7

1.9K 119 15
                                    

-Insiden-
-0-

Keesokan paginya, Mala sudah siap dengan seragam sekolahnya. Hari ini ia akan mencoba melupakan kejadian kemarin, ia akan bangkit. Itu janjinya kepada Ayah dan Bundanya

Setelah memoleskan sedikit liptint dibibir ranumnya , Mala langsung beranjak keluar dari kamarnya. Menuruni tangga , menghampiri Ayah Fatir dan Bunda Rani yang sudah berada dimeja makan

"Pagi Yah, Bund" sapa Mala ceria

"Pagi sayangg, ceria banget. Udah mau berangkat sekolah ya?" Tanya Bunda Rani tak kalah ceria

"Iya Bund, Mala mau bangkit dari keterpurukan Mala. Mala ngga mau Ayah Ditra dan Bunda Iren disurga sedih ngeliat Mala yang terus-terusan sedih disini" ucap Mala yakinn

"Bagus itu sayang, Ayah dukung" Fatir tak kalah ceria mengundang gelak tawa dari Rani dan juga Mala

"Oiya Rakha mana bund"

"Rakha belum bangun, gih coba kamu bangunin siapa tau kalau kamu yang bangunin Rakha mau bangun" goda Bunda . Mala yang mendengarnya tersipu malu hingga akhirnya ia beranjak pergi menuju kamar Rakha

Tok tok tok

"Rakh bangunn udah ditungguin Ayah sama Bunda dibawah" ucap Mala sedikit teriak. Ia meraih knop pintu kamar Rakha yang ternyata tidak dikunci dari dalam olehnya "ngga dikunci" gumam Mala seraya membuka pintu kamar Rakha

Kamar dengan nuansa hitam putih. Poster anak motor yang tertempel didinding dan logo harimau putih yang cukup besar. Meja yang berantakan dan kasur yang terlihat kusut

Mala dibuat cengo dengan pemandangan didepannya ini. Apakah Rakha tidak pernah sekalipun membereskan kamarnya?

Saat Mala sedang asyik melihat lihat isi dari kamar Rakha tiba-tiba seseorang mengagetkannya dengan menepuk bahu Mala. Mala yang kaget reflek memegang tangan kekar tersebut berniat memelintir nya. Namun belum sempat ia memelintirnya, kakinya lebih dulu tersandung oleh karpet yang membuatnya hilang keseimbangan.

Hingga kini Mala jatuh bersamaan dengan orang yang menepuk bahunya tadi. Mereka jatuh tepat di kasur kingsize milik Rakha dengan posisi Mala di atas dan orang tersebut berada dibawah Mala. Memeluk erat pinggang ramping milik Mala

"Rakha" kaget Mala saat tau orang yang barusan menepuk bahu dan membuatnya jatuh diatas tubuh seseorang yang tak lain adalah Rakha

Rakha yang baru keluar dari kamar mandinya dengan handuk yang dililitkan di pinggangnya berniat untuk mengambil baju dari dalam lemarinya. Namun alangkah terkejutnya saat ia melihat Mala berada didalam kamarnya. Niatnya menepuk bahu Mala untuk mengagetkannnya

Masih dengan posisi yang sama Rakha dibawah dan Mala berada diatasnya. Setelah beberapa detik bersitatap kini Rakha membalikkan posisinya. Mala dibawah dan Rakha diatasnya mengukung tubuh Mala .Dipandangnya mata indah Mala hingga kini pandangannya beralih pada bibir merah ranum milik Mala

Mala yang tersadar dengan arah pandang Rakha akhirnya berontak meminta dilepaskan dari kukungan Rakha. "Rakha lepasin" ucap Mala berusaha melepas genggaman tangan kekar Rakha

Namun bukannya melepaskan, Rakha justru semakin mendekatkan wajahnya. Membuat Mala dapat mencium harum maskulin dari tubuh Rakha. Dirasa wajah Rakha semakin dekat, Mala reflek menahan nafasnya. "Stt diem nanti Bunda denger" bisik Rakha tepat di telinga Mala

Mala yang mendengarnya serasa semua bulu kuduknya berdiri. Rakha semakin mendekatkan wajahnya. Membuat Mala akhirnya menutup matanya.
"Pikiran lo kotor, mesti dibersihin" ucap Rakha akhirnya berdiri dari posisi tersebut

Mala dibuat geram dengan ucapan Rakha barusan. Ia langsung beranjak dari kasur kingsize Rakha " Emang brengsek ya lo" umpat Mala terlanjur emosi

"Nih jaket lo udah gue cuci" ucapnya datar seraya menyerahkan jaket Rakha

"Cepetan pake baju, udah ditunggu Ayah sama Bunda dibawah" ucapnya lagi sebelum akhirnya meninggalkan Rakha

"Dasar cewek mesum, baru digituin udah mikir yang engga-engga. Tapi kalo diliat dari deket cantik juga si Mala" Gumam Rakha terkekeh saat mengingat kejadian barusan

-0-

"Mala kamu berangkat sama Rakha ya? Kan kamu satu sekolah sama dia" Tawar Bunda memecah keheningan yang terjadi di meja makan

"Ngga usah Bund, Mala bawa motor Mala sendiri aja. Tadi udah dibawa kesini kok sama mang jajang" tolak Mala lembut

"Nggapapa nak, kamu berangkat sama Rakha aja. Biar aman" bujuk Ayah

"Rakhaa kamu harus jagain Mala ya disekolah, awas kalo  sampe Bunda denger Mala kenapa-kenapa disekolah. Kamu orang pertama yang Bunda cari" ancam Bunda

"Iya iya Bund, aku yang anaknya kok Mala yang harus dijaga banget" gumam Rakha kesal

"Udah-udah, gih berangkat nanti telat" ucap sang Ayah

"Yaudah Bun Yah , Mala pamit yaa" Mala  beranjak dari tempat duduknya dan langsung menghampiri ayah dan bundanya untuk mencium tangan keduanya

"Yah Bun, Rakha pamit juga"

"Iya sayang, hati-hati ya dijalan" ucap Ayah dan Bunda bersamaan

Happy Reading

Rabu, 13 Desember 2023

-RKHD-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang