Bingung bukan main, Alora keluar dari kerumunan orang-orang Bersama Orion, dibawa pergi entah kemana ia hanya mengikuti lelaki bertubuh tegap didepan nya.
"Ke kafe mau gak? Siapa tau kamu capek sama orang sekitar.", Orion menengok gadis di belakangnya. Namun pertanyaan nya hanya diberi anggukan, sangat terlihat bahwa Alora kelelahan.
Mereka menaiki Bus yang lumayan padat, Alora diminta untuk duduk sedangkan Orion berdiri disebelahnya, Alora duduk dengan lesuh, semenjak dari kantin itu, ia tidak makan sama sekali ditambah kejadian yang sangat diluar bayangan nya. Bagaimana mungkin Orion berdiri di depan sekolahnya dan mengaku bahwa dia adalah kekasih Alora? Pusing bukan main.
Alora menatap Orion di sebelahnya yang sedang berdiri, Alora tidak berbicara apa-apa, memang hanya melihat Orion dari bawah saja. Orion yang merasa sedang diperhatikan menundukan kepala nya dan menatap wajah Alora yang sedang melihat nya.
"Kenapa?" Orion bertanya tanpa suara, hanya mulut nya yang bergerak.
Alora menggeleng, dan saat ingin menurunkan pandangan nya, Orion mengusap pipi Alora. Terkejut bukan main, namun Alora merasa nyaman saat perlakuan Orion yang lembut kepadanya, semakin membisu karena ia sudah benar-benar di bom habis-habisan hari ini, oleh perlakuan dan perkataan Orion yang memabukkan.
Akhirnya, sampailah Dimana kafe itu berada, Alora dan Orion turun dari Bus lalu menyebrang jalanan agar bisa sampai kesana. Orion tahu kafe ini sangat indah karena ia pernah suatu hari berjalan melewati kafe itu dan saat ia mencoba mengintip ke dalam kafe, ia merasa kafe itu sangat nyaman dan tenang.
Mereka memasuk kafe dan memilih bangku yang mengarah ke jendela, melihat pemandangan taman kecil didepan kafe dan hiruk pikuk kota.
"Kamu mau apa?"
"Iced Tiramisu Wheap Cream"
"Oke tunggu disini sebentar ya, aku yang ke kasir", Orion berjalan ke arah kasir untuk memesan pesanan Alora dan dirinya.
"Permisi, saya pesan 1 iced tiramisu dengan tambahan wheap cream dan latte kopi yang hangat"
"Baik, ada lagi?"
"Apa disini ada donat rasa tiramisu atau choco crunchy?"
"maaf tidak ada, untuk rasa itu kami punya pastry, bagaimana?"
"Oke saya tambah untuk desert nya pastry tiramisu dan chococrunchy"
"Baik"
Setelah memesan, Orion kembali sambil membawa makanan yang ia pesan lalu duduk di sebelah Alora, ia duduk menghadap Alora yang menundukan kepala nya, Orion tahu bahwa Alora tidak sedang tidur, ia hanya mengejapkan mata nya karena ke lelahan.
"Ra, aku harap di tempat ini kamu bisa nuangin keluhan kamu di hari ini atau hari-hari kebelakang ke aku, jangan ragu"
Mendengar itu Alora bangun dan menegakkan kepala nya lalu menghadap Orion dengan air mata yang menumpuk di pelupuk matanya.
"Hey, jangan ditahan ya. Gak masalah kok kamu boleh nangis"
Runtuhlah sudah pertahanan Alora agar tidak menangis, ia benci menjadi perhatian banyak orang, dengan tatapan mengejek dan intimidasi. Ia benci perkataan dan perlakuan Nerala untuknya, sangat tidak pantas. Ia benci menjadi lemah, namun bagaimanapun ia sudah berusaha untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun lawan Alora sangat kuat dan tidak mau kalah.
Orion mengusap kepala Alora dengan lembut, sedangkan Alora masih melanjutkan tangisan nya, Orion tidak sama sekali menganggu Alora menangis, ia berpikir biarlah sampai Alora puas, lelaki ini juga bahkan tidak berbicara selama Alora bercerita, ia ingin semua yang Alora tahan belakangan ini bisa hilang dengan cara seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 You
RomanceAlora bertemu dengan seseorang yang tak dikenal nya, ia tidak mengetahui dimana lelaki itu tinggal, ia mencintai nya tapi ada sesuatu yang menjadi tembok tebal dan membentang yang membuat mereka mengalami kesulita.