20 Seson

The Onmyouji

Leluhur ke-7 merupakan praktisi yang bekerja di departemen onmyoudo. Hari-hari dia menangani kasus mistis hingga dirinya terlibat romantisme yang tak wajar.

•••••••••••••••••

Tahun 940

Aku sangat beruntung bisa bekerja sama dengan ahli onmyodo terbaik seantero Heian-Kyo. Ya, Abe No Seimei. Kali ini kami dilibatkan dalam kasus hilangnya pusaka milik keluarga Muromachi kerabat jauh kaisar. Pusaka itu konon berbentuk cermin dengan bingkai perak serta di atasnya terdapat ukuran bunga mawar.

Yang kudengar pusaka itu menjadi bahan rebutan keluarga jauh. Siapa saja yang memilikinya bisa mendapatkan anugerah. Entah itu lahan yang luas, anak yang sehat atau pasangan rupawan. Pantas saja karena hal itu pusaka memilih menghilangan diri.

Karena mendadak tidak ditemukan kaisar menyuruh Abe No Seimei mengatasi hal ini. Sepertinya beliau tidak ingin kerabat jauhnya saling membunuh satu sama lain karena sebuah cermin.

Dan kami pun didampingi oleh seorang wanita yang dipanggil O-Hana oleh Abe No Seimei. O-Hana wanita muda dengan daya pikat luar biasa. Setiap dia tertawa itu menenangkan hatiku. Namun, kadang kala dia diam seribu bahasa seperti boneka.

Katanya dia merupakan abdi yang melayani kediaman Abe. Memang agak aneh membawa wanita dalam pencarian cermin. Namun, Abe No Seimei mengatakan kalau O-Hana sangat sensitif dengan benda magis jadi dia harus ikut.

Oh, alasan yang masuk akal, sih. Setidaknya dia berguna dalam rombongan ini.

Kami berangkat sekitar dini hari menggunakan kereta sapi menuju tepian Heian-Kyo tempat keluarga Muromachi tinggal. Selama itu aku tidak henti-hentinya mengagumi paras O-Hana.

Hah, aku jadi sering melamun membayangkan memiliki istri seperti O-Hana atau dia bisa menjadi istri masa depanku ahahahaha. Rasanya pasti menakjubkan selain itu katanya dia mahir dalam pekerjaan rumah juga sangat ulet.

Oh! Betapa beruntungnya Abe No Seimei memiliki pelayan setia.

Tak lama lamunanku buyar. Kami sudah tiba di hutan? Lho? Bukannya ke kediaman Muromachi? Aku melirik O-Hana dan wanita itu sigap menjawab kalau Abe No Seimei merasakan energi pusaka itu di sini.

Kami bertiga turun dari kereta sapi. Langkah kami semakin dalam memasuki hutan. Sejauh mata memandang aku belum melihat tanda-tanda pusaka. Namun, Abe No Seimei memberikanku perintah untuk memasang segel di sekitar kami, sedangkan O-Hana menyiapkan seruling untuk ditiup.

Benar saja dari arah depan gelombang energi kuat menghantam kami. Beruntungnya aku sempat membuat segel kubah magis jadi serangannya tidak fatal.

Abe No Seimei bergerak maju melantunkan ajian bersama O-Hana yang meniup seruling.

Seisi hutan mendadak berubah. Kami seperti di dalam gua. Mungkin energi pusaka cermin itulah yang mengajak berpindah dimensi.

Benar saja di sana cermin itu melayang dan hendak menyerang kami. Sayangnya itu dengan mudah ditangani oleh Abe No Seimei. Tidak sampai satu jam pusaka Muromachi telah berhasil ditemukan.

Saat menju mulut gua, aku memegang tangan O-Hana. Dia tampak kelelahan sekali. Sesampainya di mulut gua aku memberikan air kepadanya.

Dan seterusnya perhatianku kuberikan padanya sampai di kediaman Muromachi.

Abe No Seimei tidak mencurigaiku. Akan tetapi, saat malam hari aku tidak menemukan O-Hana.

Sampai Abe No Seimei menenangkanku dengan mengajak meminum sake.

Dia mengatakan kalau O-Hana hanyalah Shikigami.

Benar Shikigami atau roh yang menjadi bidak dari onmyouji.

Jadi, aku dan O-Hana tidak bisa bersama? Astaga. Bahkan Abe No Seimei menyeringai sambil menyuruhku menyerah untuk membuat O-Hana jatuh cinta.

Dia juga menunjuk ke atas meja sambil mengucapkan kalau O-Hana sedang kembali ke wujud aslinya yaitu sebuah bunga yang telah diberi mantra.

Ahk, O-Hana yang malang pasti energinya terkuras saat bermain seruling tadi.

Ya, meskipun begitu aku masih mendekati O-Hana. Toh, dia tidak menolak juga.

Tertanda,

Takeshiko Furumi

••••••••••••••

Sungguh romansa yang unik dari leluhur ke-9. Semoga dia sudah bertemu dengan O-Hana di alam lain.
.
.
.

Ps: Uwahh tinggal 5 hari lagi tidak terasaaaa~~~