Kelegaan menyelimuti badan Risa, kini Risa berada di apartemen berbaring menikmati kelegaan yang ia sudah jalani hari ini yaitu presentasi.
Seperti biasa, Risa meluangkan waktu malamnya dengan bermain handphone miliknya di kamar sendirian ditemani beberapa makanan online yang ia sudah pesan beberapa menit lalu.
Ketika ia sedang mengobrol dengan temannya di aplikasi obrolan, muncul notifikasi berupa pesan dari seseorang yang sudah jarang dia mengobrol dengannya.
Risa menaikan alisnya bingung karena menerima pesan dari tantenya Vania.
Vania: Ris, tante nginap ke apart lu ya. Tante sebentar malam kesitu.
Risa: Kok tumben banget tante?
Vania: Iya, tante kebetulan di kota ini cuman beberapa hari doang karena pekerjaan.
Risa: Boleh deh.
Vania: Kamu mau tante bawain apa? Kue? Coklat? atau Baju?
Risa: Kue sus aja tante, kesukaanku.
Vania: Oke Ris.
Risa menutup handphonenya yang menandakan ia harus bersiap karena sedikit lagi tantenya bakal datang ke apartemennya.
Ia berdiri dari situ dan mengganti pakaiannya karena sebelumnya ia memakai celana ketat paling pendek. "Mending gua ganti celana ini sebelum kena omel tante gua."
Celana panjang dipakainya, ia pun bergegas menuju ruang tamu dekat pintunya.
Beberapa menit kemudian bunyi bel menderu, dengan sigap Risa membuka pintu depannya.
"Halo, Risa!" sapa wanita berumur 35-an itu.
"Hai, Tante. Ayo, masuk, Tante," Risa mempersilakan Vania masuk.
Vania meletakkan kantong plastik di meja makan yang berisi kue sus kesukaan Risa.
"Nih, Ris, Tante beli kue sus kesukaan kamu, ada juga roti, banyak deh pokoknya," ucap Vania sambil tersenyum.
Risa sumringah, ia langsung membuka isi kantong itu. "Hehe, makasih, Tante."
Vania pun duduk di sofa, meregangkan otot-ototnya setelah perjalanan yang cukup melelahkan baginya.
"Tante mau minum apa nih? Risa bikinin," tawar Risa.
"Teh anget aja deh, gulanya dikit ya," jawab Vania.
Risa menuju dapur kecilnya untuk membuatkan minuman. Setelah selesai, ia kembali ke ruang tamu dan meletakkan teh serta kue-kue yang dibawakan oleh Vania.
"Tante berapa hari di sini?" tanya Risa.
"Tiga hari aja sih, Ris. Gak apa-apa kan?" ujar Vania.
Risa terkekeh, "Ya gak apa-apa dong, Tante. Bisa makan enak nih aku kalau ada Tante."
"Aman itu, Ris. Nanti Tante masakin," janji Vania.
Sementara itu, Risa merasa senang dengan kedatangan Vania. Mereka pun melanjutkan obrolan mereka sembari menikmati kue sus dan teh hangat.
"Kuliahmu gimana, Ris? Aman kan?" tanya Vania.
Risa mengangguk, "Iya, aman kok, Tante."
Namun, Vania mulai memperlihatkan ekspresi curiga pada wajahnya. "Hayo, kamu udah punya cowok pasti, iya kan?"
Risa terkekeh, "Eh, enggak, Tante, belum ada kok."
"Masa sih, Ris?" desak Vania dengan tajam.
"Beneran, Tante, masih jomblo aku," ucap Risa dengan nada serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Season
Teen FictionArissa Kirana Autumn yang kerap dipanggil Risa adalah mahasiswi yang dikenal dengan sifat kakunya, namun kesehariannya berubah seratus delapan puluh derajat setelah mengenal Andra yang berawal dari tugas kelompok. ___ Our Season adalah cerita pertam...