Setelah pesta selesai, Anjani membuka semua aksesoris yang ia kenakan serta mengganti pakaiannya.
Dirinya kini membersihkan meja rias, meletakkan kembali aksesoris ke tempatnya masing-masing.
"Huftt akhirnya selesai, capek banget."
Anjani hendak berjalan menuju tempat tidurnya namun ia tak sengaja menyenggol sebuah bedak tabur hingga bedak tabur tersebut berserakan di lantai.
kini dia berjongkok dan mulai membersihkan semua bedak tersebut, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki berat mengarah ke arahnya.
"Tumben pelayan Daya nggak ngetuk pintu,"
Anjani kini meletakkan bedak tersebut kembali ketempat nya kemudian berbalik.
"Aku udah ganti baj-"
Dirinya kaget bukan main pasalnya yang di depannya sekarang ini bukan pelayan Daya melainkan Sultan Alingga Sulo Lino.
"Kenapa Kamu masuk ke kamar ini tanpa se izin ku?! apa kamu gila!?" Bentak Anjani.
"Bagaimana kalau aku sedang mengganti pakaian tadi, apakah kamu tak punya etika?!." lanjutnya.
Sultan Alingga Sulo Lino tertawa kecil sambil bersidekap dada. "Orang seperti mu mengajarkan ku tentang etika? apa kau serius?"
"Coba kau ingat, siapa yang sering melakukan ini dahulu?" Tanyanya.
"Yah mana saya tau!, kamu nanya ke saya, saya nanya ke siapa? ke diriku? diriku juga nggak tau!!" Nyolot Anjani.
"Itu kau putri, kau selalu masuk kamarku tanpa se izinku jadi kalau aku melakukan hal sebaliknya itu tidak masalah bukan?" Ucap Sulo Lino kemudian menatap remeh Anjani.
"Itu dulu…sekarang kan udah beda, jadi aku mohon keluar dari kamarku sekarang!"
"kau mengusirku?" Tanya Sulo Lino dengan muka datar.
"Iya, jadi keluar sekarang."
Melihat Sulo Lino tak bergeming dari tempatnya membuat Anjani geram. "Apa maumu sebenarnya? apa kamu punya masalah denganku?!"
Sulo Lino melangkah maju perlahan-lahan kemudian mendorong Anjani ke dinding kamar tersebut, tangannya kini bergerak mencengkram erat leher Anjani.
"Kau bertanya apa salah mu?" Ucap Sulo Lino yang menekankan setiap perkataannya.
"L-lepas-kan aku…apa kamu t-tidak waras…" Anjani berusaha melepaskan cengkraman tangan Sulo Lino namun kekuatan yang ia miliki tak sepadan dengan kekuatan Sulo Lino.
"A-apa kau i-ingin membunuh-ku?" Ucapnya terbata-bata.
"YAH!! AKU SUDAH BERSABAR BEGITU LAMA, MENAHAN DIRIKU UNTUK TIDAK MENGAMBIL NYAWAMU!" Bentak Sulo Lino.
"AKU BENAR-BENAR SUDAH TIDAK BISA MENAHAN DIRIKU, PASALNYA KAU MASIH BISA TERTAWA BAHAGIA TANPA RASA BERSALAH SAMA SEKALI?!"
Cengkeramannya semakin membuat Anjani kesulitan bernafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURNACANDRA (Bulan Purnama) END✓
Ficção HistóricaJika orang lain menganggap dunia ini sebagai surga, maka bagi saya, dunia ini adalah neraka. _________ Akilah Anastasya adalah seorang gadis berparas cantik yang selalu menjadi sasaran bully dan pelecehan di sekolahnya. Suatu hari, pacarnya menjualn...