-Perjodohan-
-0-DI MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!!
DI AKHIR PART INI ADA BAGIAN YANG KURANG ENAK DIBACA. BUAT YANG MASIH DI BAWAH UMUR LEBIH BAIK SKIP BAGIAN AKHIR YA!"Jadi gini, sebelum Ayah dan Bunda Mala meninggal kita sempat membuat perjanjian dengan mereka. Suatu saat nanti kalau Mala sudah berusia 17 tahun dan Rakha berusia 18 tahun kita akan menjodohkan kalian. Ayah rasa ini waktu yang tepat buat bicarakan hal ini ke kalian. Kalian sama² sudah berusia 17 dan 18 tahun. Kita udah sepakat buat menjodohkan kalian seperti wasiat dari Ditra dan Iren. Ayah dan Bunda Mala." Jelas Fatir membuat Mala dan juga Rakha sontak terkejut.
Bagaimana mungkin seusia mereka yang seharusnya masih dipusingkan dengan materi sekolah, sekarang harus dipaksa untuk membangun bahtera rumah tangga yang mereka sendiri belum tau bagaimana caranya
"Ngga, aku ngga mau" Rakha berdiri dari duduknya, terlihat jelas dari raut wajahnya lelaki ini tengah memendam emosinya
"Rakha, ini wasiat dari Ayah dan Bunda Mala nak. Ngga baik kamu kayak gitu" ucap Bunda lembut mencoba membujuk Rakha yang tengah emosi seraya mengelus bahu putranya
" Tapi aku sama Mala masih sekolah Bund" Ucap Rakha yang mulai tenang
"Ayah tau, dan Ayah udah pikirin semua ini matang² jadi tinggal kalian jalankan apa yang sudah seharusnya kalian terima"
"Yah Bund, bukannya Mala nolak wasiat dari Ayah Ditra dan Bunda Iren. Tapi apa ngga sebaiknya kita tunda dulu perjodohan ini. Mala sama Rakha masih sekolah Bund. Takutnya diluaran sana mikirnya Rakha sama Mala nikah muda karna perbuatan tak senonoh" ucap Mala mencoba tenang, sebenarnya hatinya jauh dari kata tenang. Ada rasa takut, marah, kecewa namun apa yang bisa Mala lakukan? Menolak pun tak ada guna. Ayah dan Bundanya telah tiada. Hanya ini satu²nya pesan yang mereka tinggalkan. Dengan cara menjodohkan nya dengan seorang Rakha Daniswara
"Kalian tenang aja, pernikahan ini akan bersifat privat jadi hanya keluarga besar yang akan menyaksikan pernikahan kalian. Untuk sekolah, kalian masih bisa sekolah kok. Dan pernikahan kalian akan dirahasiakan oleh sekolah. Kalian lupa Ayah ini siapa? Pemilik dari SMA Mitra Bangsa. Sekolah kalian" Ucap Fatir
"Pokoknya Rakha ngga mau" Rakha pergi meninggalkan Ayah Bunda dan Mala.
"Rakhaa" teriak sang Ayah
"Yah Bund, biar Mala yang bicara ya sama Rakha" ucap Mala sebelum akhirnya ikut pergi mengikuti Rakha.
Rakha keluar dari resto dengan raut wajah merah padam. Tanpa memikirkan hal lain, Rakha mulai menyalakan motor ninjanya dan melesat pergi dari resto tersebut. Mala yang melihat Rakha pergi begitu saja pun segera berlari ke arah jalan besar untuk menstop taksi
Setelah mendapat taksi, Mala mengikuti Rakha menggunakan taksi tersebut
"Pak ikuti motor yang didepan ya pak"
"Siap Mbak"
Rakha mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata membuat pengguna jalan yang lain merasa terganggu. Hingga akhirnya taksi yang Mala naiki tak mampu mengejar Rakha
"Mbak motornya cepet banget, kalo kayak gini saya ngga bisa ngejarnya mbak. Takutnya pengguna jalan yang lain keganggu karna saya" ucap sopir taksi yang Mala naiki
"Ya udah Pak, saya turun disini aja" ucap Mala seraya mengambil dua lembar uang berwarna merah dari tas nya
"Nih pak kembaliannya ambil aja"
"Makasih mbak"
Mala keluar dari taksi yang ia naiki. Mala tak tau lagi harus mencari Rakha di mana. Dia mana tau tempat yang biasa Rakha datangi saat ada masalah seperti ini

KAMU SEDANG MEMBACA
-RKHD-
Teen FictionMala Aurora, gadis tomboy yang di pertemukan dengan seorang Rakha Danishwara yang notebane nya adalah kakak kelasnya di sekolah. Lelaki berandalan dengan segala tingkah nakalnya, rambut acak-acakan, dasi yang di ikat di lengan tangan kanannya, dan j...