Chapter 4

101 3 0
                                    

Jam menujukan pukul 06.00. Kesibukan dirumah Agahsta dimulai dari laki laki yang paling tua sudah sibuk dengan alat masak. Sedangkan yang lain masih sibuk di kanar masing masing

"Pagi" sapaa itu terdengar dikedua telinga yudha. Baru mau berbalik melihat siapa yang nyapanya pelukan hangat sudah terasa dari belakang

"Pagi sudah siap" dengan elusan pelan yudha mengelus lengan sang adik yabg bergelayut manja di pinggangnya

"Duduk sana gis. Bentar lagi sarapannya siap"

"Oke siap" sang adik  langsung menuju meja makan menyiapkan semua perlengkapan makan mereka

"Bang jus atau kopi?" Tanya gistari

"Kopi aja" setelag semua siap mereka berdua langsung duduk menunggu satu orang lagi bergabung. Tidak lama orang yabg ditunggu  sudah berada di posisinya

"Lama lu ah"

"Sory sory gis, bang"

" sudah sudah sarapan dulu sana biar ngga terlambat"

"Gis lu jadi hari ini interview?"

"Jadi sat doain yah"

"Pasti gue selalu doain sepupu gue. Mau gue antar mgga"

"Gista abang yang antar sat. Kamu ke kampus aja"

"Yups gue diantar abang, lu urus aja wisuda lu"

"Oke"

Mereka bertiga kembali menyatap sarapan yang dibuat sang abang tanpa meninggalkan sisa walaupun agak sedikit asin tapi mereka tetap menghargai karya si abang.

Sekarang mereka sudah siap dengan kegiatan masing2 satria dengan persiapan wisudanya, gistari dengan persiapan intervieenya dan yudah dengan setelan kerja

"Abang gista aku duluan yah takut keburu macet nanti"

"Iya hati2 lu"

"Woke semngat gis semoga kali ini lolos"

"Aammin"

"Oke gue berangkat"

"Hati hati"
Selepas satria pergi dua kakak adik itu juga bergegaa berangkat menuju tempat interview gista yabg kebetulan searah sama tempat kerjanya yudha

"Kamu belum cerita ke abang kamu diterima interview dimana?"

"Ohbiya perasaab sudah deh"

"Kamu ceritanya sama satria"

"Hehehe sorry abang"

"Ngga apa2 abang doain kali ini kamu lolos dan diterima"

"Aamiin ya tuhan"

"Semoga aku diterima biar bisa bantu abang dan ngga ngerepotin abang"

"Yang ngerepotin siapa sih"

"Aku! Sejak papa sama mama pergi abang kerja mati matiab demi aku bahkan kesehatab abang aja abang ngga peduli"

"Itu kewajiban abang. Lagian kamu sama satria ngga nyusahin abang. Malah abang senang"

"Makasig yah ababg. Gigi janji habis ini gigi bakal bantu abang"

"Iya iya." Yudha tdak sengaja menginjak rem setelah gigi memintanya berhenti

"Kamu interview disini?"

"Iya audry's house"

"Gi are seriously?"

"Yash diantar banyak lamaran cuma audry's house yang manggil gigi interview bang. Jadi gigi ngga buang kesempatan"

Unfanding SenseWhere stories live. Discover now