Setelah menikmati makan malam penuh canda tawa kehangatan antar keluarga, Winter dan keluarganya menanti kehadiran Hendra, calon pasangannya. Saat pintu kamar terbuka, Hendra muncul dengan pakaian rapi dan senyuman ramah.
"Halo semuanya, maaf ya agak telat. Sibuk ganti baju tadi," sapa Hendra sambil tersenyum kepada Winter dan keluarganya Winter.
Winter mematung dan batinnya pun bergelonjak kencang, Ini calon gua? Hah? Yang benar aja? Ganteng dan mapan cokkkk! Kalau tau gini calonnya gua ga bimbang dari kemarin njir.
"Enggak apa-apa kok, Hendra. Mari duduk," sambut Bima ramah.
Hendra mendudukkan bokongnya di sebelah calonnya itu, mereka pun duduk berdampingan. Namun Winter masih mematung tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya.
Gua grogi cok, wangi orang kaya cuy, ucap batinnya grogi.
"Jadi, Winter, ini Hendra. Anak yang baik dan punya bisnis sendiri," perkenalkan tante Astrid. Winter hanya menoleh dengan sedikit senyuman salting.
Winter dan Hendra pun saling menyapa. Mereka mulai berbicara, mencoba mengenal satu sama lain di tengah percakapan yang ringan. Winter merasa lega karena Hendra terlihat ramah dan mudah diajak bicara.
Setelah percakapan kedua orang itu, tiba saatnya untuk membahas rencana tunangan. Dito, ayah Hendra, menyampaikan rencana mereka dengan antusias.
"Kami senang Winter bisa menjadi bagian dari keluarga kami. Bagaimana jika kita rencanakan tunangan mereka besok?" usul Dito.
Winter kaget mendengar secepat itu tunangannya, namun karena melihat Hendra merupakan pria tulus dan tampan, mereka saling pandang lalu tersenyum setuju. Keluarga Winter juga mendukung rencana tersebut.
Dengan persetujuan semua pihak, rencana tunangan Winter dan Hendra pun mulai digarap. Mereka menentukan tempat, dan segala persiapan yang diperlukan untuk besok.
Seiring berjalannya makan malam itu, Winter dan Hendra semakin mengenal satu sama lain. Winter dan keluarganya pun pulang dari acara makan malam itu.
***
Risa, ya, gadis ini sedang menikmati kasur empuknya sembari menscroll aplikasi hitam berlogo nada itu.
Tapi tiba-tiba ada pesan masuk dari grup gadis-gadis hits di aplikasi hijau yang baru ia kenal beberapa hari lalu. Risa pun mengklik nontifikasi tersebut.
Winter: Guys, guys, besok gua tunangan woy! Datang ya ntar ku kasih tau lokasinya.
Ana: What!?????
Risa: Really secepat itu Win?
Ana: Calonnya gimana cuy?
Winter: Ganteng woy anak pebisnis lagi. Meleleh gua cakepnya kelewatan, gasabaran pengen cepet-cepet nikah gue wkwk.
Gia: Tuhkan gua udah ramal cowoknya bakal cakep.
Clara: Wkwk.
Ana: Jadi pengen punya anak.
Ana: Eh maksudnya pengen juga nikah.
Nina: Ada-ada aja lu Ana wkwk.
Winter: Andra kalo lu ada disini gua udah hapus lu dari daftar gebetan gua ya, buat lu aja Ris lu kan jomblo xixixi.
Risa: Apasi gaje lu
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Season
Teen FictionArissa Kirana Autumn yang kerap dipanggil Risa adalah mahasiswi yang dikenal dengan sifat kakunya, namun kesehariannya berubah seratus delapan puluh derajat setelah mengenal Andra yang berawal dari tugas kelompok. ___ Our Season adalah cerita pertam...