Malam itu berlalu tanpa bulan di langit.
Suara desahan dan erangan penuh nafsu Natasya terdengar hingga keluar kereta. Suara itu menyebabkan prajurit yang membuat tenda di sekeliling kereta kuda itu sulit tidur. Semuanya membayangkan apa yang terjadi di dalam kereta dan tentu saja sepanjang malam para prajurit ini terangsang birahi.
Tentu saja semua orang iri pada Raja Vermax yang enak-enakan memuaskan diri. Di saat cuaca sangat dingin, Raja Vermax bisa memeluk tubuh hangat perempuan, sedangkan para lelaki itu hanya bisa membayangkan saja.
Hingga tengah malam, suara itu masih terdengar, namun lebih samar. Para prajurit yakin Natasya sudah lelah dengan Raja Vermax.
Dan akhirnya suara itu lenyap.
Para prajurit yang tadi menguping dengan tangan mengurut alat vital masing-masing kini bisa bernafas lega. Tidak ada yang lebih mengairahkan dari mendengar desahan perempuan di malam sangat dingin seperti itu.
Malam itu jadi malam dimana semua prajurit melakukan onani massal secara diam-diam karena desahan Natasya yang dikerjai Raja Vermax.
Kenyataannya Natasya memang sudah pingsan. Gaunnya terangkat ke atas dengan bagian bawah tubuhnya yang polos tanpa selembar benang pun. Kedua kaki mungil itu terbuka lebar, sementara Raja Vermax masih sibuk memaju mundurkan penis jumbonya di kemaluan mungil sang gadis yang sudah bengkak becek.
Gerakannya cepat dan brutal sehingga tubuh Natasya terlonjak-lonjak.
Permainan lendir itu memang belum selesai untuk Raja Vermax kendati Natasya sudah tak sadarkan diri. Sesekali sang raja mengeluarkan penisnya dan kembali menempelkan bibirnya di organ intim Natasya, berharap masih ada sisa cairan yang bisa dinikmati.
Bagian mulut dan bibir raja Vermax basah kuyup dengan cairan vagina Natasya.
Hingga akhirnya sang Raja mendengus sambil menyemprotkan cairan tubuhnya ke atas perut Natasya yang ramping. Dia benar-benar puas.
Puas dan kenyang.
"Kau benar-benar hebat. Aku tidak salah membawamu ikut perjalanan ini," kata Raja Vermax. Jari tengahnya menyusup hingga tenggelam ke dalam kemaluan Natasya yang memerah bengkak, mencoba menarik lebih banyak lagi cairan dari sana.
Sesaat kemudian Raja Vermax mengisap jari tengahnya. Matanya terpejam menikmati aroma khas kemaluan perempuan yang menurutnya sangat nikmat.
Raja Vermax memakai kembali celananya. Dia juga menarik gaun panjang Natasya yang tersingkap. Sang raja keluar dari kereta kuda itu menuju tenda khusus yang sudah disiapkan anak buahnya.
Sang Raja butuh istirahat sementara tenaganya sudah penuh sempurna.
--00--
Perjalanan menuju batas negara memerlukan waktu 10 hari.
Selama 10 hari itu Natasya melayani Raja Vermax setiap malam.
Selama 10 malam itu prajurit nyaris gila karena terangsang dan mereka mulai bosan harus onani terus menerus.
Pada malam kedua, Raja membawa Natasya ke dalam tendanya, dan sejak saat itu Natasya selalu bermalam di tenda itu.
Dia mandi di dalam bak mandi logam Raja Vermax. Bak mandi itu cukup untuk menampung tubuh bongsor Raja Vermax dengan Natasya di pangkuannya. Keduanya saling membersihkan tubuh, kemudian Raja Vermax akan meniduri sang dara setelahnya.
Raja memastikan tubuh Natasya benar-benar bersih. Natasya adalah hidangan yang akan disantap, dan sangat normal bagi Raja Vermax mengharapkan hidangan itu bersih.
