Dipagi yang cerah suasana hati chiara sedang berbunga-bunga semalam dia tidak bisa tidur dikala memikirkan lili, dia memutar otak bagaimana caranya agar dia bisa mengobrol dengan lili
Padahal chiara teman sebangkunya tapi belum sempat mengobrol dengan lili chiara sudah duluan dihadang oleh para teman lili dan berakhir lili tidak masuk sekolah selama 2 hari
"Hari ini harus bisa ngobrol, sukur-sukur dapet nombernya hehehe" guman chiara sambil membayangkan lili yang tersenyum ramah padanya
Chiara memasuki kelas dengan santai dan seperti biasanya, namun ada yang aneh dengan suasana dikelasnya,
"Apanih ..... ini terlalu hening " gumam chiara sambil mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kelas, saat hendak akan duduk tiba-tiba lengan chiara di tarik menuju keluar kelas
" apasih bell ko ditarik-tarik, sakit tauu tangan gue" gerutu chiara pada isabell yang menyeret tangan chiara
" ini gawat..... gawat banget chiii"
"Ya gawat apa sih ?, cepet kasi tau "
"Gara - gara gua ama olivia udah laporin foto tawuran kemarin ke kepala sekolah, nanti siang gengnya lili dipanggil kepsek"
"Haaah ? Udah lu laporin aja ? Ish bego banget harusnya kita pake tuh foto buat ngancem mereka biar ga macem-macem sama kitaa.... trus trus gimana" sahut chiara penuh semangat
"Ya sekarang berasa 1 sekolahan musuhin kita, temen-temen kelasnya olivia sama ariana juga biasanya mereka ramah, ini semua nyuekin mereka"
"Aduh bego banget sih lu bedua " chiara kesal pada kebegoan temannya, dan dia berfikir akan semakin sulit untuk berbicara dengan lili jika begini
"Gua takut chii, ko gua jadi ga tenang sih, gua jadi keinget kejadian serem-serem kemarin kan "
"Ya elu si bego main lapor aja, kitakan gatau situasi sekolah ini kayak gimana?" Sahut chiara
"Gua akan minta pertolongan bokap gua, diakan polisi, gua gakan takut" sahut isabell pada chiara
"Lu mau bikin ini semua tambah runyam haaah ?, yaudah gini lu tenang aja dulu yaa oke, lagian mereka cuman baru nyuekin kita kan, gada yang main fisik kaan ?, klo mereka udah berlebihan baru dah lu lapor bokap lu"
"Hhmm iya iya bener, kita biasa aja dulu oke, lagian kalo kita ketakutan malah mereka yang kegirangan, iyakan ?"
********
Triiiinggg
Suara bel sekolah berbunyi menandakan jam istirahat dimulai, kegelisahan isabell dan chiara mulai merasuki tubuh mereka karena tau siang ini lili dan teman - temannya dipanggil kepsek
"Lili, ayo kita pergi sekarang " ajak chiko pada lili dan yang lainnya
Tanpa sepatah katapun dari lili, dia beranjak dari kursinya dengan tatapan dingin dan pergi menuju ruangan kepsek
"Tunggu " ucap chiara lantang dan secara spontan lili dan gengnya menoleh dengan tatapan tajam kearah chiara
"Aahh hhmmm .... ituuu ...." chiara terbata-bata dihadapan lili bingung mau membicarakan apa karena dia mendadak ngeblank
"Aahh hhmmmm ..... se .. sesemangat" dengan konyolnya ucapan semangat yang terlontar dari mulut chiara membuat emosi danu dan inu meningkat
"Anjiiiing lo ngehina kita haaah ? Maksud lu apa haaah ?" Sahut inu yang berlari menuju chiara namun di tahan oleh ranti .
Bhuaaakkkk
Kyaaaaaaak
Sebuah meja terbalik akibat ulah danu sambil mengepalkan tangannya karena emosi
"Danu ... jaga sikap lo, ayo kita pergi sekarang" sahut lili yang menengahi ketegangan hanya karena 1 kata semangat
Terlihat kini chiara dan isabell tengah berpelukan akibat ketakutan melihat sikap danu barusan
"Chii lu goblok bangeet huhuhuhu" isabell menangis dipelukan chiara karena ketakutan
" iyaa gua bego, huhuhuhu...... Maafin guaa bell, gua gatau kenapa gua bilang ituu" dengan penuh penyesalan dan ketakukan chiara menangis berdua dengan isabella di sudut kelas.
Didalam ruangan yang bertuliskan kepala sekolah, terdapat lili dan ke 5 temannya sedang berhadapan dengan kepala sekola, lili dan chiko duduk di kursi single disebrang kepala sekolah dan ketiga temannya danu inu dan ranti berdiri tepat dibelakang lili dan chiko
"Haduuuh liiii, ini gimna kenapa bisa ketauan sama anak pertukaran, kalau mereka buat laporan bahwa sekolah kita terlibat kekerasan ini akan merembet kemana - mana lii" ucap seorang pria berjas sambil menghisap cerutunya
"Bapa tenang aja, saya bakalan atur situasinya akan seperti apa, asalkan bapa jangan terlalu ikut campur urusan saya"
" saya juga berhak tau dong apa yang sedang kamu kerjakan disekolah ini, apalagi ide pertukaran pelajar yang kamu usung ini sudah saya lakukan, bahkan saya memasukan temanmu yang bukan anak sekolah kita untuk jadi salah satu siswa pertukaran disekolah stellar "
"Tapi bapa juga tidak lupakan bahwa saya sudah menutupi kasus koruspi bapa dengan anggota dewan"
"Shhhhtttt liii jangan main kotor seperti itu, kamu pikir saya takut dengan anak tengil sepertimu ? Hahahahha itu konyol"
Lili hanya memandang remeh dan tersenyum tipis seraya menyandarkan punggungnya dengan santai pada kursi
"Koneksi saya ga main - main li, kamu jangan sembarangan sama saya, disini saya hanya mengikuti alurmu saja untuk melihat seberapa jauh kamu akan bertindak"
Lili tersenyum tipis dan merogoh ponselnya untuk menelepon seseorang
" hallo, dimna ?"
"........."
"Oke bawa keruangan kepsek sekarang"
Pak kepsek hanya diam sambil menghisap cerutunya dengan santai merasa unggul dihadapan seorang anak berumur 17 tahun.
Tok... tok ... tok....
"Ya masuk " ucap pak kepala sekolah
"Yuhuuuu sepadaaaa, saya sudah dataang" yanuar dengan gaya nyentrik menggunakan kacamata hitamnya menenteng sebuah amplop dan laptop kemudian menyerahkannya pada lili
Lili tesenyum dikala membuka laptop dan melihat isi laptopnya, danu yang sejak tadi dibelakang lili sontak melongo dan menutup matanya dikala melihat isi laptop tersebut .
.
.
.Untuk readers, Abaikan part bawah ini karena ini untuk yayank aku yang nyebelin klo matiin call itu tanpa aba2 orng lg ngmong main matiin aja
.
.
.
.
..
.
..
.
.
.
.
.
.
.Hallo sayangku, apa kamu sehat ? Kamu baca belum wp aku ?
Kamu neyebelin banget sampe rasanya aku pen nyulik kamu,
Aku kesel sama km tapi
I seblak you so much until i kayang and salto

KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN BEE (GxG)
FantasíaMenceritakan kisah hidup seorang remaja bernama, lilian kayleight suteja yang terbuang sedari dia bayik, Dan apakah saat dewasa dia bisa menemukan fakta siapa orang tua kandungnya yang sebenarnya, Dan apa yang orangtua angkatnya sembunyikan dari...