Differences

1 0 0
                                    

Terror dari Lisa tidak putus-putusnya dilayangkan kepada Lora, Lisa tidak mau berhenti sampai ia tau dengan jelas gossip yang ia dengar dari Nera.

"Jangan sampe gue jadi setan yang ngegentayangin lo ya, Ra akibat lu ga jadi cerita terus, BETOT!!!", gerutu Lisa

"BETOT apaan sih?"

"Bete total!! Gue sebel, kenapa ga cerita, kalo andaikan lo jadi dengan cowok itu, kita kan bisa double date Ra!!, akhirnya kita ngerasain Double date, ga ke pengen lo yaa??"

"Aduh, iya iya, jadi begini, waktu gue dihalte kemarin gue ga sadar ada orang yang ngajak gue ngobrol...", Alora bercerita dan cerita itu berlanjut sampai Lora ditinggal oleh lelaki itu

"Aduhhh hahaha, padahal gue udah salting di awal, eh berakhir ghosting, aduh yang sabar ya Ra! Hahaha"

"Ih tuhkan, ini nih yang gue males, ujung-ujung nya ketawa", Lora cemberut mendengar ketawa meledek sahabatnya

"Alora, gue doain deh nanti ketemu lagi sama cowok itu, lagian bodoh kenapa gak nanya Namanya sih, bikin gregetan aja"

"Iya, iya doain gue ketemu lagi, setidaknya nanti gue tanya nama nya deh, biar gue bisa stalk siapa tau ketemu di sosmed".

Bel masuk pun menggema keseluruh seluk beluk sekolah menandakan jam masuk kelas dimulai, Pelajaran hari ini tidak begitu membosankan, tetapi Lora kembali memikirkan lelaki itu 'Apa ada kesempatan untuk kita bertemu lagi ya?'. Guru yang didepan tidak henti-hentinya memberi penjelasan yang rumit dan berkelit.

**

**

Segerombolan orang bersenjata memakai baju hitam siap untuk menyerang markas musuh nya, mereka sudah disiapkan segalanya baik fisik, mental dan keahliannya, mereka sudah biasa melakukan serang-menyerang karena memang begitulah dunia gelap, darah musuh adalah halal untuk mereka, bahkan lebih baik jika tumpah nya darah akibat balas dendam, itu adalah kemenangan tersendiri.

"Saya akan masuk melalui pintu bagian kanan, saya akan membawa mobil sendiri, saya akan memberi intruksi saat saya sudah dapat memasuki pintu tersebut", Orion menutup wajahnya dengan syal hitam, yang terlihat hanya mata nya yang berwarna coklat keemasan bersinar marah, mengingat kematian ibunya.

Pasukan yang akan berjaga-jaga untuk Orion mematuhi perintah tuan nya. Orion pergi sendiri dengan mobil Porsche hitam legam nya, ia memutar stir nya ke arah yang berlawanan dengan mobil-mobil yang digunakan para antek ayah nya.

"APA YANG KAMU LAKUKAN?? KEMBALI IKUTI ARAH MOBIL KAMI!", walkie-talkie itu berbunyi dari mobil Orion, ia mengetahui Ayah nya akan berpikir bahwa Orion berubah pikiran.

"Yang anda tahu saya akan kesana, di luar dari itu saya juga memiliki kepentingan diluar ranah anda!"

Orion menekan pedal gas mobil nya berpacu kencang ke sebuah tempat yang tenang, ia selalu meluangkan waktu untuk mendatangi tempat tenang itu untuk melepas lelah dan penat bahkan ia juga tidak sungkan mluapkan keluh kesah yang ia alami disana.

Mobil sudah terparkir rapih di Kawasan yang sepi dan sejuk, Orion menarik napas nya dalam-dalam, ada rasa perih dan marah, namun ada juga rasa sedih tecampur menjadi satu, ia melangkah pasti ke suatu tempat yang ia tuju, angin sejuk membelai rambutnya yang tebal.

"Halo, Ratu ku, aku datang"

Makam Ibunda Orion, Hana. Wanita hangat yang mencintai keluarga kecilnya, Hana menikah dengan Dendra karena perjodohan dari keluarganya, Ayah Hana adalah seorang pembisnis besar bahkan ia juga memiliki bisnis gelap dan Dendra yang pada saat itu masih terbilang cukup muda untuk menjadi salah satu pemilik bisnis gelap ini bekerja sama dengan kakek Orion, Ayah nya Hana.

2 YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang