Part 1: Marriage

774 27 2
                                    

Nirmala diam, memperhatikan seorang pria jangkung dengan rambut hitam rapih yang disisir ke belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nirmala diam, memperhatikan seorang pria jangkung dengan rambut hitam rapih yang disisir ke belakang. Sedikit menghakimi penampilan pria tersebut yang terlihat lebih rapih dari hari biasanya. Suara gaduh di luar sana mendeskripsikan betapa hectic-nya acara yang diadakan untuk pria itu.

Bahtera satia yudha-ayahnya kini sudah siap untuk berjalan di altar dengan jas mahal yang di desain khusus untuk hari ini. Bersiap menyita semua antesi orang-orang yang ada di sekitarnya. Hari ini adalah hari pernikahan ayah serta calon ibu tirinya, Dolores Damérta.

Dolores adalah rekan kerja ayahnya saat di Indonesia, seorang wanita karir penyuplai mesin-mesin terbanyak di negaranya. Sementara Bahtera ialah pemilik dari komoditas hasil produksi kendaraan itu sendiri.

Semenjak Bahtera mulai mengimpor mesin dari wanita tersebut, penjualan miliknya melejit tinggi. Bisnisnya lancar dan begitu di gemari. Sayangnya dari pihak Bahtera sendiri belum bisa membuat atau menyediakan mesin yang digemari di kalangan pembelinya, jadi ia menetapkan Dolores sebagai penyuplai tetap untuk perusahaanya, karena hal tersebutlah mereka menjadi sering bertemu dan berakhir terjebak cinta lokasi atau yang sering dikenal dengan cinlok.

Nirmala tidak mau ikut campur atas urusan pribadi ayahnya, dirinya hanya bisa mendukung dan menghargai hal tersebut. Sebelum itu, Bahtera selalu mencoba menjelaskan hal tersebut supaya dirinya mengerti dan sekali lagi, Nirmala tidak mau ikut campur jadi dirinya hanya mengiyakan.

Ayahnya selalu berusaha menghargai perasaannya, terlebih lagi dirinya ialah anak perempuan satu-satunya di dalam keluarga Satia, selepas ibu berpulang, Bahtera menjadi pria yang cekatan dan selalu menyesuaikan peran antara ayah dan ibu demi dirinya. Walau pria itu terbilang kaku, tetapi Bahtera telah  menjadi orang tua yang baik baginya.

Karena itu, Nirmala selalu berusaha untuk menghargai serta mengerti posisi pria tersebut. Dirinyalah yang telah membuat istri tersayangnya berpulang, maka ia harus bersikap lebih dewasa atas lisan dan perbuatan. Nirmala tidak ingin dianggap terlalu manja karena menjadi satu-satunya anak perempuan. Hal tersebutlah yang selalu dirinya tanamkan pada dirinya sendiri.

"Ayah, hati-hati." Nirmala berujar lembut dengan pandangan teduh menatap ayahnya yang akan segera menginjakkan kakinya di altar.

Bahtera tersenyum tipis sebelum mengusap pucuk kepala Nirmala dengan penuh kasih. "Iya, sayang."

Nirmala mengangguk, setelah itu ia beranjak dari sana untuk menghadiri acara pernikahan secara formal.

Di sinilah dirinya, tengah berhadapan dengan kakak laki-lakinya, Galuh Satia Kusuma serta anak dari calon ibu tirinya Desmond Soren Damétra dan Dax Kian Damétra.

Dolores sempat menikah sebelumnya sama seperti Bahtera. Jika Bahtera cerai-mati berbeda dengan Dolores, wanita itu hanya bercerai dengan mantan suaminya karena masalah harta. Sepengetahuannya, mantan suami Dolores meminta setengah dari perusahaan milik wanita tersebut namun Dolores menolaknya secara mentah-mentah. Dolores tak pernah membagi harta atau perusahaannya untuk mantan-suaminya, wanita itu akan membagi dan mewarisi itu kepada anak-anaknya.

Someone DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang