Mala Aurora, gadis tomboy yang di pertemukan dengan seorang Rakha Danishwara yang notebane nya adalah kakak kelasnya di sekolah. Lelaki berandalan dengan segala tingkah nakalnya, rambut acak-acakan, dasi yang di ikat di lengan tangan kanannya, dan j...
"Mala, kamu kok baru pulang? Kemana aja sayang?" Tanya Bunda Mala yang melihat Mala dengan tubuh basahnya memasuki rumahnya. Melihat itu Bunda Mala langsung menghampirinya
"Tadi pas mau pulang ujan jadinya Mala nunggu ujannya reda dulu" jawab Mala
"Yaudah mandi dulu sana, habis itu kita makan malem. Bunda tunggu di meja makan" ucapBunda mengelus surai rambut basah Mala
"Iya bund, Mala mandi dulu yaa" ucap Mala meninggalkan Bundanya
-0-
19.30
"Sayang, Ayah boleh bicara sesuatu sama kamu?" Tanya seseorang yang tak lain adalah Ayah dari Mala. Sekarang Mala, Bunda dan juga Ayahnya sedang makan malam bersama di meja makan rumahnya
"Bicara apa yah?" Tanya Mala penasaran
"Ayah sama Bunda ada urusan kerja di Amerika. Kemungkinan kita bakal lama disana. Jadi kita udah berencana buat nitipin kamu sama temen Ayah sayang. Biar kamu ada yang jagain juga. Ngga papa kan?" Lirih sang Ayah
"Kapan Ayah sama Bunda kesana?" Lirih Mala. Sejujurnya Mala tidak mau ditinggal lagi oleh kedua orangtuanya untuk urusan kerjanya. Mala masih butuh kedua orangtuanya. Walaupun kedua orangtuanya selalu menyukupi kebutuhan Mala, namun apa daya seorang anak hanya butuh kasih dan sayang dari kedua orangtuanya
"Besok. Jadi besok kamu Ayah sama Bunda anterin ke rumah temen Ayah ya. Kamu siapin semua baju baju yang bakal kamu bawa kesana"ucap Bunda seraya mengelus rambut Mala
-0-
Keesokan paginya Mala yang sudah siap dengan kopernya dan kedua orangtuanya yang juga sudah siap dengan kopernya. Niatnya, setelah mengantar Mala ke rumah teman Ayahnya, Bunda dan juga Ayah akan langsung pergi ke Bandara
"Udah siap semua sayang?" Tanya Bunda
"Udah bund" jawab Mala seraya menarik koper merah mudanya
"Maafin Bunda saya Ayah ya sayang? Lagi- lagi kamu harus kita tinggal" ucap Bunda lirih
"Nggapapa bund , Mala ngerti kok" ucap Mala mencoba memahaminya
" Mala, Bunda ayok. Semuanya udah siap kan? Tanya Sang Ayah yang sekarang sudah berada di dalam mobil
"Iya yah" Mala dan Bunda akhirnya masuk kedalam mobil
Sekitar 30 menit perjalanan akhirnya Mala, Bunda dan juga Ayah telah sampai di pekarangan rumah teman Ayah Mala. Rumah mewah bernuansa putih , taman bunga di pojokan rumah dan beberapa mobil juga motor yang terparkir di depan rumah tersebut.
"Tunggu motor itu" batin Mala saat melihat salah satu motor yang terparkir, sepertinya ia mengenalinya
"Mala ayo masuk" ajak Bunda menyadarkan lamunan Mala
"Eeh iya Bund"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum" Ayah mencoba memanggil pemilik rumah tersebut
"Wa'alaikumsalam, eh mas Ditra mba Iren udah dateng? ayoo masuk dulu" ucap seorang perempuan paruh baya yang masih terlihat muda walaupun umurnya sudah menginjak sekitar 40 tahun
"Ayo sayang" ajak sang Bunda kepada Mala
-0-
"Jadi kalian berangkat ke Amerika hari ini?" Tanya seorang pria paruh baya dengan setelan jas rapinya. Sepertinya dia teman dari Ayah Mala. Kini mereka sedang berada di salah satu ruang di rumah yang tadi mereka datangi
"Iya, oh iya ini Mala. Anak aku yang mau aku titipin ke kalian. Tolong jagain Mala ya?" Ucap Bunda memperkenalkan Mala yang duduk di sampingnya
"Kamu tenang aja mbak. Aku bakal jagain Mala kayak anak aku sendiri. Cantik ya mirip sama kamu." Ucap seorang wanita yang tadi membukakan pintu untuk Ayah, Bunda dan Mala
"Bisa aja" ucap Bunda Mala tersipu malu
" Oiya Mala, kamu sekolah dimana sayang?" Tanya wanita itu lagi
"Aku sekolah di SMA Mitra Bangsa tante" jawab Mala gugup
"Loh SMA itu? Sama dong kayak anak Bunda. Panggil Bunda aja ya? Kan kamu juga bakal tinggal disini. Nama Bunda Rani dan ini suami Bunda namanya Fatir." Jelasnha
" Ee iya Tan eh Bund" gugup Mala
"Mala kelas berapa nak?" Tanya Fatir
"Kelas 11 om"
"Panggil Ayah aja" ucap Fatir dengan senyumnya
"Bundaa, Ayahh Rakha pulangg" Ucap seorang laki laki yang baru saja datang memotong perbicangan yang terjadi di ruangan tersebut
Rakha yang terkejut dengan pemandangan yang ada didepannya reflek mematung ditempatnya. Yang ia tau 2 orang teman dari orangtuanya dan gadis itu. Gadis yang kemarin meremehkan bahkan menantangnya. Sekarang ia berada di dalam rumahnya. "Untuk apa?" Batin Rakha
"Lo" ucap Mala reflek berdiri dari duduknya "Ngapain lo disini" tanyanya lagi
"Heh harusnya yang nanya itu tuh gue, ngapain lo di rumah gue?" Sarkas Rakha
"Rumah lo? Ngga usah ngaku-ngaku deh lo" kesal Mala
"Stt Mala sayang tenang ya, duduk dulu" ucap Bunda Mala mencoba menenangkan Mala
"Mala kamu udah kenal sama Rakha?" Tanya Rina
"Dia itu yang bikin Rakha kemarin pulang telat Bund , gara gara dia nantangin Rakha main basket trus pas mau pulang ujan jadinya Rakha telat pulangnya" Sarkas Rakha kesal
"Heh ngga usah nyalahin gue gitu dong, lo juga mau kok tanding basket sama gue" ucap Mala kesal
" Bagus deh kalo kalian udah kenal. Jadi, Bunda ngga perlu lagi ngenalin Mala ke Rakha" ucap Rina senang saat tau bahwa Rakha ternyata sudah mengenali Mala terlebih dahulu sebelum ia mengenalkannya
"Bund Rakha anak Bunda yang tadi Bunda ceritain?" Tanya Mala penasaran
"Iya, Rakha anak Bunda satu-satunya" jelas Rina
"Ganteng ya Rin, mirip mas Fatir pas masih muda" Ucap Bunda Mala
"Sayang, jaga sikap kamu. Ayah nitipin kamu ke mereka jadi kamu harus bersikap baik sama mereka." Bisik dari Ayah Mala tepat di telinga Mala