Saat dimna kalaya mngatakan ia tahu semuanya, arah mata bible kangsung menuju ibunya "apa maksud mamah? "
"Ayah dan ibumu sudah tahu kejadian tujuh belas tahun lalu" Ucap gun (Ini mengarah kejadian dimana Raffen ngebunuh pacarnya bible yg lagi hamil waktu itu)
"Mama juga merasa sedih saat mengetahui hal itu, kalian semua adalah korban disini"
"Mama... "
"Kamu mau kan bawa dia kesini? "Pintanya lagi
Bible meninggalkan ruangan begitu saja di susul build di belakangnya
"Bible-"
"Jangan egois juan, kamu harus terima resikonya, ini demi kebaikan semua " Gun menyela
"Ayah.. Juan cuma takut, Bible dan yang lain"
"Nak, kecewa dan marah itu sudah pasti mereka rasakan, tapi yang paling mengecewakan kalo kamu nyembunyiin hal ini dari semua orang, kamu gak hanya nyakitin satu tapi orang orang terdekat kamu juga"
"Kamu bilang Keandra itu putra kamu bukan? Kamu sayang dia bukan, mama akan ngedukung kamu buat buktiin hal itu"
"Maafin juan mah yah, juan bakal bawa mereka segera"
_
_
"Bai,, "
"Aku gak habis fikir sama mamah, bisa bisanya dia nyuruh orang yang udah bunuh anaknya buat dateng kesini"
"Aku gak masalh klo juan mau ngejalin hubungan lagi tapi gak sama dia! "
Bible mengerang tanda kesal, yang lebih muda mengusap tangan suaminya untuk menenangkan "mama benar, kita semua korban, kakak dan pria itu juga sama sama bersalah, bai aku mohon, anak itu tidak ada kaitanya dengan masa lalu kita. Dia hanya menginginkan kasih sayang seorang ibu dan Juan memberikannya"
"Tapi kenapa harus dia-"
"Ini sudah takdir, baik kita maupun juan tidak ada yang tahu"
Bible mnghela nafas "aku butuh waktu"
"Ambil waktu secukup kamu, Juan masih butuh saudaranya, aku kekamar jeno dulu"
_
Esoknya di pagi hari, juan membawa jeno untuk berjemur di halaman depan bersama biu di sebelahnya, "juan" Pnggil biu
Juan menoleh "ada apa? "
"Gimana perasaan kamu ke orang itu? "
Tidak langsung menjawab, juan memberi jeda atas pertanyaan biu "aku- aku gatau bi, aku belum ada keinginan buat ngerasain hal itu lagi"
"Kamu masih belun relain kakak? "
"Itu udah lama berlalu bi, aku udah ikhlasin semuanya, aku cuma belum siap"
"Jangan batesin hati kamu, kamu bebas kalo mau ngejalin hubungan lagi" Sahut kalaya dari belakang membawa sarapan si kecil dan susu di tangannya,
"Juan emang belum pengen ko mah"
Biu mengambil alih Jeno dari juan, menyuapkan sarapan yang dibawa mertuanya sembari mendengarkan pembicaraan yang lebih tua
"Mamah tau,tapi kita gatau kedepannya bakal gimana,waktu yang kamu habisin sama dia itu cukup lama dan gak mungkin salah satu dari kalian gak jatuh cinta"
Berbicara tentang perasaan, apa juan harus menghubungi pria itu? Lagi lagi dia pergi tanpa berpamit
"Kamu bilang kamu ketemu sama dia kemarin? Udah kamu kabarin kalo kamu disini? " Tnya kalaya