Terimakasih untuk pembaca SIDERS yang sudah muncul di kolom komentar aku hargai sangat sangat kehadiran kalian di kolom komentar.
Give me 100 komentar guys. Jangan lupa juga untuk vote ya. Terima kasih.
GIVE ME KOMEN & VOTE PLEASE 💜
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Kalau mau dihargai, harusnya saling menghargai. Kalau mau dianggap, harusnya tidak mengabaikan. Apa yang terjadi pada kita sebenarnya adalah buah dari apa yang kita lakukan pada sesama manusia. Hanya saja kita tak langsung menerimanya.
|SECRET WIFE|HAPPY READING 💜
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
Matanya perlahan terbuka ketika sinar mentari mengenai wajah. Alangkah terkejutnya dia mengetahui keberadaan raganya saat ini. Apa ini? kenapa Rio membawa dirinya ke apartemen milik Anindya? Perlahan-lahan dirinya bangun dari tempat tidur. Memegang kepala yang begitu sakit akibat mengonsumsi banyak wine kemarin malam. Ya, bisa dibilang kebiasaan buruknya adalah mengonsumsi alkohol saat dia tidak bisa bercerita pada siapa pun. Ketika minum dia bisa melupakan apa pun yang terjadi dalam hidupnya. Dia melupakan rasa sakit, penat, ya, walau pada akhirnya semua masalah itu kembali menghantui, tak benar-benar hilang.
Arsa memutuskan untuk meraih ponsel yang tergeletak di atas kasur. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.00 menandakan Anindya seharusnya sudah berangkat koas. Akan tetapi, dugaannya salah. Anindya belum beranjak dari rumah ketika telinganya menangkap suara piring beradu. Tubuhnya dipaksakan beranjak dari kasur, membawa langkah kaki ke arah dapur.
"Lo enggak berangkat koas?" Pertanyaan retoris itu keluar dari bibir, suaranya terdengar serak. Meraih gelas lalu meneguk air putih di depan Anindya yang tengah memasak.
Anindya bergeming tak menjawab apa-apa. Perempuan yang mengenakan kemeja berwarna putih serta Levis itu tidak menjawab atau pun menoleh pada Arsa.
"Widih, banyak juga yang lo masak," Arsa tetap berceloteh meskipun tau Anindya tidak akan menyahuti perkataannya. Matanya menatap satu per satu hidangan yang ada di depan mata.
Meja makan mereka terisi oleh berbagai sayur lauk-pauk yang tersusun apik. Ada ikan yang disambal, sayur bayam yang dipadukan oleh jagung dan wortel, dan sayuran lain yang tidak Arsa sukai. Tatanan makanan yang apik nyatanya tidak bisa membuat Arsa meneguk ludah, pasalnya apa yang dia lihat sekarang tak ada satu pun yang menggugah selera.
"Lo, kok, diam aja, sih? Gue berasa ngomong sama patung," gerutu Arsa menyadari Anindya lagi-lagi tidak menjawab.
Perempuan itu berjalan mendekati kursi meja makan. Duduk dengan mangkuk yang berisi apel dan pir di dalamnya tersaji. Arsa yang melihat hal tersebut ingin meminta, tetapi baru saja tangannya terulur untuk meraih mangkuk, tangan Anindya lebih dulu mengambil.
"Bukan buat gue?" Keningnya mengerut heran atas perubahan sikap Anindya yang tak seperti biasa. Ditarik kembali tangan yang sempat terulur untuk mengambil mangkuk.
"Punya gue. Kupas aja sendiri," sahut Anindya tak mengindahkan pertanyaan Arsa dan kembali memakan buah tersebut dengan mata tak lepas dari laporan. Dia sudah tidak ingin memusingkan tanggapan Arsa terhadap sikapnya yang tiba-tiba berubah. Laporan menjadi fokus utamanya saat ini.
"Lo kenapa, sih? Enggak biasa kaya gini. Biasanya lo kasih gue buah, ambilin gue makan, kok, sekarang berasa enggak ngehargain gue, sih," protes Arsa yang melihat Anindya seolah acuh tak acuh pada dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta |REPUBLISH)
FanfictionHighrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Februari 2024) #2 Konflik (17 Februari 2024) # 2 Artis (19 Februari 2024) # 1 Keluarga (12 Juni 2024)...