Natasya tidak berdaya selain menurut kemauan Raja Vermax. Dia ibaratnya seorang budak seksual yang hidup matinya berdasarkan kemurahan hati tuannya. Untuk bisa bertahan hidup Natasya harus melakukan apa saja, termasuk membuka kedua kakinya selebar mungkin untuk jadi bulan-bulanan sang raja.
Anehnya selama beberapa hari perjalanan panjang nan jauh itu, Natasya menjadi lebih liar dan bergairah. Setiap kali dia disentuh Raja Vermax, nafsunya langsung membara. Padahal setiap kali habis digauli Raja Vermax, tubuh Natasya berantakan.
Natasya tidak tahu yang dilakukan Raja Vermax padanya tidak total sebagaimana yang dilakukan Raja Vermax pada perempuan lain yang kemudian merenggang nyawa. Kali ini Raja ingin Natasya bisa hidup lebih lama.
Tentu saja supaya bisa digauli terus.
Apalagi perjalanan masih panjang.
Mungkin nanti setelah misinya melawan monster selesai, dia tidak lagi butuh Natasya.
Seperti malam ini. Natasya membiarkan sang raja kembali menikmati tubuhnya yang selalu tanpa penutup. Tangannya mengelus rambut lebat ikal sang raja yang sedang mengisap puting payudaranya yang besar.
Mulut Natasya mendesah-desah dengan permainan mulut dan lidah di puting payudaranya, sedangkan tangan yang lain meremas payudara kiri Natasya gemas.
"Geli Tuan...ohhhh... Geli...." rintih Natasya begitu Raja Vermax memilin-milin puting itu dengan bibirnya.
Tangan kiri Raja Vermax pindah ke bawah, mengelus permukaan kelamin Natasya yang tembem tanpa rambut. Seperti diperintah, Natasya langsung membuka kedua pahanya. Dia bisa merasakan tubuhnya mulai banjir.
"Kau suka?" Bisik Raja Vermax melepaskan puting besar itu.
"S..Suka Tuan..." desah Natasya dengan mata terpejam. Putingnya perih dan panas. Bertolak belakang dengan gairannya yang naik kembali.
Tubuh Natasya ternyata tidak kapok kalau semalam dia pingsan digauli sang Raja.
Tangan Raja Vermax masih mengelus permukaan segitiga Natasya yang tembem itu. Tubuh Natasya terangkat seolah meminta Jari Raja Vermax berbuat lebih.
Natasya mendambakan jemari itu menyusup dan tenggelam ke dalam kelaminya.
Bukan.
Dia ingin lebih.
Tiba-tiba Natasya bangkit. Dia menarik celana Raja Vermax dan batang raksasa Raja Vermax keluar setengah tegang terangguk-angguk.
Tanpa ragu Natasya mengulum batang besar itu dengan penuh nafsu. Raja Vermax mendesah keras. Tangannya menekan kepala Natasya supaya lebih dalam lagi mengulum batang kebanggaanya.
"Kau memang agresif. Aku suka perempuan agresif," kata Raja Vermax sambil mendesah serak.
Natasya tidak mendengar. Dia sibuk mengocok, mengisap, menjilat dan memijat batang Raja Vermax yang ukurannya lebih besar dari pergelangan tangan Natasya yang langsing.
Namun Natasya tidak lagi takut. Dia justru ketagihan dan kelaminnya terasa gatal ingin digaruk dengan batang besar itu.
Natasya ketagihan.
Raja Vermax tertawa.
Melihat gaya Natasya yang bernafsu seperti, sang Raja mendadak punya ide.
Buat Raja itu ide yang baik.
Namun buat Natasya, itu adalah ide buruk yang akan membuat harga dirinya makin terpuruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAREM SANG RAJA 21+++
FantastikSINOPSIS Raja Vermax Maximiliam adalah raja yang cukup disegani. Bukan hanya wajahnya tampan, tetapi dia cerdas, ahli strategi dan tidak mengenal takut. Di usia Raja Vermax yang mencapai 35 tahun, dia tidak menikah. Padahal semua rakyat menanti cal...