MENDADAK JADI IBU TIRI

BAB 1

Alana membuka matanya terkejut,seharusnya ia sudah mati karena penyakit kanker yang ia derita sudah sampai stadium akhir, ia masih mengingat jelas suara tangis keluarganya sebelum dirinya menutup mata untuk terakhir kalinya, tetapi kenapa tiba-tiba ia hidup kembali,tetapi ia tidak mengenali tempatnya saat ini,  sebelum alana sempat bangun tiba-tiba saja kepalanya sakit seperti dihantam palu, wajahnya meringis menahan sakit sampai usapan lembut di kepalanya membuat ia mengernyit bingung menatap anak kecil yang sedang melihatnya dengan khawatir,sebelum ia sempat berbicara kegelapan menelannya.

******

"Bagaimana keadaanya"? Tanya anak kecil itu kepada dokter yang memeriksanya, raut wajahnya di penuhi kekhawatiran.

"Sudah lebih baik dari semalam" jawab sang dokter santai lalu berpamitan kepada anak kecil itu, anak kecil itu adalah zelo, sedangkan perempuan yang sekarang sedang terbaring di ranjang rumah sakit adalah ibu tirinya yang 3hari lalu baru tiba dirumahnya, sedangkan ayahnya baru saja berangkat misi bersamaan dengan kedatangan ibu tirinya.
Selama 3hari bertemu,mereka jarang sekali berinteraksi, ibu tirinya mengabaikannya. Sepanjang hari ibu tirinya berada di kamar, ia tidak menyangka kalau ibu tirinya ternyata kelelahan dan jatuh sakit.

Dalam alam bawah sadarnya alana mengetahui kalau ia sudah berpindah ke dalam novel, masalahnya ia menjadi peran antagonis yang menyiksa anak peran utama sampai cacat, peran utama pria disini adalah zenon, seorang perwira militer yang bercerai dengan istri pertamanya, mereka menikah karena perjodohan, sebulan sehabis mereka menikah tania (mantan istri pertamanya) mengandung,selama mengandung sampai tania melahirkan dan zelo berusia 2tahun zenon tidak pulang karena sebuah misi, ketika ia pulang justru tania memberinya surat cerai dan hak asuh zelo diberikan zenon. Semenjak itu zenon membawa zelo ke rumah dinasnya, jika zenon menjalankan misi dan tidak pulang,zelo ia titipkan ke pengasuhnya yang rumahnya di kawasan belakang rumah dinasnya.
Karena selama 3tahun hidup berdua dengan ayahnya saja, zelo tumbuh lebih dewasa dari anak seusianya, sedangkan zenon bisa menikah lagi dengan alana karena orangtua zenon memaksa zenon untuk menikah lagi demi ada yang menjaga anaknya. Karena paksaan demi paksaan mau tak mau zenon menyetuju untuk menikahi alana. Di dalam mimpi alana melihat bagaimana alana asli menyiksa zelo ketika ayahnya pergi dinas. Awalnya zenon mengabaikan perilaku alana, sampai pada suatu hari penyiksaannya semakin parah dan zelo harus di amputasi kakinya, pada saat itu kesabaran zenon sudah habis ia menghabisi istrinya sendiri.

Alana mengerjapkan matanya, nafasnya tidak beraturan, dilihatnya anak kecil yang tertidur di sofa rumah sakit sebelah ranjangnya. Tidak salah lagi itu zelo. Anak tirinya. Karena alana sudah pindah kesini ia akan menjalani peran sebagai ibu dengan baik, setelah zelo besar ia bisa meminta perceraian kepada zenon. Yang terpenting ia bisa lolos dari kematian dan menikmati hidup normalnya tanpa ranjang rumah sakit dan juga obat-obatan untuk bertahan hidup.

"Ibu.. kamu sudah sadar?" Suara lembut itu bertanya padanya, matanya penuh kekhawatiran. Bagaimana bisa alana asli membenci anak yang imut ini, baru melihat saja ia sudah jatuh cinta.

"Iya zelo, terimakasih sudah merawat bunda" alana sengaja menyebutkan dirinya bunda, ia ingin di panggil bunda oleh zelonya yang imut.
Wajah zelo bersemu merah karena perkataan alana, baru kali ini alana menatap zelo dengan lembut.

Zelo menekan bel di sebelah ranjang alana, guna memanggil dokter. Lagi-lagi alana berfikir kalau zelo terlalu dewasa di usianya yang baru 5 tahun. Alana memegang tangan zelo hangat, ia tersenyum manis sekali.
"Maafin bunda 3hari kemarin ya, bunda kelelahan dan jatuh sakit, makanya kita gak bisa berkenalan dengan benar"
Zelo langsung menggeleng dengan cepat.
"Itu bukan salah bunda, zelo ngerti kalau bunda kelelahan dan sakit pada akhirnya. Obrolan mereka terhenti karena dokter dan perawat datang untuk memeriksa kondisi alana, karena kondisi alana sudah pulih,dokter tidak menyarankan rawat inap, dokter mencabut infusan ditangannya yang sudah habis lalu meresepkan alana obat, alana dan zelo berjalan sambil bergandengan tangan menuju bagian farmasi untuk mengambil obat yang di resepkan dokter.