16.

127 10 1
                                    



Sore hari disebuah pemakaman, ramai orang datang mengantar jenazah seorang remaja bernama leo, keluarga leo tampak menangis tersedu dikala anak sekaligus adik bagi mreka telah berpulang dan sedang di kebumikan, gerombolan siwa dan siswi SMA Hugo terlihat memenuhi area makam, datang dengan berbagai prasaan yang bercampur aduk mengantarkan kepergian rekan mereka

Sementara itu jauh dari sana, terlihat lili dan kawannya sedang dalam perjalanan menuju area pemakaman, menggunakan pakaian yg bernuansa hitam, menggunakan motor dengan berbagai jenis dan berbagai suara yg memekikan telinga, terlihat puluhan motor yang bergerombol setidaknya ada skitar 30an siswa yg ikut dalam perjalanan kali ini

Bhhhruuuuummm

Bhhhruuuuummm

Ttreeeengggg teng teng teng

Trreeeeng teng teng

Setengah rambut yg tidak tertutup helm itu berkibar, seraya angin yg menghembuskan dengan lembut, kacamata hitam yang digunakan menambah kesan gagah, kulit wajah yg putih bersih dan cantik, serta bibir berwarna pink menambah kesan luar biasa yang di tunjukan oleh lili.

Lili memimpin di bagian paling depan, diikuti oleh danu dan chiko, kemudian ada inu dan ranti di belakangnya lalu rombongan siswa lainnya mengikuti mereka ber 5 secara beraturan, lili tidak suka jika teman - temannya tidak rapih, maka smuanya mengikuti lili dengan rapih dan patuh

.
.
.
.

Setelah menempuh jarak setidaknya 30 menit, lili dan temannya telah sampai di area pemakaman leo, terlihat yanuar dan 2 orang temannya yang datang entah dariman tiba-tiba sudah ada di hadapan lili

"Booos, anak SMA Hugo kelas 12 terlihat datang semua, belum lagi para tetua mereka yang sudah menjadi alumni juga terlihat, lalu cewek itu juga ada bos"... ucap yanuar seraya berbisik di depan lili

"Lalu keamanannya bagaimana ?" Sahut lili menimpali yanuar

"Sejauh ini ada beberapa orang polisi yang datang, sekitar 4 orang, mereka juga mengintrogasi para anak SMA Hugo terkait kasus leo "

" bagus sesuai rencana, kita mungkin bisa menghindari pertempuran di area makam ini, urusan polisi itu biar aku yang atur"

"Baik booss, terus gimna sama cewe itu ?  El masihh belum balik dari hukumannya " tanya yanuar

Lili menyipitkan matanya sambil berfikir kemudian melihat sekelilingnya dan menyuruh ke 5 temannya berkumpul

"Ranti, kamu pergi bawa 2 orang smaa kamu, cari tempat tinggi, agak mencolok juga gak apa, tapi hati-hati"

"Inu denger aku baik-baik, kali ini kamu harus hati-hati, soalnya ada cewe itu "

"Haaaaah ?? Siapa ?? Maksud kamu si barbar rosa?" Dengan syok ranti meninggikan sedikit suaranya kepada lili

"Gabisa aku gamau jauh dri inu kalo ada dia, inu harus dalam pandangan aku li" sahut ranti lagi sambil menggandeng tangan inu

"Heh ranti, lu gabisa gitu dong lili gmna ?" Ucap danu pada ranti

"Gamau pokonyaa gamau" ranti si pendiam tiba-tiba merajuk

Dalam perdebatan itu, terlihat inu yang sedikit tegang mengetahui fakta itu, bukan lagi inu yang bawel tapi dia menjadi lebih serius setelah mengetaui musuhnya datang

" ranti itu sebabnya aku suruh kamu jangan di tempat yang terlalu jauh, dan bawa juga 2 orang yang bareng kamu, biar kmu bisa liat semuanya, inu jga hrus waspada, cewe itu pasti ngincer kalian berdua" ucap lili menenangkan ranti dan inu

" chiko pimpin anak yang lain kali ini kita kekurangan orang, jumlah kita terlalu sedikit, apalagi kalau lawan kita bawa para tetua dan kelas 12 mereka, kita bisa kalah telak, sebisa mungkin hubungi yaang lain untuk jaga-jaga"

