Kejadian 6 tahun yang lalu mengubah semuanya dalam hidup jeavano. Hampa!! Kalau bukan karna keluarga mungkin jeavano berakhir mengenaskan.
Setelah kejadian itu jeavano menjadi pria yang dingin bahkan untuk teman temannta, dia hanya angkat ke keluarganya terutama sang kakak.
Ya sang kakak yang berhasil menyelamtkan hidupnya 6 tahun yang lalu.Kejadian itu membekas sangat di pikiran keluaraga jeavano terutama sang kakak, bahkan sejak saat itu juga sang kakak memutuskan darah alexander dalam dirinya, sang kakak tidak peduli dengan saham yang dia punya, dia hanya peduli samg adik. Sejak saat itu juga perang dingin antara samg kakak dan granpa berlangsung hingga saat ini.
Jea mentapa langit dari balik kursi ruang kerjanya, langir hari ini cukup cerah tapi tidak dengan hati jeavano. Ada awan hitam yang menyelimutin hati jeavano dan itu sudsh berlangusng lama, tapi asal mula itu jea tidak mengingatny.
Tingg, suara yang berasal dari telpon genggamnya bergema menganggu lamunan jeavano, suara yang bener-bener bisa mengalihkan aktifitas dia apapun, yah notif pesan dari sang kakak, yang paling buat jeavano bahagia. Walauoun kakaknya sering ngirim random chat, atau perdebatan sang kakak dengan sang abang, tapi bagi jeavano itu adalah sesuatu yang indag
📩❤️
Jangan lupa lunch
Hari ini mau lunch bareng ngga
Kalau iya kakak tunggu
Semangat calon ceo😘Tidak ada nama khusus untuk sang kakak, seperti dia menamain kontak sang mama dengan "myqueen❤️". Kontak sang kakak hanya di kasih love tanpa embel embel apapun, bahkan nama kontak itu membuat seseorang sempat menyerang sang kakak dengan tuduhan seingkuhan, atau perusak hubungan orang..
Siang ini jeavano sudah ada di cafe yang ada disekitarab kantor sang kakak, sesuai pesan yang sang kakak kirim dia lamgsung mengiyakan untuk makan siang bareng bahkan bukan hanya sang kakak tapi sang abang dan tunangan sang kakak juga ikut serta. Moment seperti ini sudah jarsng jeavano rasakanya enth karna kesibukan sang abang, atau kesibukan dirinya makanya kalau ada kesempatan mereka akan melalakukan Makann siang bersama.
Seperti saat ini jeavano sedang menunggu kedatangan sang kakak dan abang serta calon abang iparnya. Tepukan ringan dibahunya meyadarka. Dirinya
"Udah lama jea?"
"Belum, kak audry mana?"
"Dia masih meeting paling bentar lagi"
"Dimas mana?"
"Lagi dijalan bang"
"Mau pesan dulu atau nunggu dimas?"
"Duluan aja deh bang, bang dimas udah nitip"
"Owhoke audry juga sudah nitip"Jeavano dan doni langsung memanggil waiter cafe tersebut untuk memesan makanan untuk mereka berempat.
"Gimana jea kerjaan?"
"Begitu bang. Sulit juga yah jadi kepala kantor"
"Semangat abang yakin kamu bisa kok"
"Kalau perlu bantuan jangan sungkan"
"Ehmmm"
"Selamat siang bapk Jeavano Alexander Abraham dan bapak Doni ferdinian Damastra"
"Lama kali lu"
"Yqh maaf yah kantor gue kesini tuh ngabisin waktu bang ujung ke ujung soalnya"
"Kak audry mana?"
"Bentar lagi... itu dia"
Jeavano san dimas langsung megalihkan mata merrka kearah yang ditunjuk iya sang kakak baru masuk beraama 2 orang dibelakang dia, 1 orang mereka sangat kenal, tapi satunya lagi asing untuk jeavano dan dimas"Yang satu itu sekretaria kak audry bang?" Tanya dimas cuma dibalas anggukan doni
"Cantik yah"
" emang sejak kapan karyawan cewek gue ngga cantik dim... eh"
"Umurnya dibawa elu cocokan sama jea"
"Gue cuma bilang cantik, ngga niat pdkt yeh"
"Kirain... "Padangan jea tidak terputus dari sang gadis ada rasa penasaran terhadap sang gadis entah dia bertemu,entah dimana ada rasa je melihat gadis itu
YOU ARE READING
Unfanding Sense
Fanfiction"Aku menemukanmu ditititk terakhir perjalanan. Nyatanya ruang hampa yang aku dapatkan" - Jeavano Alexander Abraham "Jika ada yang lebih tepat dari kata pergi mungkin sudah aku lakukan sayangnya aku disini Dan tetap disini" Gistari Anindinda Agahsta