Apes! Hari ini Alora akan ada ulangan harian Fisika, namun pikiran nya bercabang, hari ini Lora tidak mau berharap jika tidak bertemu dengan lelaki yang ia temui dua hari lalu, ia tidak mau menambah kepusingan di hari ulangan harian fisika, otak nya sudah ngebul penuh asap karena memikir keras untuk rumus-rumus yang sangat banyak di kertas nya.
"Questioner sudah saya bagikan! Harap bersikap jujur, jika ada yang melakukan kecurangan, seperti mencontek, membuka hp atau yang lainnya, saya tidak beri nilai. Saya ingatkan kembali TIDAK ADA REMEDIAL", ucap bu Retno selaku guru pengampu fisika, beliau duduk dan tetap menatap menyesiri tiap-tiap bangku siswa dengan teliti.
Inilah dimana semua murid mengangkat tangan nya untuk menghitung saja takut, takut jika Bu Retno menyimpulkan gelagat adanya misi contek mencontek. Beberapa dari siswa nya mengerjakan dengan tenang, ada yang pusing karena hanya Sebagian soal yang bisa dikerjakan, namun ada juga yang memagang kepala nya karena benar-benar tidak tahu cara menjawab semua soal, kaum inilah yang hanya menunggu tuhan membantu nya lewat hal-hal tak terduga.
"Lora!, nomor 2 bagi rumus dong, suer rumus doang deh", Fathur mencolek Lora yang berada di sebrang bangku nya.
"Sabar ya, gue kerjain soal ini dulu"
"Siap! Makasih manis!"
Alora sudah mengerjakan soal terakhir, ia cukup senang karena ia bisa menyelesaikan soal-soal ujian ini, ia memberikan rumus sesuai nomor yang di inginkan Fathur. Jika ada yang menanyakan tentang Lisa, tenang saja. Lisa sudah belajar betul-betul dengan Lora, karena ia sudah tahu bagaimana Bu Retno, ia pasti tidak bisa meminta jawaban dari Lora karena bangku Lisa juga cukup jauh dengan Lora.
"Bagaimana, ada yang tidak bisa dimengerti dari soal yang saya kasih?"
'Buset! Gue gak ngerti dari pertama sampe abis nih bu', ini lah garis merah dari maksud seluruh siswa yang ada di kelas Lora, mereka tidak bisa bergerak karena Bu Retno berjalan mengelilingi mereka.
"Alora, kamu sudah?", Bu Retno berhenti di bangku Alora.
"Sudah bu, tinggal saya cek lagi"
"Oke kalau begitu, jangan menerima pertanyaan dari teman-teman ya"
Alora hanya menagangguk dan Bu Retno kembali berjalan mengawasi murid-murid lain. Kertas Ridho di cek oleh Bu Retno, Ridho takut ada yang salah dari pengerjaan nya
"Semuanya! Baca soal itu harus teliti dan pelan-pelan ya, begitupun menghitung, harus teliti dan tepat!"
Benar saja! Ada pengerjaan yang salah di kertas ujian Ridho, namun sial nya Bu Retno tidak memberi tahu soal nomor berapa yang salah pengerjaannya.
1 jam..
30 menit..
10 menit..
KRIIIINGGG!!!!
"Baik anak-anak, selesai tidak selesai harap dikumpulkan sekarang juga!!, 5 menit lagi tidak dikumpul saya anggap tidak mengerjakan dan akan mendapat nilai kosong!, mari ke depan", ucap Bu Retno sambil melihat menit di jam tangan nya.
Perlahan-lahan murid mengumpulkan pengerjaan mereka masing-masih, Sebagian ada yang yakin dengan jawabannya, tetapi ada juga yang jelas-jelas pasrah dengan jawabannya. Mereka berhamburan keluar berlari ke kantin, lapangan, atau kelas lain.
"WOY ALORA! Berhenti sebentar!!"
"Aduh gue tau nih suaranya, pasti Nera. Yuk tengok, 1,2,3"
Benar saja, yang memanggil nama nya Nerala. Apa yang Nera inginkan Alora tidak tahu, ia merasa tumben Nera memanggil namanya, yang ia rasa mereka tidak dekat, bahkan bertemu saja jarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 You
RomanceAlora bertemu dengan seseorang yang tak dikenal nya, ia tidak mengetahui dimana lelaki itu tinggal, ia mencintai nya tapi ada sesuatu yang menjadi tembok tebal dan membentang yang membuat mereka mengalami kesulita.