Te Heya kemarin lalu Tengah memikirkan senjata apa yang akan diberikannya kepada holy woman adroit, akhirnya mendapatkan petunjuk, kemudian segera menemui paman Baron dari akademi ephemeral.
Di pertengahan jalan tanpa pemilik gelar holy woman of wisdom sadari, telah mengekor sosok wanita padanya menuju akademi ephemeral.
Sesampainya di depan pintu masuk Grece salah satu murid paviliun deathless menahannya."Hei, kamu mau kemana?"
Tepuk Grece pada pundak rancungnya, kejut."Eh, ah..kamu! sejak kapan mengekor padaku?"
"Waah... Aku ada di belakang mu sejak kamu mengekor pada Master. Mau kemana kamu, mengendap-endap mengekor padanya, masih ingin tahu soal para pekerja ephemeral?!"
"Hanya ingin tahu saja, kenapa?? Kita tak boleh ke akademi ephemeral!"
"Wei..! Aku kasih tahu ya... akademi ephemeral-para pekerja bukan sesuatu hal yang bisa kamu singgung. Seingatku dulu mereka hanya rakyat luar yang diizinkan tinggal oleh Ze Ttera, sehingga meminta izin kepada para Dewa, maka tinggalah mereka di sini. Master bukan tidak ingin kita ke sana tapi, dia hanya sedang melindungi privasi masing-masing. Kamu harus ingat Master memiliki tanggung jawab yang besar untuk gunung Melian. Kamu jangan keras kepala dan jangan mempersulitnya"
Tutur Grece, menegurnya."Siapa Ze Ttera?''
"Dikatakan dia adalah penanggung jawab terdahulu, selebihnya aku tidak tahu menahu, hanya mendengarnya dari para senior. Sudahlah, kita harusnya kembali dan jangan menjadi beban untuk Master. Ingat! Kita harus membantunya bukan mempersulitnya itu adalah bentuk balas budi."
"Baiklah..."
Keduanya pun kembali ke Paviliun Phoenixlike.
#Hingar-bingar di akademi ephemeral.
***"Permisi... paman Baron ada di mana?"
Terdengar jelas Suara nan lembut dan anggun itu pada salah satu pelayan di akademi ephemeral yang menghentikan aktivitasnya."Biasanya jam segini dia bersama Ellgar di tempat penempaan senjata," jawaban dari seorang wanita pelayan yang bersuara rendah.
"Terimakasih."
Sambil berjalan dia merasa cukup terganggu dengan suara ramai di sana, berbeda dengan di akademi deathless yang cenderung lebih tenang.
Ini adalah, kali pertamanya dia masuk ke luar area perbatasan akademi deathless, karena dirinya dahulu saat membutuhkan sesuatu hanya melalui para pelayan atau mengirimkan pesan pada Paman Baron melalui burung merpati surat, yang sampai tepat di pintu masuk akademi ephemeral dengan penjagaan yang bernama, Gandhi.
Sesampainya, Te Heya celingak-celinguk mencari Baron karena pencariannya yang tak kunjung sampai terlihat seorang pria manis menghampirinya.Dia bernama Phylos sahabat dekat dari Ellgar.
"Selamat siang... permisi Nona, tengah mencari siapa?"
"Oh, ah... ya. Aku ke sini mencari penanggung jawab Baron."
"Oh begitu. Maaf jika boleh mengetahui siapakah gerangan? Seperti bukan dari bagian kami dan mengapa mencari Paman Baron?"
"Aku penanggung jawab gunung Melian sekaligus Master dari pavilion phoenixlike."
"Maafkan aku menyita waktumu mari aku antar kepada beliau."
KAMU SEDANG MEMBACA
|END| Posterior Cases Of Love And Sacrifice|Academia√
Fiksi RemajaDjaduk Writing Projects © Karya mentah! No, edit! 🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒 Kesimpulan dalam sebuah cerita yang mengenalkan tentang kisah cinta bersemi di sebuah gunung suci terakhir hadiah dari para dewa untuk di jadikan sebagai akademi. Orang...