Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta |REPUBLISH)

|SW 14| Untuk Setara

Halo guys. Bertemu lagi dengan Arum di sini. Mohon maaf sebelumnya Secret Wife bab 14 baru update. Semoga kalian antusias buat baca ya.

Yang nunggu secret wife up absen di kolom komentar yuk biar authornya tahu seberapa banyak yang nunggu biar cepat up 🥰

GIVE ME 100 KOMENTAR UNTUK UP PART SELANJUTNYA. YANG BACA JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK♥️

🌠🌠🌠

Jangan mau dihina oleh sesama manusia. Allah saja tidak pernah menghina hambanya, sebisa mungkin kita menjaga diri untuk tidak dihina oleh sesama hamba. Tunjukkan bahwa sebagai manusia kita bisa setara dengan mereka melalui usaha.
|Secret Wife|

HAPPY READING!

"Tumben banget ikut makan malam di rumah. Kalau ada ayah pasti kena marah," ucap Farel yang baru saja duduk di meja makan keluarganya.

"Seharusnya Abang seneng, dong, Anindya pulang ke rumah. Pasti kangen, ‘kan?" tanya Anindya dengan tangan yang memegang anggur kesukaannya.

"Ogah. Justru gue enek," protes Farel pada sang adik. Bohong jika tidak rindu. Anindya merupakan adik satu-satunya. Berada tak serumah dan kehilangan atensi Aindya membuat rumah terasa berbeda.

Anindya yang diratukan oleh keluarganya harus mengalami nasib nahas karena menikah dengan pria yang menjadikan dirinya sebagai pembantu. Anindya begitu menikmati masakan bundanya, tetapi perkataan yang terus terlintas di dalam pikirannya sungguh mengganggu. Anindya tak bisa memendamnya sendiri.

"Anindya mau minta izin jadi artis. Bunda bolehin enggak?" tanya Anindya secara tiba-tiba memecah keheningan di tengah acara makan.

Uhuk ... Uhuk …. Farel tersedak seketika. Dia meraih minum lalu menatap adiknya. "Ada acara apa tiba-tiba mau jadi artis? Kuliah aja yang bener. Jangan menyusahkan diri kamu sendiri."

Nah, ‘kan. Sudah dipastikan abangnya yang tak paham akan memberi respon negatif.

"Abang!" tegur Anita. "Kakak kenapa tiba-tiba mau jadi artis? Kurang nafkah dari Arsa atau uang dari kita?" Anindya melambaikan tangan, membantah perkataan sang bunda.

"Terus kenapa? Setiap keputusan pasti ada alasan. Bunda belum bisa kasih solusi kalau Kakak belum cerita sama Bunda," tutur Anita menjeda kegiatan makan, kemudian menatap anaknya serius. Begitu juga dengan Farel yang menatap adiknya penasaran.

Anindya terdiam, berpikir bagaimana menyampaikan niat aslinya pada dua orang yang ada di hadapan. Tak mungkin jika harus membuka aib suami. Seorang istri akan berusaha menjaga aib suaminya agar tidak menimbulkan dosa. "Arsa bilang apa sama lo? Biar gue yang maju kalau dia nyakitin lo," tutur Farel menatap adiknya dengan tatapan intimidasi.

"Apa, sih, Bang? Enggak ada!" seru Anindya berusaha untuk mengelak.

"Terus apa yang jadi alasan lo mau terjun ke dunia artis? Pendidikan lo tinggal selangkah lagi. Enggak usah aneh-aneh jadi orang," sahut Farel memasang raut serius. Si kakak hannya ingin adiknya selesai pendidikan tepat waktu, karena dia tahu betul apa yang diimpikan sang adik selama ini.

"Abang enggak tahu, sih," timpal Anindya dengan tatapan mata mengarah ke bawah.

Farel yang melihat hal tersebut seolah paham bahwa adiknya tengah menyembunyikan sesuatu. Apakah mungkin Arsa menyakiti adiknya? Sekelumit penyesalan muncul karena dia rela mengizinkan Anindya menikah dengan Arsa dengan tujuan agar hidup adiknya bahagia. Walaupun mereka bukan dari keluarga yang benar-benar tak berada, setidaknya masa depan adiknya akan terjamin jika bersama Arsa.