"Yanuar terus laporin smua pergerakan mereka ya, oiyaah lakukan rencana itu"

"Siaap bos" yanuar tersenyum licik ketika berjalan pergi dri hadapan lili

" danu kamu ikut aku yaa jangan jauh-jauh"

Setelah Lili membagi tugas kepada teman-temanya, perlahan lili mulai bergerak masuk ke dalam pemakaman, terlihat para anak SMA Hugo berkumpul untuk menyambut mereka, dengan berbagai tatapan tajam, satu persatu dari para tetua SMA hugo mulai berbaris di posisi paling depan

Kini jarak mereka semakin dekat, 20 meter lili menjaga jarak dari SMA Hugo, lili tetap berada di posisi paling depan, terlihat anak SMA Hugo satu-satu maju ke samping melebar ke kanan dan kiri untuk menunjukan pasukan mereka yang lebih banyak dari SMA Angkasa

Angin bertiup kencang mengibaskan rambut lili ke samping menambah kesan dramatis dan keren, lili menoleh ke kanan, melihat ranti dari kejauhan berada di atas dataran yang lebih tinggi dengan 2 orang lainnya kemudian menatap lurus kedepan melihat sesosok perempuan cantik berambut warna - warni dengan membawa stik golf, menggunakan stoking jaring dan spatu yang menyala bling-bling, dia mengunyah permen karet dan menatap tajam pada inu sambil tersenyum miring

Inu yang berkeringat dingin tak henti mengepalkan tangannya sambil menatap tajam pada wanita yang ada di sebrangnya, sementara itu ranti yang terus-terusan mengawasi dari jauh bersiap dengan panahnya yang dia genggam dengan erat, rasa hawatir menyelimuti ranti yang membuat dia sedikit gugup kali ini

Chiko brada di barisan paling depan dari para siswa SMA Angkasa untuk memimpin mereka sambil menunggu aba-aba dari lili.

Lili berjalan perlahan ke depan sambil terus menciptakan jarak, datang dengan di dampingi danu di samping kanannya, kemudian 3 orang tetua maju dengan simon untuk berhadapan dengan lili

"Well terimakasih atas sambutan yang meriah ini " lili berbicara sambil sedikit membungkukan badannya kedepan

"Bacot kau jalang, gausah banyak basa basi lagiii siniii majuuu semuuuaaa !!!!" Simon berteriak sambil bergerak maju ke hadapan lili

Haaaap

Simon di tahan oleh seorang lelaki berbadan besar dan bertubuh tegap

"Tahan lu ga liat di sebelah sana ? " tunjuk lelaki itu pada ranti

Simon kemudian menoleh kearah bukit tempat ranti berdiri, terlihat dia sedang membidikan panahnya ke arah simon, kemudian simon menoleh ke belakang memberikan isyarat pada rosa

Rosa menangkap isyarat dari simon dan menganggukan kepala sambil tersenyum miring, inu yang sedari tadi memperhatikan rosa tak berhenti mengikuti pergerakan rosa, hingga akhirnya

Wuusshhh

Rosa menghilang, masuk kedalam kerumunan para anak sma Hugo, inu panik celingukak mencari kemana perginya musuhnya itu, dadanya kembang kempis matanya tak henti mencari hingga dia mengerang

Raaawwwwrrr

Rraaawwwrrr

Lili menyadari suara itu hingga menoleh kebelang ke tempat dimana inu berdiri, lili melototkan kedua matanya melihat kondisi inu, hingga mata inu bertatapan dengan mata lili, kemudian lili menganggukan kepalanyaa seraya memberi syarat kepada inu, tanpa basa basi inu lngsung pergi mencari keberadaan rosa.

.
.
.
.

Hallo readeers yang aku cintai di jagat raya ini, maaf ya klamaan ga upload soalnya sedang galau banget

Hummm cedih deh

Tapi gpp hidup itu ga melulu soal cintah cintah cintaaah arrkkhhh ksel baat dah
Makan tuh cinta biar eeknya bentuk lopee  -_-





QUEEN BEE    (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang