Disinilah Orion, terkejut dengan kepergian Alora secara tiba-tiba, padahal ia masih ingin menghabiskan waktu Bersama gadis lucu itu, ia kesal karena pertanyaan nya juga belum terjawab, apa yang Alora akan katakan? Apa Alora merasa tidak nyaman? Apa Alora balas dendam karena pernah ditinggalkan secara mendadak?, Ah sial!
"I'm sorry if I left you, but please don't do that as I did to you. Apparently, I hate being left, Alora", ia benar-benar kesal ditinggal, Orion akan mencoba untuk mengucapkan salam perpisahan saat ia akan pergi secara mendadak, ia tidak ingin terjadi lagi seperti ini.
Nuansa senja sangat indah di lihat oleh Orion, ia terus memikirkan Alora disaat seperti ini, Orion tidak henti-hentinya tersenyum sambil memegang perut yang Alora perban tadi,
"Ini tidak akan terjadi lagi, aku harus mengabarinya saat aku ditempat ini, tapi bagaimana? Pasti tidak akan bisa saling terhubung antara ditempat ini dan tempat ku".
Orion memikirkan bagaimana ia bisa menghubungi gadis itu saat dia berada disini, yang ia pikirkaan ia hanya ingin tetap mengobrol Bersama Alora meskipun tidak bertemu. Akhirnya, ia memiliki ide untuk pergi ke toko elektronik dan membeli handphone disana.
Benar saja, ia memutuskan pergi dari taman dan menaiki Bus dan meminta kepada kenek nya untuk pergi ke toko elektronik, jujur saja ia tidak tahu kalau di tempat Alora kendaraan transportasi adanya jasa kenek, itu kenapa ia langsung meminta kepada kenek untuk mengantarkan nya ke toko elektronik.
"Mas! Udah sampe nih" kenek menyenggol Orion yang sedang berdiri karena tidak dapat tempat duduk.
"Oke, Makasih"
Orion jalan masuk ke toko elektronik, berbagai macam tipe, ukuran, warna yang terpajang di etalase toko tersebut, tidak banyak juga yang sedang bekerja mencuri-curi pandang ke Orion karena ketampanan seperti model paris fashion week, alias GANTENG TOTAL.
"Permisi kak, apa ada yang bisa dibantu? Kakak nya mau cari handphone merk apa?"
Karyawan toko itu mempersilahkan Orion untuk duduk di bangku tinggi yang sudah disediakan.
"Oke, saya gak tau apa merk handphone yang bagus, jadi bisa beri saya saran mana yang bagus untuk bisa saya beli"
"Baik kak, saya memberi saran handphone ini, kualitas nya bagus, baik internal dan eksternal dari sistem hanphone ini kak, tapi harga nya lumayan"
"Soal uang tidak perlu dibahas, saya beli. Oh iya, saya juga ingin beli kartu, anti gores, dan lain-lain agar handphone ini agar bisa tahan lama"
"Baik kak"
Karyawan itu merasa bersalah mengatakan 'tapi harga nya lumayan', karena ia tidak sadar kalau aura dari lelaki yang ingin menjadi pembeli di toko itu sangat mahal, pakaian yang lelaki itu pakai, parfumnya yang tercium juga mahal.
"Ini, kak semuanya sudah lengkap, harga nya 20 juta"
"Oke, ini"
Lunas!, mengapa ia membawa uang sebanyak itu? Dia memang mempersiapkan uang 50 juta di tas nya karena ia pikir ia akan menghabiskan waktu lebih lama Bersama Alora, tapi nyata nya tidak, itu kenapa ia memiliki sisa uang yang bisa membeli satu buah hanphone berlogo apel tergigit dengan tipe terbaru nya.
"Oke terimakasih, saya permisi"
Orion keluar dari toko itu, sekarang ia bingung mau kemana, karena ia tidak mendapati alarm di badan nya untuk segera kembali pulang.
'Anda betah kan?, gak masalah. Setidaknya saya bisa bertemu Alora lagi' Itu suara batin Orion saat ini, kepada siapa ia katakan? Itu masih dirahasiakan oleh Orion, tunggu saja.
Ah, soal mengapa ia membawa banyak uang saat bertemu dengan Alora? Ia memang sudah mempersiapkan kalau-kalau Alora ingin membeli sesuatu tetapi tidak memiliki cukup uang, seperti kejadian membeli novel, orang lain saja akan tahu kalau Alora ingin membeli diluar yang ia targetkan, seperti hanya membeli 2 buku novel. Itu kenapa Orion saat ini membawa tas nya.
Flashback on
Orion berjalan santai ke sebuah ruangan yang ada di rumahnya. Ia berjalan gontai menuju ruangan berkeamanan khusus yang memiliki sandi, selain benda penting dan uang apa lagi yang ada didalam ruangan tersebut? Jangan salah, Orion memiliki uang sendiri, ia mengambil Sebagian dari uang nya yang bertingkat, ia berpikir uang yang ia ambil tidak cukup, maka ia beralih ke ruang Ayah nya dan mengambil Sebagian uang untuknya.
"Buat apa uang itu?", Ayah nya berdiri belakang Orion yang sedang memasukan uang kedalam tas yang anak nya bawa.
"Oh rupanya kau peduli, pada siapa? Peduli pada saya atau uang anda? Jangan takut, saya tidak pernah putus berdoa untuk keuangan anda yang tidak akan berhenti jumlahnya"
"Memang nya kamu mau kemana, Orion?"
"ke Dunia dimana tidak ada orang yang saya benci"
Orion keluar melewati Ayah nya yang berdiri di dekat pintu, kedua lelaki yang saling menjaga jarak fisik dan batin nya. Dalam diam mereka saling cemas dan takut kehilangan lagi setelah kehilangan orang terkasih nya, Hana. Namun gengsi kedua lelaki ini menjulang tinggi dan dingin seperti gunung Everest, entah siapa yang mau melelehkan gunung itu lebih awal? Memang, dari semua hal yang terjadi hanya satu jalan tengah, berbicara dan dengarkan.
Orion merasa cukup dengan uang yang ada di tas nya untuk menghabiskan waktu Bersama gadis itu, lalu ia pergi Bersama mobil kesayangan nya dan meninggalkan rumah.
Flashback Off
Sekarang ia memiliki Handphone 2, 1 untuknya,, dan 1 lagi untuk Alora. Saat ini Orion duduk di kafe yang ia pilih secara acak, ia duduk di area balkon yang memang kafe itu sediakan, ia memandangi handphone sambil mengingat bagaimana ia dan Alora berkomunikasi lewat text dan telepon, lucu sekali.
Namun disaat bayang-bayang indah dan seru saat ia berkomunikasi dengan Alora, muncul nama yang ia pertanyakan, Gema. Alora menyebut nama itu saat bercerita di taman, tentang seorang lelaki yang sedang mendekati Alora di sekolahnya, Ia akan mencari jalan bagaimana besok ia harus bertemu dengan Alora, ia ingin melihat bagaimana rupa seorang Gema yang gadis itu ceritakan pada nya.
Orion ingin sekali melihat lelaki bernama Gema itu, apa dia lebih dari nya? Entahlah.
'What is this, Lord? Is this what's called falling in love?'
Perasaan yang tidak dikenali Orion datang, namun ia bingung apa yang ia rasakan, ia sudah lama tidak merasakan gejolak Bahagia tiap kali bertemu dengan seseorang, Bahagia nya sirna saat kejadian kelam yang terjadi pada ibu nya, ia lupa rasa Bahagia, ia lupa tersenyum. Sampai ia tidak sengaja menyentuh seorang gadis yang sedang menunggu Bus. Dia Alora, gadis yang saat ini bertengger tidak mau pergi dari pikiran nya.
Orion berusaha untuk tidak menaruh perasaan yang datang secara tiba-tiba, rasa cemburu saat Alora mengatakan nama lelaki lain, rasa kesal membayangkan hari-hari Alora saat berada di sekolahnya yang dengan mudah lelaki bernama Gema mendekati gadis itu, kacau. Namun Orion sadar ia tidak ingin memulai, karena ia takut kehilangan juga, ah ini benar-benar memusingkan.
"Aku mencoba untuk tidak melangkah ke arah yang beresiko, namun jika sudah tidak tertahan, perasaan ini akan berputar arah dan berjalan ke arah nya, aku dengan lantang siap akan semua resiko nya"-Orion.
Jelas kan? Jatuh cinta adalah tantangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 You
RomanceAlora bertemu dengan seseorang yang tak dikenal nya, ia tidak mengetahui dimana lelaki itu tinggal, ia mencintai nya tapi ada sesuatu yang menjadi tembok tebal dan membentang yang membuat mereka mengalami kesulita.