📩
Mereka sudah bergerak
Apapun yang kamu dan adikmu lakukan
Sudah di pantau
Hati hati jangan gegabah dryaudry meletqkan telpon genggamnya. Pesan terakhir yang disampaikan orang tersebut membuat perasaan audry gusar.
Bukan bukan karna imbasan yang dia terima. Tapi apa yang adiknya rasakan"Anda salah langkah tuan besar"
Entah bagaimana lagi perasaan audry mempercayai sang kakek setelah rahasia satu persatu terbongkar. Rasa bangga dan respesct terhadapa sang kakek menghilang.
📩mom
Kakak jangan lupa makan malam sama keluarga besar malam ini
Aja doni jugaHembusan kecil terdengar setelh audry mendapatkan pesan dari sang mom
📩honey
Luv nanti aku jemputAbraham massion
Meja panjang yangsudah penuh dengan berbagai makanan mulai dari pembuka hingga makanan utama, hampir semua kursi sudah terisi oleh anggota keluarga abraham bahkan kursi utana juga terisi oleh tuan besar hanya 2 kursi yang masih kosong. Peraturan abraham jika makan besar semua harus wajib hadi kecuali kalau anggota kelurga sesang berada diluar negeri, dan ketika wqktu makan semua sudah harus ada dikursi jika belim lengkap makan makan malam belum bisa dimulai
Audry dan sang tunangan yang ditunggu belum ada kabar mereka suda dimana. Dua atmosfer berbeda terasa dibruang makan ini, satu astmosfee perasann marah dan satu atmosfer dalam keadaan gusar
Butuh waktu 30 menit dari waktu yang dijanjikan audry menampakan wujudnya, dengan gaun berwarma nude dia berjalan anggun ke arah kursi, disampingnya berdiri tegap sang tunangan dengan setelah kemeja rapi
"Apakah jalan macet don"
"Maaf granpa ada insiden sedikit"
Tanpa menghiraukan sang kakek audry memilih duduk di bangku yang kosong tepat di samping sang papa. Makan malam berlangsung dengna nikmat sekarang mereka sedang minum teh di ruang tengah. Suasana yang audry benci karna biasanyq pembahasan tak penting terjadi
"Kapan pernikahan kalian dilaksananak doni"
Tanya sang kakek"Setelah urusan doni selesai kami bicarakan grandpa"
"Segera karna sepertinya adik adik kalian ingin segera menyusul"
"Kalau jef dan dinar mau silahkan mereka dulu"
"Tidak pernikahan harus dilakukan dari yang tertua"
"Kalau begitu granpa bisa menunggu kan? Karna pernikahan ini aku dan doni yang melaksanakan"
"Baik kalau begitu sebelum kamu menikah, granpa ada planning untu jeavano"
Semua yang ada diruangan langsung berhenti melakukan aktifitas mereka fokus dengan ucapan yang tertua"Granpa akan melaksanakan pernikahan jeavano dan lea minggu depan"
"Pa"
"Ada apa jesi"
"Pa terlalu cepat aku dan mas dimas belum ada bicara sama anak anak"
"Kenapa terlalu cepat jeavano masih muda pa"
"Justru itu sangat bagus jika jaevano dan lea ada ikatan"
"Papa sudah menanyakan kesanggupan jeavano"
"Tidak perlu ditanyakan jeavano tentu menerima"
" kenapa tidak ditanyakan? Bukankah ini tentang hidup jeavano"
"Kak" peringatan si beri sang papa
"Hubungqn keluarga kita dan keluarga sandratira sangat baik! Granpa ingin mempertahankannya"
"Dengan mengorbankan jeavano?"
"Tidak memgorbankan. Jeavano bukannya harus balas budi"
"Papa jes mohon"
"Balas budi untuk apa? Apa anda melakukan ssuatu yabg besae untuk jeavano?"
