Conversation on paviliun Igneous

11 5 1
                                    

"Saat itu jika tidak salah setelah terjadinya peperangan besar di beberapa kerajaan serta perebutan kekuasaan daripada gunung-gunung di berbagai penjuru, yang paling terkenal hingga ke telinga kami adalah kekejaman Raja wilayah Thebes."

"Siapa dia?"

"Aku tidak tahu menahu tentang raja itu akan tetapi secara mengatakan jika Ze Ttera telah membunuhnya
"

"Kalo begitu di mana Thebes itu?"

"Tempat itu tidak jauh dari sini, kamu dapat menempuhnya dengan berjalan turun gunung menuju arah Barat Daya."

Lobelia mendengarkannya dengan seksama penjelasan darinya, mulai mengerti tentang sikap Sang Master dari paviliun Igneous.

"Ha .. ah! Kamu jangan coba-coba ke sana ya, bahaya."

''Tidak..."
Dia menggelengkan kepalanya, sekonyong-konyong bergeming ternyata dia mulai memahami sikap dari Te Heya yang sangat ingin melindungi semuanya hingga terkesan over protektif.

"Apa Master tahu mengenai akademi ephemeral?"

"Sebaliknya kamu jangan membuat hal ini di depan orang-orang akademi ephemeral, setahuku ya mereka hanya orang dari luar yang diizinkan tinggal kita tidak boleh membalasnya lebih dalam hanya itu saja."

Lobelia, yang mengetahui tak ada jawaban di sana juga memutuskan untuk bergegas kembali ke Paviliun Phoenixlike.

"Oh, Lobelia... holy woman adroit, "serunya lantang memanggil Lobelia.

"Ya."

"Coba kau dekati penanggung jawab akademi ephemeral, mungkin dia tahu jawaban dari pertanyaanmu."

"Ya."

Saat dia akan segera kembali ke tempatnya tiba-tiba beberapa murid dari paviliun Igneous menghentikan jalannya, menantang.

"Aku tidak ada waktu untuk bermain-main dengan kalian."

"Ayolah kita lama sekali tidak bertarung, " ungkap seorang wanita.

"Alice, Alfio dan Ariane. Apa kalian tak ingin beristirahat saja?"

"Tidak! Kenapa sih kamu sombong sekali. Tak mau berteman dengan paviliun lain."

"Jika berteman untuk adu kekuatan aku tak mau. Kenapa sih murid di sini selalu suka bercanda tak seperti paviliun Amaranthine?"

"Kamu, membandingkan kami!"

"Sedikit."

{£¥¢^¢^¢^^¢^¢√π¥¢¥¥£¥¢¥£€€£¥¢}

Seorang wanita mengucapkan sebuah mantra dengan tangannya yang mengayun-ayun ke udara memutar searah jarum jam mengarah kepada Lobelia.

"Probabilidad!"

"Uwaaa...!"

"Nuukik!"

"Aw! Ouch..."

Nampak Lobelia dan Ariane tersungkur di di ubin aestetik itu.
Tertumbuk pandangan sekeliling mereka pilar-pilar cream bernuansa kastil yang mana di depanya terdapat pemandangan luar langsung dengan air terjun dan tempat latihan akademi deathless.

Alfio, kemudian menjahili dengan membawa buku di tangan Lobelia tentang sejarah Melian.

"Kembalikan Itu!"

Mereka terbang menggunakan bangau, Lobelia mengejar untuk mengambil buku miliknya.

"Probabilidad!"

Serangan itu gagal di layangkan oleh Lobelia. Tak ingin berlama-lama lagi dia mengeluarkan tombak dari udara dengan sebuah mantra.

"Atacar..."

Nampak berkilauan di udara dan keluarlah tombak yang di pikirkan olehnya.

"Wuush..wush."

"Ow..ow!"
Ejek para remaja itu padanya.

"Kalian...awas kau ya."
Lobelia mulai geram di udara. Dia lekeas mempercepat kendaraanya dengan terbang terbalik, menunggu mereka kehilangan pencarianya.

"Dimana?"
Tanya mereka celingak-celinguk.

"Hup! Dapat."

"Curang."

"Sudahlah aku lelah anak kecil."

"Hei...kita belum selesai."

"Sudah, aku pergi dulu."

"Probabilidad!"

Wiingg...

Serangan dari Alice berhasil di hindarinya.
Hingga tiga serangan lanjutan dari arah belakang yang di layangkan oleh Alfio dan Ariane.

Lobelia berhasil lolos dan kembali ke Paviliun Phoenixlike dengan keadaan baik-baik saja.

Nampak dari jendela paviliun Imperial, para murid yang tengah melakukan uji botani melihat Lobelia dan mereka bertiga dengan tertawa.

Kelucuan para remaja itu tak pernah henti-hentinya. Mereka sebenarnya baik, akan tetapi memang jahil kepada Lobelia yang terkesan sok cuek kepada selain para Master paviliun.

"Restaurar!"

Mantra yang terucap oleh Master Celeste dari paviliun Imperial, mengembalikan perhatian para murid kepada ujian mereka.

|END| Posterior Cases Of Love And Sacrifice|Academia√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang