-Dihukum-
-0-Keesokan paginya , Mala yang sudah siap dengan seragam sekolahnya beranjak keluar dari kamarnya. Namun sebelum itu, ia sempat mengoles sedikit liptint di bibir ranumnya
Mala keluar dari kamar dengan tas yang bertengger dibahu sebelah kanannya. Belum sempat ia melangkah, Mala dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba saja berdiri didepannya. Menghentikan langkah kaki Mala
"Ngapain tu bibir dikasi merah-merah segala?" Tanya seseorang yang tak lain ialah Rakha
"Terserah gue lah" sewot Mala
"Hapus"
"Apaansi kok ngatur?" Sarkas Mala
"Hapus sendiri atau gue yang hapus, hm?" Ucap Rakha tepat di telinga kanan Mala. Mala merinding. Ia tau betul maksud dari ucapan Rakha barusan.
" Ngga, gue ngga peduli" setelah mengatakan itu, Mala langsung melenggang pergi dari hadapan Rakha. Tidak peduli dengan Rakha yang masih berdiri mematung di depan kamarnya dan umpatan-umpatan yang keluar dari mulutnya
"Shit, mulai berani bantah?" Umpatnya
-0-
Setelah menempuh perjalanan 30 menit lamanya, kini Mala telah sampai digerbang sekolah. Mala turun dari taxi online yang sempat ia pesan tadi. Mala sengaja memesan taxi online agar terhindar dari amarah Rakha. Awalnya Rani memaksa Mala untuk tetap ikut berangkat bersama Rakha. Namun kekehnya Mala untuk berangkat sendiri dengan Taxi online nya. Akhirnya Rani menyetujui namun saat pulang sekolah, Mala harus pulang bersama Rakha. Mau tak mau Mala akhirnya mengangguk tanda setuju
Mala langsung melangkah masuk menuju kelasnya. Ada pr yang harus ia kerjakan. Mala lupa kalau hari ini hari Jum'at. Itu artinya setiap hari Jum'at Pak Lukman akan memberikan pekerjaan rumah untuk murid -muridnya.
"Duhh gawat nih, bisa-bisa gue dihukum sama Pak Lukman gara-gara belum ngerjain pr yang beliau kasih" gumam Mala seraya berlari menaiki tangga, ia harus cepat-cepat sampai di kelasnya sebelum bell. Mala berlari terburu-buru ,hingga akhirnya ia menabrak dada bidang seseorang yang tiba-tiba berada tepat dihadapannya
Dugh
"Aduhh sakitt" ringis Mala seraya memegang dahinya
"Berangkat sama siapa? Kok gue ditinggal?" Tanya Rakha. Laki-laki yang baru saja Mala tabrak adalah Rakha. Mala yang mendengar pertanyaan tersebut sontak mendongak untuk melihat wajah datar nan tampan Rakha. Tingginya hanya sebahu Rakha jadi Mala harus sedikit mendongakkan kepalanya.
"Ck apasih ganggu tau nggak" setelah mengatakan itu, Mala berniat berlari meninggalkan Rakha. Ia terburu-buru. Namun belum sempat Mala berlari. Tangannya lebih dulu dicekal oleh Rakha
"Jawab pertanyaan gue dulu"
"Apaansi gue lagi buru-buru Rakha. Ada urusan yang harus gue kerjain sebelum bell masuk"
"Urusan apa?"
"Lo ngga perlu tau"
"Gue berhak tau"
"Emang lo siapa gue? Pertanyaan Mala mampu membuat Rakha terdiam
"Udah ah gue mau ke kelas" Mala berjalan meninggalkan Rakha. Baru satu langkah Mala berjalan, bell masuk sudah berbunyi. Itu artinya Mala tidak akan sempat untuk mengerjakan pr nya sebelum Pak Lukman datang ke kelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
-RKHD-
Novela JuvenilMala Aurora, gadis tomboy yang di pertemukan dengan seorang Rakha Danishwara yang notebane nya adalah kakak kelasnya di sekolah. Lelaki berandalan dengan segala tingkah nakalnya, rambut acak-acakan, dasi yang di ikat di lengan tangan kanannya, dan j...