Holy Woman Adroit

16 5 0
                                    

"Ellgar," sahut Phylos sambil berlari ke arahnya dengan ngos-ngosan.
"Hah, hah! Huh..."

"Iya kenapa Tuan Phylos yang santun," sindiranya membalas dengan maksut bercandaan.

"Kali ini stop dulu masalah kesopanan."
Pria itu menepuk pundak kawannya sembari mengatur nafas.

"Ya sudah, iya..."

"Hei kamu, hei kamu!"

"Iya, iya."

"Kamu menjodohkan pasangan baru lagi?"

"Oh, itu ya. Hahahaha."

"Benarkah? Aku mendengar kabar dari orang-orang!"

"Ya, begitulah... sesuai yang mereka juluki cupid duplikat dari akademi ephemeral. Hehe..."

"Kamu selalu saja membantu percintaan orang lain, tapi kenapa kamu masih sendiri dan tidak punya pasangan sampai hari ini."

"Haha .. kamu selalu saja terlalu banyak mikir."
Pria kekar itu berjalan menuju tempat duduk dari pohon besar tumbang yang memang di pakai untuk istirahat bagi murid akademi ephemeral.

Pohon-pohon tumbang besar seperti ini banyak di temukan di akademi ephemeral, di manfaatkan sebagai kursi, meja, dan bahan lainya.

"Gimana kamu sudah mendapatkan wanita yang kamu sukai?"
Balasan darinya menyambung pertanyaan dari sahabatnya itu dengan tertawa kecil.

"Kamu... Kamu! Ih."
Balasannya terputus begitu saja setengah malu, wajahnya memerah karena dia juga sebenarnya masih sendiri.

Mereka berdua pun bercanda tawa seperti biasanya. Ellgar, memang dikenal sebagai si pandai besi titisan dewa cinta dari akademi ephemeral-para pekerja karena, setiap ada pasangan yang saling jatuh cinta selalu saja bisa disatukan olehnya.
Mereka semua saat jatuh cinta akan cenderung lebih malu dan sulit untuk mengungkapkan perasaannya, sehingga dengan adanya si pandai besi dengan julukan titisan cupid, maka mempermudah dua insan yang tengah mencintai dalam diam.

***

Akademi Deathless- Paviliun Phoenixlike.

Seperti biasa kegiatannya berlatih setiap harinya dan lebih mengumpulkan pelatihan eternal untuk kenaikan tingkat.

Lobelia, mengatakan pada Master bahwa dia takkan pernah menyinggung lagi tentang akademi ephemeral.
Lobelia kemarin saat dihentikan oleh Grece, akhirnya menyerah juga dan tak ingin mencari tahu tentang para pekerja.

Te Heya, sebenarnya telah mengetahui bahwa mereka mengekor kepadanya saat akan memasuki pintu masuk akademi ephemeral. Menurutnya dia sengaja membiarkan mereka mengekor kepadanya supaya tak penasaran lagi.
Tiba waktunya sang Master untuk berangkat ke tempat Zeus, dia akan segera memulai pelatihan eternal terminasi dan gunung Melian saat ini diserahkan kepada muridnya yang paling dia percaya yaitu, Lobelia.

"Titip Paviliun serta akademi deathless pada kalian semua."
Penanggung jawab itu memberikan titah kepada seluruh Master dari ketiga paviliun lainnya termasuk kepada Lobelia.

"Baik," jawab mereka bersama.

Te Heya, tersenyum lebar kemudian pergi meninggalkan gunung Melian.
***
Di tempat Tuan Xirius.

"Teng, teng, dang."

Besi panas yang tengah ditempa oleh Ellgar.

|END| Posterior Cases Of Love And Sacrifice|Academia√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang