|SW 49| Terciduk Paparazi

16.9K 692 229
                                    

Halo besti, ketemu lagi dengan Arum di sini. Gak kerasa sebentar lagi SW menginjak 50 part 😭 selama itu juga Arum mau mengucapkan terima kasih untuk teman-teman yang selalu hadir, selalu memberikan spam komen walau tangannya pegel😭💜 kita sama-sama pegel guys. Btw terima kasih banyak teman-teman. Semoga yang spam komen diberikan kesehatan dan kelancaran amin🥰🌼

GIVE ME 1000 KOMEN GUYS AGAR AKU UP LAGI MALAM INI. BTW YANG SIDERS AYO DONG KELUAR ZONA NYAMAN. SALING BANTU SPAM KOMEN. HIDUPKAN DATANYA SEBENTAR UNTUK KOMEN DAN BANTU AKU🌼🥰

FOLLOW ME GUYS. TERIMAKASIH BANYAK. MAAF AUTHOR BANYAK MAU 😭

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Berdamai lah dengan segala hal yang gak bisa kita ubah, karena ikhlas akan selalu menjadi ending terbaik dari semuanya.
|SECRET WIFE|

HAPPY READING 💜
🌴🌴🌴🌴🌟🌟🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Mengikhlaskan adalah hal paling sulit bagi manusia. Tidak semua orang bisa melakukannya, tidak semua orang bisa memilikinya. Sejatinya manusia akan mengingat apa yang mereka dengar, apa yang mereka lihat, dan apa yang mereka rasakan. Ikhlas saja tidak cukup untuk membalas rasa sakit yang masih menggenang hingga dasar. Pertemanan bisa berubah menjadi permusuhan, bahkan yang keluarga pun bisa menjadi peperangan jika tidak ada etikat baik untuk mengikhlaskan semua masalah yang menghadang. Mungkin hal tersebut yang menggambarkan bagaimana hubungan Arsa dan Angga. Mereka satu kandung, pernah bermain bersama, namun pada akhirnya saat menginjak dewasa mereka seolah lupa pernah merajut kasih dan cinta.

Baru saja tiba di basment apartemen Citra, suara ponsel dering ponsel membuat Angga segera meraihnya. Ia melihat siapa yang menelponnya. Tentu saja segera ia mengangkat telepon itu.

"Lo yakin mau jalan sama Anin? Lo gak akan dirugikan kalau ada kabar kurang baik setelah nya? Bisa jadi ada paparazi yang foto Lo berdua."

Ya, orang yang menelepon dirinya saat ini adalah Kevan asisten pribadinya. Tentu saja pria itu akan mengingatkan dirinya, bukan cuman sekali namun berkali-kali ia mendengar kata-kata seperti ini keluar dari mulutnya. Apa yang perlu ditakutkan? Kalau pun ketangkap itu bagus bukan?

"Lo jangan khawatir. Gue perlu tes sejauh mana dia peduli sama istrinya," balas Angga dengan senyuman miringnya. Angga bahkan menyandarkan kepalanya di kursi mobil seraya menunggu kedatangan Anindya.

"Udah, lah. Berhubungan sama adik Lo hanya akan bawa kerugian. Gak penting juga berurusan sama istrinya. Lo berhak jatuh cinta, tapi jangan sampai sama Anindya."

"Gue suka tantangan. Gue mau lihat seberapa besar cinta dia sama Anindya. Gue benci dia bahagia. Masalah jatuh cinta, Lo tahu sendiri gue gak gampang terpikat sama perempuan. Kalau gue sejauh ini berarti Lo tahu jawabannya," balas Angga membuat Kevan ketar ketir.

"Tapi Lo -----"

"Udah, dulu. Gue mau jalan," ucap Angga saat melihat Anindya mencari-cari mobilnya. Ia pun mematikan ponselnya lalu membunyikan klaksonnya. Saat itu Anindya pun tahu dimana keberadaan mobil nya. Bahkan senyuman Angga tak berhenti tersenyum ketika tahu apa yang dikenakan oleh Anindya saat ini. Begitu cantik dengan dress hitam yang bermotif totol putih serta tas berwarna putihnya. Sangat serasi dan cantik baginya.

Secret Wife| Ketika Menikah Tanpa Cinta |REPUBLISH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang