BAB 3 -- TIDAK MELIBATKAN HATI

17.9K 176 0
                                    


Raja Vermax melihat tubuh Natasya roboh dari posisinya yang seperti orang bersujud. Perempuan itu kehilangan kesadarannya setelah pertempuran intim yang cukup lama. Raja Vermax mengusap batang kejantanannya yang makin keras dan mengocok dengan tangannya perlahan. Maklum pelepasannya belum tuntas sementara lawan main sudah terlanjur pingsan.

Raja Vermax sedikit menyesal tidak membiarkan Natasya memuaskan batangnya dengan mulut terlebih dahulu.

Ada kebiasaan Raja Vermax untuk tidak menyetubuhi perempuan hingga ejakulasi di dalam rahim si perempuan. Dia sedikit jijik harus mengisap kelamin perempuan yang pernah berbekas cairan lelaki. Inilah alasan pelepasan yang dilakukannya selalu di luar atau dalam mulut mangsanya.

Raja Vermax lebih fokus mengumpulkan kekuatan ketimbang melampiaskan birahi.

Selain itu dia tidak punya niatan punya anak dengan perempuan-perempuan ini. Mereka sudah ditakdirkan tewas untuk memberinya kekuatan.

Dengan memandang tubuh mengairahkan Natasya dengan bagian rahasianya yang kuyup bengkak terpampang jelas, Raja Vermax meraih orgasme. Cairan dari tubuhnya muncrat dan tumpah ruah di atas perut Natasya yang masih tidak sadarkan diri. Sang Raja mengeram seperti singa terluka sangking nikmatnya.

Dia menghela nafas lega meskipun nafasnya masih memburu. Dengan hati-hati, Raja Vermax memperbaiki posisi tubuh Natasya dan menyelimutinya dengan kain sutera penutup tubuh Natasya. Setelah memakai pakaian, dia bertepuk dua kali.

Miriam langsung muncul.

Dia melihat Raja Vermax duduk di ranjang sementara perempuan bernama Natasya itu terbaring tak bergerak. Miriam yakin Natasya sudah pingsan. Suara teriakan dan desahan perempuan itu sangat keras hingga terdengar langsung ke ruangan sebelah tempat Miriam dan dua dayang menunggu kalau-kalau Raja Vermax membutuhkan mereka.

Miriam sempat kagum dengan daya tahan Natasya. Padahal biasanya suara perempuan yang "dikerjai" raja Vermax hanya mampu bertahan 15 menit, setelah itu sepi. Namun Natasya bisa lebih lama dari dua jam!

Miriam bahkan sempat terangsang berat mendengar suara-suara dalam kamar itu. Diapergi sebentar ke kamar pribadinya, dan melampiaskan birahinya ditemani seorang budak lelaki bertubuh kekar yang memang sengaja dibeli Miriam untuk memuaskan dirinya.

Saat Miriam kembali, suara desahan dan jeritan Natasya masih terdengar. Meskipun lebih pelan, namun tetap saja perempuan itu masih bertahan.

Luar biasa.

"Rawat perempuan ini. Aku masih ingin bersama dia," kata Raja Vermax.

Sudah kuduga.

Miriam mengangguk patuh.

"Paduka ingin memakai dia lagi malam ini?" tanya Miriam.

Raja Vermax menggeleng.

"Siapkan perempuan yang lain. Aku ingin menemui perempuan ini setelah dia pulih sepenuhnya. Aku ingin lebih lama memakainya," kata Raja Vermax seraya bangkit.

"Baik paduka..."

Miriam mengangguk dan memberi hormat. Raja yang tampan itu lewat di depannya bahkan tanpa peduli betapa tulus caranya memberi penghormatan.

Usia Raja Vermax dan Miriam tidak beda jauh, yaitu Miriam lebih tua dua tahun.

Miriam yang merupakan anak seorang dayang yang mengurus ibu Raja Vermax. Mereka besar dan main bersama. Tugas Miriam kecil menuruti semua keinginan calon raja ini.

Di usia 13 tahun, Vermax tumbuh menjadi bocah lelaki yang makin tampan. Sementara di usia 15 tahun, Miriam menjelma menjadi perempuan muda dengan tubuh sintal dan naksir berat pada Raja Vermax.

HAREM SANG RAJA 21+++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang