"Ris, laper," keluh Winter saat mereka berjalan keluar gerbang.
"Ya, makan."
Winter kini berpura-pura batuk di depan Risa. Ehkm.. ehkm..
"Win, lu batuk ya?" Risa menoleh melihat Winter.
"Gak, lapar."
"Ya, makan," ucap Risa lagi.
"Ah kelamaan, tadi katanya lu mu traktir Ris," ucap Winter kesal to the point.
Risa menggaruk kepalanya "Hehe, iya lupa makanya gausah pake batuk segala."
"Tapi gua gatau kantin di kampus ini Win." ucap Risa menggaruk kepalanya sambil tertawa kecil.
"Yaelah makanya aktif kuliah, sini uang lu gua yang pesan ntar."
"Hehe, ya semenjak ada lu gua bakal rajin kelas mulai dari sekarang," janji Risa ke teman yang baru aja dia kenal namun sudah akrab.
Mereka berdua berjalan ke kantin di samping gedung. Ketika mereka melihat kantin dari jauh, Risa melihat orang-orang yang lebih banyak lagi dari yang sebelumnya dia lihat di kelas.
"Ah, rame balik aja." Risa memutar balik badannya.
Winter memutar badannya lagi "Apasih, gue udah lapar nih."
Winter menarik tangan Risa melangkah hingga ke kantin.
"Winter! Sini-sini!" teriak salah satu dari rombongan sekitar empat cewe, mereka juga adalah teman Winter di jurusan lain.
"Hei, kangen kalian!" Winter melepas tangan Risa dan memeluk teman-temannya. Risa hanya mematung di tempat tanpa kata-kata.
"Trus Win ini siapa?" tunjuk salah satu temannya ke Risa yang berdiam diri.
Winter menoleh ke Risa "Oalah ini teman kelas gue, Risa namanya."
Risa langsung tersadar namanya dipanggil "kenapa Win?"
"Gak, ini teman-teman gua mau kenalan."
"Heh!? Iya! Hehe! Gua Risa," ucap Risa sembari menjabat semua teman Winter.
"Gua Clara"
"Gia"
"Ana"
"Nina""Duduk Win, ajak temanmu noh duduk," suruh Gia agar mereka duduk.
Winter menduduki kursi kantin itu "Sini Ris, duduk di sebelah gua."
"Hehe, iya" Risa melangkah maju menduduki kursi disebelah Winter.
"Oiya lupa, guys gua pesan makanan buat gua ama Risa dulu ya." Winter kian berdiri dari kursinya.
"Kalian ngobrol-ngobrol dulu aja," ucap Winter sebelum meninggalkan mereka.
Risa kini kembali menoleh ke teman-teman Winter, gadis kaku itu bingung mau ngomong apa.
"Risa, sejak kapan lu kenal Winter?" tanya Clara yang membuka pembicaraan akward ini.
"Ehm.. baru aja kok hehe," jawab Risa sambil memasang senyuman paksanya.
"Trus, kamu-....," tanya Nina namun ucapannya dipotong Risa "Kamar mandi dimana ya? Gua kebelet," padahal itu hanya drama Risa semata.
"Disitu," tunjuk Ana.
Tanpa basa-basi Risa berdiri dari kursinya dan berjalan cepat ke kamar mandi yang ditunjukan.
"Win, balik plis cepat!" gumam Risa pelan dengan kesal seraya langkah kakinya terus berjalan menuju kamar mandi.
Risa kini bingung apa yang ia lakukan di kamar mandi. Ia pun mencuci mukanya lama dan juga mencuci tangannya berulang-ulang kali. Risa memang sengaja melama-lamakan diri di kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Season
Teen FictionArissa Kirana Autumn yang kerap dipanggil Risa adalah mahasiswi yang dikenal dengan sifat kakunya, namun kesehariannya berubah seratus delapan puluh derajat setelah mengenal Andra yang berawal dari tugas kelompok. ___ Our Season adalah cerita pertam...