CHAPTER 8

41 4 0
                                    

2005 taman bermain
Seperti sebutannya taman bermain. Surganta anak- anak kecil asyik dengan permainan yang tersedia. Orang tua yang menungu di pinggiran tamab bermain dengan canda gurau dan beberapa snack dan minuman jaga kafa kalau anak anak mereka lapar atau haus.

Dari sekian banyak anak anak kecil bermain, hanya satu anak perempun yang memperhatikan teman teman sebayanya bermain, dengan boneka beruang berbordirkan namanya gadis kecil itu hanya duduk di sembuh ayunana diam tidsk bersuara.

"Gigi" gadis kecil itu memperhatikankan setelah namanya dipanggil

"Ayo main"

"Tidak gigi mau disini saja"

"Ayo main sama jeje sama teman teman"

"Tidak jeje, gigi disini saja main sama bibi *nama bonekanya"

"Tapi bibi ngga bisa diajak main gigi, ayo kita main sama sama" gadis itu hanya mengelengkan kepalanya, "yah sudsh kalah begitu, jeje tinggal dulu".

2013

"Je kan sudah aku bilang jangan begadang"
"Maaf gi"
"Terlambat kan kita"
"Iya maaf maaf, soalnya seru main sama bang diman, bang doni"
"Kamu itu yah, kalau mgga ada mama sama kak au bebas banget"
"Sesekali gi, yah udah maaf"
"Huftt ini sekarang gimana gerbang pasti udsh ditutup"
"Tenang lewat jalan lain"
"Jangan gila je, pak broto sering keliling"
"Aman kok pak broto lagi dinas luar"
"Terserah kamu aja deh"

Disinilah mereka di pagar bagia selatan dari sekolah mereka pagar tempat dimana lalu lalangnya siswa siwi yabg ingin membolos, jeje mendahuli gigi melihat situasi aman atau tidak,  kalah dilihat lihat upcara bendera masing berlangsung jadi kemungkin aman
"Gi aman yuk"
Brukkk
"Aw" "kak dry"
Mata jea langsung melotot setelah melihat samg kakak ada di hadapan dia, ada apa gerangan kakaknya kesini, iya sekolah ini diwarisakan opanya kepada sang kakak tapi jarang betul sang kakak kesini pagi2
"Jeje kamu yah" audry langsung menarik telinga samg adik
"Kak..kak ampun astaga sakit kak"
"Ngapin kamu lewat sini, kenap ngga lewat depan?"
"Kak jeje sama gigi telat makanya lewat simi"
"Astaga, kelapangan sekarang"
"Kak janga mn begtiu"
"Tanggungjawab jeje, selesaikn hukuman kamu"
"Ashhh auto double nih"
"Je gimana"
"Giman gi kita kelapangan sekarang"

2015
Jeje belari berharap ini cuma mimpi, cuma prank belaka. Pesan yang masuk ke ponselnya hanya pesan dari  orang iseng, pesan yang langsung menganggu konsetrasi jea
"Kerumah sakit santa bratia sekarang"
"Gistari kecelakaan, dia kristis"
Hancur hancur sudah, perasan baru kemaren dia dan gigi bercanda tapi sekarang gadisnya kecelakaan, yah gadisnya walaupun hanya sepihak,

Jeavano sampai diruanga icu, disana ada kakaknya, pacar sanf kakak dan abang dari gadis yang sedang berjuang mereka semu terlihat hancur terutama yudha, laki laki dewasa itu terduduk di dean pintu ruang icu dengan isakan yang perih untuk di dengar
Lamunan jea tersadar ketika bahunya merasakan tepukan, setelah dilihat adak hastra, jenaka dan reja yang menyusul jeavano

"Lu kuat je, gistari pasti kuat" ucap hastra

"Je" mendengar namanya di panggil sang kakak je langsung melangkh masuk kepelukan sang kakak
"Gigi sembuh kan kak?"
"Kita berdoa yah gigi anak yang kuat, kamu kuat yah"
Mereka semua menunggu dengan harap harap cemas, belum ada yang berani buka suara, belum ada yang  tau bagaiman kronologi kecelakan gistarrk

Pintu ruang icu terbuka, dokter yang menanganin gistara kelur
"Dok bagaimana adik saya?"
"Anda keluarga korban?"
"Iya saya abangny, abang kandungnya"
"Kondisi adik anda kristis, dikarnakan benturan yang kuat ada pembuluh darah yang pecah dibagian kepala"
Runtuh penunturan dari dokter menbuat semuanya terdiam, ini pukulan terberat bagi mereka.
"Dok tolong selamatkan adik saya, tolong lakukan apapu. Untuk adik saya"
"Kami akan melalukan operasi untuk memghentikan pendarahanny, tapi keberhasilan 50:50"
"Lakukan saya mohon lakukan apapun"
"Baik, anda bisa mengurus adminstrari terebih dahulu"

"Dek tolong jangan tinggalin kakak disini"

Operasi berjalan lancar dengawnw waktu yang lumayan lama, sekarang mereka sedang menungu gistari dipindahkan keruang rawat, disana ada yudah, doni audry jeac dan satya yang baru datang.
Bankar gistari keluar dengan segala selang menyatu di tubuh gistari.

"Yud lu makann dulu, dari tadi belum makan" bujuk doni
"Gue ngga bisa makan don adek gue lagi tidur"
"Makan dulu gistari bakal marah kalau lu ngga makan. Kalau lu sakit siapa yang jaga gistari"
"Nanti gue makan.

Sudah 3 hari dari pasca operasi tapi belum ada tanda tanda kesadaran dari gistari, berkali kali dokter ngecek jawabannya masih sama  belum ada tanda. Yudha tidak meninggalkan sedetikmu sang adik dia setia disamping samg adik mengenggam tangan sang adik merapalkan segala doa untuk sang adik,  untuk makan dan perlengkapannya dia minta tolong ke doni untuk mengambil dirumahnya

"Yud lu ngga nyetuh makanan kemaren?"
Audry menanykannya setelah melihat kotak bekal yang dia bawa masih utuh

"Yud lu jangan gini, kamu ngga kasian sama gistari"
"Dry gimana gue bisa makan kalau gigi belum ada kemajuan"
"Gue takur dry"
Audry langsung mebawa yudha kepelukan membiarkan bajunya basah karna tangisan yudha, audry paham snagat paham bagaiman yudha sekarang, itu juga berlaku kedia kalau dimas atau je yang berada di posisi gistari. Untuk kecelqkqqn ini masih di selidikin kepolisian, dari kesaksian orang orang sekitar gistrai ditabrak saat dia ingin menyebrang.

Unfanding SenseWhere stories live. Discover now