Woman Holy Of Wisdom, telah menyelesaikan misinya di tempat Dewa Zeus.
Kini dia telah sampai di Akademi Deathless.Melian Mountain.
"Lobelia, cepatlah. Kita harus segera... Sebagai ketua asrama bagaimana tugasmu selama ini?"
"Aku menyelesaikan tugasku, Master."
"Baik," wanita muda itu kini menjadi semakin tegas setelah menyelesaikan misinya. Lobelia, merasa sang Master sedikit berlebihan dari segi gaya bicara dan berjalan cepat tersebut.
"Selamat pagi semua...."
Umum Te Heya di mimbar lapangan kompetisi akademi Deathless.Dia mengumumkan tentang kegiatan pagi ini yaitu, botanical.
Mereka di wajibkan membuat sebuah ramuan yang berfungsi sebagai penyembuh untuk penyakit menular di negara bagian karena pada jaman itu negara tersebut sedang mengalami krisis pangan.Pemerintah meminta bantuan pada Akademi Deathless dari gunung Melian untuk membuat ramuan terbaiknya.
Penyakit itu seperti cacar akan tetapi dia kering bak sisik ular. Rumornya adalah penyakit buatan pemerintah yang tercemar karena pada masa itu negara bagian X tengah berperang dengan negara Z.
Virus itu pada awalnya di buat agar tentara lawan dapat menyerah akibat serangan virus cacar ular tersebut akan tetapi, rencana mereka berbalik arah dan berdampak pada negaranya sendiri.Paviliun phoenixlike berunsur udara, di ketuai oleh Lobelia dengan jumblah keseluruhan murid 25 remaja dan dewasa awal.
Paviliun Igneous berunsur api, di ketuai oleh Liona dengan jumblah murid 22 anak-anak dan remaja.
Paviliun Imperial berunsur tanah, di ketuai oleh Karey dengan jumblah murid 28 remaja menengah.
Paviliun Amaranthine berunsur air, di ketuai oleh Afreda dengan jumblah murid 31 anak-anak hingga dewasa awal."Mulai..."
Mereka pun lekas melakukan di tempatnya masing-masing sesuai dengan nama-nama paviliunya. Hal itu juga di saksikan oleh beberapa orang dari Akademi Ephemeral hingga kegiatan tersebut terdengar di telinga Raja Thebes yaitu, Apollodorus.
Lelaki paruh baya itu mulai geram dengan kegiatan mereka dan berniat melepaskan Ecidna di negara bagian agar mereka tak bisa di selamatkan.
Apollodorus lah yang membuat kedua negara tersebut saling berperang dengan bertujuan mengambil gunung emas di wilayah sekitar gunug Melian. Lelaki itu sangat berambisi untuk menguasai gunung suci yang terakhir itu karena dengan segala kekayaanya.
"Probabilidad. Beetej!"
Mantra-mantra yang menggema di akademi Deathless.
Sera, Phylos dan Ellgar sangat terkejut dengan sihir yang dilakukan oleh akademi deathless. Tatapanya terpukau pada hasil ramuan tersebut.
Nampak seseorang yang terkena virus tersebut mendatangi area kompetisi yang telah selesai.
Mereka pun melakukan uji coba kepada relawan yang telah terinfeksi tersebut dengan memakai baju pelindung agar tak memaparkan virusnya.Ramuan pertama dari Amaranthine akan tetapi gagal dan membuat tubuhnya melepuh.
Setelah itu ramuan dari Igneous. Kali ini pun juga gagal karena cacar tersebut berubah menjadi menghitam dan membuat sesak terbakar.
Selanjutnya, dari Imperial dan Phoenixlike.
Keduanya begitu imbang dan belum memberikan efek pada sang relawan itu. Nampak perlahan dari Paviliun phoenixlike mulai menunjukkan hasil yang sangat fantastik dan dengan waktu yang cukup singkat untuk penyembuhan."Yeeee .."
Sorak sorai dari murid-murid Paviliun Phoenixlike, dengan bangga dan bersyukur.Ramuan itu kini di akui oleh negara bagian X dan para rakyatnya mulai sembuh seiring berjalannya waktu.
Lobelia, dan Ellgar menjadi semakin dekat dan mereka selalu mencuri-curi waktu untuk selalu bersama dengan berkuda dan memanah buruan di hutan Melian.
Hingga malam hari pun tiba, di bawah rembulan yang cahaya menerangi mereka keduanya dalam rumah bambu mereka melakukan kemesraan di bawah cahaya bulan penuh dengan penuh hikmat.
Melepaskan hasrat di antara satu dengan yang lainya.Perlahan bibir merah Ellgar menjamah lehernya dan menuju telinga Lobelia. Wanita itu menikmati malam bersamanya dengan bergairah dan saling terhubung antara pikiran dan batin sehingga, membuat saling merespon tanpa berselisih ego.
"Aku membuat ramuan."
"Apa?"
"Minum..."
Pandai besi dengan badan berakarnya menegak minuman di botol kecil unik sampai habis.
Ajaibnya hal itu membuatnya semakin kuat dan membangkitkan stamina dari Ellgar.
"Cuit...cuit."
Pagi hari telah menjemput, selanjutnya pun mereka selalu mencuri waktu seperti sebelumnya di rumah pohon tersebut hingga menjelang pagi.
Sampai satu ketika sang Master yang menyadarinya mulai mempertanyakan tentangnya akan tetapi di sisi lain dia harus turun gunung untuk membantu negara di naungan Melian yaitu negara bagian X karena terkena serangan dari naga Ecidna dan Apollodorus.
KAMU SEDANG MEMBACA
|END| Posterior Cases Of Love And Sacrifice|Academia√
Novela JuvenilDjaduk Writing Projects © Karya mentah! No, edit! 🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒 Kesimpulan dalam sebuah cerita yang mengenalkan tentang kisah cinta bersemi di sebuah gunung suci terakhir hadiah dari para dewa untuk di jadikan sebagai akademi. Orang...