"Gua gak bisa terima, gua udah nunggu lama tapi lagi lagi gua kalah" Pria itu menjeda ucapanya, menatap satu foto yang terbingkai kecil di sudut ruangannya.
Pria itu menatap lama foto tersebut,matanya menyipit tajam dan nafasnya yang terdengar berat"Juan, lu harus jadi milik gua. "
_
_
Panas terik dan cuaca yang cerah menjadi latar bagi dua pria yang sedang duduk menikmati makan siang mereka
"Gimana? "
"Apanya? "
Rian berdecak "gua bunuh beneran laki lo ya"
Yang lebih tua meringis takut "ya ga gimana gimana, aku maunya di jalanin aja dulu"
"Lu belum bisa move on dari pak raffen? "
Juan menghentikan suapannya, memberi sedikit jeda untuk menjawab pertanyaan sahabatnya "udah ko, aku juga bukan anak kecil yaa, aku mau bangun hubungan lagi karna aku siap" Balasnya seraya melanjutkan suapannya
Rian menyipitkan matanya "tapi lu udah cinta sama dia? Lu ga nerima cuma karna keandra kan? "
"Aku emang beneran suka dan nyaman tapi kalau cinta aku butuh waktu lebih buat itu "
"Hmmm,,gua cuma bisa dukung apapun keputusan lu, tapi kalo boleh gua ngomong, si eric emang kayanya serius sama lu, kejadian pas gua tau hubungan lu sama dia sebenernya galaxi udah tau duluan tapi dia gak ngomong ke gua"
Juan tersedak, rian yang melihatnya langsung memberikan minum
"Gua gatau gimana dia bisa tahu itu dan kenapa gak ngomong ke gua sama yang lain tapi yang gua yakin ada sesuatu di antara mereka"
Juan hanya diam mendengarkan penjelasan rian, dia bertanya tanya, kenapa galaxi hanya diam? Bisa saja ia menemuinya lalu meminta penjelasannya. Apa yang ia lewatkan? Kini banyak pertanyaan yang bermunculan dalam kepala nya hingga rian bersuara kembali
"Lu masih di kejar sama si kating itu? " Tanyanya membuat lamunan juan buyar
"Eeeh,, aku udah jelasin ke dia kalo aku gak bisa lebih dari temen, dia nerima tapi kaya ada yang aneh"
Yang lebih muda mengangguk faham "gatau kenapa ya ini feeling gua aja, kayanya lu harus waspada sama dia deh"
"Hah? Maksudnya? "
"Cuma feeling aja, intinya ttep hati hati. Perasaan gua gak enak sama dia"
Juan hanya diam tidak membalas, di siang hari itu mereka berdua berbincang lama hingga sore hari.
_
_
"Daddy mama kemana? "Tanya sikecil setelah pulang sekolah ia tidak melihat seseorang yang dia cari, bibirnya melengkung kebawah tanda tak suka. Ia melangkahkan kakinya menuju ruang tamu kembali menemui sang ayah yang sedang berkerja
Eric menoleh kesisi kiri, terlihat putranya memasang wajah sendu, ia tersenyum lalu mengangkatnya pada pangkuan " Sedang keluar, kenapa hmm? "
"Mama udah janji mau ajak kean keluar"
Yang lebih tua terkekeh, ia merapikan rambut si kecil dengan tangan besarnya "habis ini pulang ko, sama daddy juga nanti keluarnya. Sekarang keandra ganti baju dulu ya kita makan bareng" Jelasnya yang diangguki sang putra
Juan dan Eric, mereka tidak tinggal bersama namun sesekali Juan menginap beberapa hari jika keandra sedang susah untuk di tinggal. Sebenarnya eric sudah pernah meminta pada juan untuk tinggal bersama namun juan merasa tidak enak pada rian yang sudah mencarikannya apartemen, lagipula sayang juga jika di tinggalkan, jarak apartemen eric lebih jauh dari tempat kerjanya. Dan akhirnya juan mengambil pilihan untuk menginap saja.