14

154 11 1
                                    

"Udah mau jam sembilan ini gamau pulang? Kakak ga cape? "Tnya juan pada keandra yang masih asyik dengan permainanya

Sikecil menoleh namun beberapa detik kemudian ia kembali pada bola kecil di tangannya, melemparkannya ke dalam ring seukuran dengan bola tersebut.

Juan mendengus, ia menghampiri Eric untuk memintanya membujuk anaknya pulang, harusnya jam delapan tadi adalah waktu nya Keandra tidur namun yang lebih muda merengek agar di beri waktu lebih lama lagi untuk bermain.

"Ayo pulang, Keandra harus tidur" Ajak yang lebih muda

"Kenapa ga di ajak keluar sekalian anaknya? "

Juan kembali mendengus "di cuekin "

Yang lebih tua menghela nafas kemudian berdiri lalu menghampiri putra  nya

"Udah dulu mainnya, ayo  pulang"

Si kecil yang baru saja mengangkat  bola untuk dilemparkan  tersebut langsung saja berhenti ketika mendengar suara sang ayah yang sedikit di tekan

"Maaf daddy"

Eric mengangguk lalu menggendongnya keluar dari zona bermain ,
Diluar Juan berdiri dengan kepala yang  beberapa kali jatuh karna menahan kantuk

"Mama" Panggil sikecil yang menyadarkan Juan

Yang lebib tua menoleh mendapati Keandra ada pada gendongan sang Ayah

"Lelah? " Tnya Eric

"Hmm"

"Tidur di rumah ya, besok aja pulang"

Lagi lagi yang di tanya hanya menjawab dengan deheman. melihat ke sisi kiri dimana Keandra juga sudah dalam posisi bersandar pada bahunya, tak  ingin berlama lama Eric membawa kedua orang berharganya pulang agar bisa beristirahat.

_

Esoknya

_

Juan menyuapi Keandra yang terlihat masih mengantuk, "besok kalo mau main harus inget waktu ya, gak boleh kemarin, lihat tuh matanya gak bisa di buka"

Keandra membuka matanya "iya mama, maafin Kean"

"Dimaafin, tpi gak boleh gitu lagi okey? "

Yang lebih muda mengangguk, pandangan tersebut tak luput dari pria di ujung sana yang sedang memegang buku di tangannya.

Beberapa menit kemudian Juan selesai dengan sarapn Keandra, ia akan mengantarkannya ke sekolah sekaligus ke kantor kerjanya.

"Gamau saya anterin aja? " Tanya Eric

"Nggak papa, habis dari sekolahnya Kean kamu langsung ke kantor aja, aku bisa naik taksi"

Yang lebih tua hanya mengangguk faham.

_



10.21 Office

"Tolong fotocopy hasil laporan metting kemarin ya, taroh di meja. Saya mau ke ruang direktur dulu"  Ucap Dion

"Iya pak"

Belum sempat sampai pada pintu keluar suara tersebut kembali terdengar "eh sekalian data pengeluaran bulan ini ya"

Yang lebih muda kembali mengatakn hal yang sama.

Hari ini terasa aneh bagi Juan, ia merasa pekerjaan hari ini lebih banyak dari sebelumnya, bukannya apa. Sebelum pekerjaan yang di berikan barusan,Juan juga sedang mengerjakan beberapa hal. Ini memang pekerjaannya namun tidak biasanya seperti ini. Juan merasa hal ini seperti di sengaja? Ntahlah, mungkin hanya perasaannya saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Destiny  |   BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang