Bagian 5
.
.
.
Dua hari setelah pertengkaran dirinya dan Ibu, Jovi putuskan untuk meminta maaf sekaligus bilang jujur bahwa kini ia menganggur. Ia juga cerita perihal jebakan rekan sekantornya yang licik itu tidak lupa dengan memberikan beberapa lembar uang hasil pesangon yang sengaja tidak ia simpan di bank. Hatinya lega melihat ibunya tidak bereaksi negatif akan hal itu dan malah memintanya untuk terus tinggal di rumah membantu pekerjaan ibunya sebagai petani.
Sejak pembicaraan antara keduanya, ia bekerja keras di sawah. Setiap pagi membonceng ibunya, mengobrol ringan, dan kerja keras dari pagi hingga sore. Setelah sampai di rumah ia makan bersama adik-adiknya, ya Naya sudah ia terima sebagai adik ipar omong-omong.
Berita menyenangkan hadir ketika dirinya tengah nikmati teh sore buatan ibunya. Adik iparnya kini hamil usia dua minggu. Rasa bahagianya tak tertahankan, langsung saja Jovi dekap Naya dan Yun dalam satu rengkuhan, ucapkan selamat atas kehamilan wanita cantik nan lugu itu. Tidak hanya tentang dirinya yang akan menimang keponakan, lamaran dan wawancara yang ia lakukan juga berbuah manis.
Ia diterima kerja.
Di kota.
Perusahaan yang menerimanya kali ini mempunyai nilai lebih baik ketimbang yang sebelumnya. Jovi traktir keluarganya dengan daging sapi yang dimasak rica-rica oleh dua wanita di rumah.
"Ya, Mas Aji. Aku keterima kerja di sana,"
"Keren kamu, Jovi! Terus mau tinggal dimana? Mereka sediakan asrama?"
Gusar hati terasa dari awal wawancara mengenai hal itu. Tempat ia menetap selama bekerja.
Perusahaan yang menerimanya tidak memiliki dormitori seperti dulu, pihak HR juga menyarankan mencari kost atau apartemen yang sesuai dengan kebutuhan; dekat dan murah. mereka bilang cukup banyak yang seperti itu di daerah dekat kantor.
"Belum kepikiran, Mas. Mungkin aku mau kost aja—"
"Mau di tempat temanku nggak? Setauku dia sewain kamar apartemen gitu! Murah kok!"
"Betulan, Mas? Kalau semisal harganya aman, aku mau aja di situ,"
"Amaaann!!! Udah tenang aja! Aku bilang Kak Marshall dulu ya?"
"Iya, makasih banyak ya, Mas. Oh iya! Kalau bisa aku nempatinnya minggu depan ya? Soalnya harus ngurus-ngurus keperluan kantor dan training tiga hari di sana."
"Kamu ketemu sama dia weekend aja! Nanti nginap sini dulu, ngrewangi aku jagain bocil ehehehe...."
Jovi hanya bisa tertawa dan menjawab iya ketika tak lama sambungan itu diputus.
Semoga saja ini akan jadi kabar baik juga untuknya.
Bersambung...
.
.
Han as Hanasta Pangestu Ajianto (Han, Aji)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing to Lose || hyunin
FanfictionAndri sudah muak mendengar pertanyaan mengenai pernikahan; kapan ia akan menikah, pesta pernikahan seperti apa yang ia inginkan, dan apakah ia tidak mau cepat menikah. Ditambah kelahiran anak kedua dari kembarannya, rasanya Andri mau kabur saja dari...