Kenalkan, aku Sultan Alingga Sulo LinoAwalnya namaku hanyalah Sulo Lino, aku hanyalah rakyat biasa yang tinggal di sebuah gubuk di hutan sendirian, ayah Ibuku meninggal akibat peperangan yang terjadi beberapa tahun yang lalu.
Namun kehidupanku tiba-tiba berubah drastis setelah bertemu dengan Tuan Alingga, saudara yang mulia Sultan Agung (raja Agung) pada saat itu.
Beliau mengangkat ku menjadi anaknya dan memberiku namanya yaitu Alingga Sulo Lino, saat aku menjadi anaknya aku hidup bahagia di kerajaan itu.
Di sana aku bertemu dengan putri Batari Anjani, dan putri Batari Wulandari. Kami selalu bermain bersama dan tumbuh bersama, hingga pada saatnya aku jatuh cinta dengan putri bungsu dari Sultan Agung yaitu putri Batari Wulandari, kami berdua saling jatuh cinta satu sama lain.
Di bawah sinar bulan purnama aku melamarnya, setelah berita itu tersebar ke seluruh wilayah kesultanan Gowa semua rakyat bersorak gembira namun berbeda halnya dengan putri Anjani.
Dia murka karena aku tahu dia sudah mengejar ku sejak kami kecil namun sifatnya yang manja nan kasar serta terang-terangan mengejar ku dan selalu ingin berada di dekatku membuatku tak nyaman.
Berbeda halnya dengan adiknya putri Wulandari, dia sangat ramah dan lemah lembut, aku jatuh cinta dengan sifatnya itu.
Hingga tiba saatnya putri Anjani berniat mengakhiri hidupnya di sebuah tebing tinggi namun di gagalkan oleh adiknya.
Aku melihat mereka bertengkar namun aku tak mendengar apa yang mereka katakan, di akhir pertengkaran mereka kulihat putri Anjani mendorong adiknya jatuh dari tebing tinggi tersebut.
Aku dengan cepat menghampiri putri Wulandari yang sudah tak bernyawa. "Putri Wulandari…kumohon jangan tinggalkan aku…bukan kah kita berjanji akan menikah, kumohon bangunlah."
Aku menangis atas kepergian kekasih ku itu dan semenjak itulah aku semakin membenci wanita pembunuh itu siapa lagi kalau bukan Putri Batari Anjani.
Di tambah lagi akibat ulahnya itu sang ratu bunuh diri, aku benar-benar hancur pasalnya sang ratu bagaikan ibu bagiku.
Di saat itulah aku berjanji pada diriku sendiri. "Di suatu kesempatan nanti, aku akan membunuhmu Batari Anjani."
Beberapa minggu kemudian aku mendengar berita bahwa putri Anjani di racuni oleh seorang pelayan dan sudah beberapa hari putri Anjani tidak sadarkan diri.
Dengan cepat aku memerintahkan kepada para prajurit untuk mencari siapa pelayan itu dan memerintahkan untuk menghukum mati pelayan itu.
Meski aku mendengar bahwa putri Anjani masih tak sadarkan diri, aku menolak untuk menjenguknya meskipun tuan Alingga menyuruh ku.
Tiga tahun berlalu dan putri Anjani masih belum sadarkan diri, aku acuh tak acuh tentang hal itu meskipun dia mati aku juga tak peduli.
Namun seorang prajurit berlari ke arahku. "Yang mulia…tuan putri Batari Anjani sudah siuman!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PURNACANDRA (Bulan Purnama) END✓
Ficción históricaJika orang lain menganggap dunia ini sebagai surga, maka bagi saya, dunia ini adalah neraka. _________ Akilah Anastasya adalah seorang gadis berparas cantik yang selalu menjadi sasaran bully dan pelecehan di sekolahnya. Suatu hari, pacarnya menjualn...