langsung mendapatkan perawatan paripurna super cepat demi memenuhi keinginan Raja Vermax yang dadakan itu. Perempuan itu bukan main bahagianya dengan kenyataan kalau meskipun sudah punya calon istri, tetapi Raja Vermax tetap mengingat dirinya.
Sebentar lagi Paduka akan lebih mengingatku karena aku hamil. Semoga saja aku bisa hamil . Aku belum datang bulan hingga sekarang...
Natasya dimandikan oleh dua dayang. Rambut kemaluan dan ketiaknya dicukur habis. Bahkan dayang memasukkan sejenis wewangian herbal ke dalam organ intim Natasya beberapa menit agar lebih semerbak.
Konon ramuan itu bukan hanya untuk membuat wangi tetapi menambah gairah birahi perempuan. Mirim dengan afrosidiak, perangsang masa kini.
Kedua dayang itu pura-pura tidak tahu saat mendapatkan lubang rahasia Natasya sudah basah ketika ramuan herbal itu dikeluarkan. Ya, Natasya bahkan sudah terangsang hanya mengingat dia akan bersenang-senang lagi dengan Raja Vermax.
Selanjutnya tubuh Natasya yang semampai dengan dada bak buah melon itu diberikan wewangian lembut kesukaan Raja Vermax dan ditutup kain sutera putih menerawang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAREM SANG RAJA 21+++
FantasySINOPSIS Raja Vermax Maximiliam adalah raja yang cukup disegani. Bukan hanya wajahnya tampan, tetapi dia cerdas, ahli strategi dan tidak mengenal takut. Di usia Raja Vermax yang mencapai 35 tahun, dia tidak menikah. Padahal semua rakyat menanti cal...