"Audry" "luv tenang"
"Jeavano bagaiman tanggapan kamu"
Semua mata tertuju kepada anak yang mejadi topik pembicaran malam ini. Jeavano hanya mendudukan kepala dia tau pembicaran ini akan di buka di forum keluarga inti. Dia mengangkat kepala menatap wanita yang di sayangin dengan mata tenduh memohon "maafin je kak"
"Jea terima" reaksi beragam ada di ruangan ini ada yang senang, terkejut dan marah
"Tapi je mohon biar je melakukan pendekatan dengan lea tanpa bantuan keluarga"
"Baik kalau begity lakukqn yang terbaik" setelag itu tuan besar meninggalak. Mereka semua dengan perasaan yang gundah
"Je kamu nggga perlu melalukna itu"
"Sayang mama mohon jangan terima itu"
"Ma ini cara je balas budi ke keluarga abraham" je mengenggam tangan sang mama menyakinkan semuanya baik baik saja setelah itu dia menatap samg kakak yang berada tepat di depannya
"Kak"
"Tidak ada yang namanya balas budi di keluarga abaraham" setelah mengatakan itu audry langsung berlalu menuju kamarnya
"Je pikirkan semua je bukan demi kami tapi demi kamu sendiri"
"Pa ijinkan je melalukan semuanya"
"Je abang boleh bicara?" Doni menginrupsi"
"Je semua kebahagian kamu kamunyang menciptakan. Pernikahan bukan hal main main"
"Lakukan dengan hati kamu. Untuk kakak kamu abang bantu bicara yah"
"Ma pa om tante doni nyusul audry dulu" setelah doni pamit mereka kembali kepada jeavano
"Je yang dikatakan doni benar, tolong pertimbangkan. semuanya cuma itu aja kami pamit calista sudah ngantuk"
"Sayang mama mohon pikirkan baik baik"
"Je pikirkan ma. Mama tenang aja yah"
"Kalau begitu kalin istirahat kita pikirkan kembali nanti" yuno anak tertua mengintruksi untk istirahat. Semua orang tua sudah berasa di kamar mereka tinggal sisa je, jeff dan dinar
"Habis ini gue ngga tau lagi hubungan kak dry sama granpa"
"Yang pstinta makin jaug din"
"Aishhh granpa terlalu salah langka"
"Maafin jea semua, karna jea semua kacau"
"No jangan salahin diri sendiri jea kita keluarga kita pikirkan sama aama"
"Untuk kak audry percayalah dia bakal baik nanti pagi" dinar menyakinkan sang adik karna dari tadi melihat gelagat sang adik yang terus menatapa kepergian sang kakak
"Istirahat yuk capek gue baru balim dari amrik langsung kesini"
Audry room
Audry berdiri di blakon kamarnya mentapa langit malam ini. Mendung tidak ada bintang ataupun bulan hanya langit kosong. Pembicaran malam ini bener bener menganggu pikiran audry, bagaimana bisa sang kakek memikirkan pernikahan jeavano tanpa sepengetahuan dia. Dan tentang perkataan sanga kakek balas budi? Balas budi apa yang harus jeavano lakukan? Sementara laki laki itu tidak pernah melakukan kesalahan apapun. Lamunan audry terganggu karna pelukan yang di dapat dari belakang, tangan besar itu merangkul pinggangnya hingga kedepan meletakan dagunya tepat diatas kepala audry
"Are you okay luv?"
"Aku tau perkataan granpa pasti menganggu kamu, tapi jangan sampai ganggu kesehatan kamu yah"
"Jeje masih 20 tahun perjalanan dia masih panjang kenapa dia harus balas budi aku benci itu"
"Aku tau kamu khawatir sama je, tapi seperti yang sering kamu bilang granpa ngga bisa dilawan"
"Kita harus ikut semua perkataan dia"
"Kenapa ngga jeff atau dinar dulu yang dipaksa"
"Kenapa harus jeje" audry mengubah posisi memeluk sang tunangan
"Aku ngga tau maksud granpa apa tapi untuk saat ini kamu harus ada di sisi je selalu. Je cuma punya kamu yang dia percaya"
"Aku yakin jeje bisa melewatin semuanya"
YOU ARE READING
Unfanding Sense
Fanfiction"Aku menemukanmu ditititk terakhir perjalanan. Nyatanya ruang hampa yang aku dapatkan" - Jeavano Alexander Abraham "Jika ada yang lebih tepat dari kata pergi mungkin sudah aku lakukan sayangnya aku disini Dan tetap disini" Gistari Anindinda Agahsta