-Pulang Bareng -
-0-"Rakhaa balikin hp guee" teriak Mala. Saat ini Mala tengah mengejar Rakha yang membawa kabur handphonenya
"Gue bakal balikin hp lo sekarang, tapi ada syaratnya" Rakha menghentikan larinya dan berjalan menghampiri Mala yang tertinggal cukup jauh darinya
"Syarat apa?"
"Lo ngga boleh cepu sama Bunda soal gue yang tadi mau bolos"
"Ck iya iya gue ngga bakal cepu" pasrah Mala
"Good girl" Rakha akhirnya mengembalikan handphone milik Mala. Mala pun langsung menerima handphonenya kembali
"Tapi boong wlee" Mala langsung berlari menghindar dari amukan Rakha. Ia langsung berlari menuju kelasnya karna bell masuk akan berbunyi 30 detik lagi
"Awas aja yaa dirumah" Rakha tersenyum smirk
-0-
Kringg kringg
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Satu persatu murid SMA Mitra Bangsa mulai keluar dari kelasnya masing masing menuju parkiran.
"La duluan ya" Devi keluar dari kelasnya mendahului Mala. Mala hanya menggelengkan kepalanya. "Pasti mau pulang bareng cowo nya nih" batin Mala. Semenjak Devi mempunyai pacar, ia tidak lagi pulang bersama Mala melainkan selalu dijemput oleh pacarnya yang berbeda sekolah dengannya
Mala keluar dari kelasnya dengan tas yang bertengger di bahu sebelah kanannya. Mala berjalan menuju halte sekolah, menunggu taksi online yang sudah ia pesan. Sambil menunggu, Mala mengeluarkan benda pipih dari saku bajunya
"Pulang bareng gue" ucap seseorang mengejutkan Mala. Mala yang tadinya masih fokus dengan handphonenya pun langsung mendongakkan kepalanya. Melihat siapa yang baru saja mengajaknya pulang bersama
"Nggak, gue masih sebel sama lo"
"Pulang bareng gue. Nanti Bunda marah"
"Gue bilang ngga mau ya ngga mau, apaansi maksa-maksa segala"
"Lo berangkat bareng gue,pulang juga harus bareng gue" Rakha menarik pergelangan tangan Mala dan membawanya mendekat ke motor ninja miliknya
"Eeeh gue ngga mau Rakhaa. Gue udah pesen taksi onlinee" Mala berontak, berusaha melepas genggaman tangan Rakha
"Batalin"
"Ngga apaansi, kasian bapak² taksi onlinenya udah otw kesini"
"Ck" Rakha merampas handphone Mala yang berada di tangannya. Ia mulai membuka dan meng-klik tombol cancel pada layar tersebut
"Udah gue batalin, ayok"
"Ngga, gue nggak mau" tolak Mala
"Naik atau "
"Atau apa?" Sarkas Mala
"Atau gue lanjutin yang tadi pagi" ucap Rakha tepat di daun telinga Mala. Mala sontak membulatkan matanya. Pipinya mengeluarkan rona merah muda. Teringat insiden tadi pagi, membuat Mala salting sendiri
"Ish iya²"pasrah Mala
" Nih helmnya" ucap Rakha seraya menyerahkan helm kearah Mala " Pake jaket gue buat nutupin paha lo" lanjutnya
Setelah memasang helm dan mengikat jaket di pinggangnya, Mala pun langsung menaiki motor ninja berwarna hitam milik Rakha. Rakha menarik tangan Mala untuk memeluknya.
"Pegangan, gue mau ngebut" ucapnya sebelum akhirnya ia mulai menjalankan motornya
-0-
Setelah menempuh 30 menit perjalanan, kini Rakha dan Mala telah sampai di depan gerbang Rumah milik keluarga Danishwara. Keduanya langsung membuka helm, dan beranjak masuk kedalam rumah tersebut
Mala mulai menaiki tangga satu persatu, berniat untuk langsung masuk ke dalam kamarnya. Hari ini cukup melelahkan baginya, jadi Mala ingin tidur sejenak sambil menunggu makan malam tiba
Mala membuka knop pintu kamarnya, namun tiba tiba sebuah tangan mencengkram kuat tangan kanan Mala, menghentikan aktifitasnya
"Ngapain si?" Tanya Mala kesal
"Jangan cepu ke Bunda" ucap orang tersebut yang tak lain adalah Rakha
"Gue ngga janji" setelah mengatakan itu, Mala langsung masuk kedalam kamarnya tanpa menghiraukan Rakha yang mematung didepan pintu kamarnya
-0-
Makan malam tiba. Rakha , Mala , Bunda dan juga Ayah kini sedang berada di meja makan dengan beberapa masakan yang telah disiapkan oleh Rani, Bunda Rakha. Walaupun keluarga mereka terbilang cukup kaya, namun untuk urusan pekerjaan rumah tetap Rani yang melakukan. Mereka sengaja tidak memperkerjakan orang untuk menjadi asisten rumah tangga mereka. Tapi untuk urusan keamanan, ada sekitar 4 orang, dua didepan rumah dan dua berada di belakang rumah
"Mala, gimana sekolah kamu sayang?" Suara Bunda memecahkan keheningan yang terjadi di meja tersebut
"Aman kok Bun" jawab Mala
"Alhamdulillah kalo gitu"
"Rakha ngga ditanyain Bun?" Ucap Rakha terkesan cemburu. Bunda dan Ayah sontak tertawa dengan pertanyaan Rakha barusan
" Sejak kapan kamu cemburuan Rakh?" Ledek sang Ayah mengundang gelak tawa Mala dan Bunda. Rakha yang ditertawakan hanya mengerucutkan bibirnya. Manja emang
" Ya udah , Rakha sayangg gimana sekolahnya nak? Ngga bolos lagi kan?" Tanya sang Bunda lembut
"Engga , Rakha ngga bolos lagi kok" jawab Rakha was-was. Mala yang mendengar jawaban Rakha sontak membulatkan kedua matanya
"Engga , Rakha bohong Bund.Tadi disekolah Rakha mau bolos tapi ngga jadi. Kayaknya ketauan sama Pak Lukman makanya ngga jadi tuh" ucap Mala mengadu
"Bener itu Rakha?" Tanya Bunda masih lembut
"E-engga Bund, Rakha ngga b-bolos kok" elak Rakha terbata-bata. "Bener² ya ni cewe, awas aja nanti"batinnya
"Rakha, uang jajan kamu Ayah potong. Dan kalau sampai kamu masih bolos dan bikin ulah lagi disekolah ,Ayah ngga akan segan² buat sita motor dan blokir semua kartu kamu" tegas Ayah
"Yah, ngga bisa gitu dong. Rakh-"
"Keputusan Ayah udah bulet"
"Rakha, niat Ayah baik kok. Dia pengin kamu fokus sama sekolah kamu. Apalagi kamu udah kelas 12, bentar lagi lulus jangan kebanyakan bolos nak" nasehat Bunda. Rakha hanya menganggukkan kepalanya. Terpaksa
Happy Reading
Kamis, 28 Desember 2023

KAMU SEDANG MEMBACA
-RKHD-
Novela JuvenilMala Aurora, gadis tomboy yang di pertemukan dengan seorang Rakha Danishwara yang notebane nya adalah kakak kelasnya di sekolah. Lelaki berandalan dengan segala tingkah nakalnya, rambut acak-acakan, dasi yang di ikat di lengan tangan kanannya, dan j...