Leluhur ke-6 tinggal disekitar pesisir pantai dia mengetahui rahasia ketangkasan dari Ama---penyelam wanita----pada masa itu.
••••••••••••
Tahun 875
Para wanita di pesisir pantai ini sangat tangguh mereka handal dalam urusan laut. Mereka tampak biasa jika harus pergi menyelam mengambil abalon-abalon di bawah sana. Sementara itu para pria sibuk menangkap ikan di atas perahu. Kudengar keahlian para wanita itu sudah diturunkan dari beberapa generasi juga merupakan tradisi bagi desa ini.
Memang aku agak heran dengan mereka yang hanya bermodalkan pernapasan paru-paru juga pakaian minim untuk menyelam ke dasar laut. Bahkan katanya ada yang pernah menyelam sampai menyentuh pasir bawah laut untuk mengambil kerang berkualitas bagus. Membayangkannya saja sangat luar biasa. Mungkin kapasitas paru-paru mereka di atas manusia pada umumnya.
Meskipun begitu mereka juga kadang terluka entah karena goresan karang atau efek terbakar sinar matahari.
Awal mulanya aku mengagumi wanita-wanita di sini yang rela terjun ke laut meskipun cuaca sedang dingin. Namun kecurigaanku kian bertambah ketika salah satu wanita berhasil membawa berlian laut atau pihak bangsawan menyebunya mutiara.
Mutiara-mutiara berkualitas bagus itu sulit dikembangkan. Dan ini mereka dengan mudah menemukannya. Sangat sulit dipahami. Di bawah sana pasti tekanan air sangat tinggi ditambah suhu dingin juga gelap sangat mustahil untuk menyelam dengan peralatan seadanya tanpa bantuan alat canggih.
Sepertinya mereka menyembunyikan sesuatu. Lalu kabat tentang penemuan mutuara oleh ama ini terdengar sampai ke kota. Para bangsawan berbondong-bondong memesan mutiara dengan kualitas bagus. Tak jarang di antara mereka rela membayar dengan harga mahal. Sampai ada yang menjual tanah.
Ya, karena itu desa ini semakin makmur. Tetap saja kecurigaanku tidak kunjung mereda. Sempat berpikir kalau para penyelam wanita ini dibantu oleh siluman. Namun, tak ada jejak aktivitas ghaib seperti itu.
Hmn, lantas bagaimana caranya mendapatkan mutiara-mutiara yang langka di zaman ini?
Maka sudah kuputuskan untuk mengikuti mereka dengan masuk ke dalam wadah penyimpanan ikan di kapal. Ini kulakukan karena kerisauan pendatang baru yang heran dengan penyelam wanita.
Saat itulah aku menyadari fakta sesungguhnya ketika perahu yang kutumpangi mulai berlayar menuju samudera lepas. Awalnya cuaca sangat bersahaja, tetapi tak lama kemudian angin kencang menghantam kami. Aku yang ada di dalam wadah penyimpanan ikan mulai merasa mual karena guncangan keras. Saat itu aku memberanikan diri keluar dari persembunyian.
Terkejut sebab di atas perahu para wanita penyelam tidak ada. Firasatku mengatakan kalau mereka sudah jatuh ke laut. Ini gawat!
Aku harus segera menemukan mereka. Jadi, tanpa ragu aku terjun ke laut, menembus ombak berharap ada yang selamat.
Namun, sialnya tenagaku habis dan aku tertarik ke dasar laut. Ini nasib karena terlalu penasaran dengan kegiatan mereka. Akan tetapi di dalam laut seseorang menarikku.
Samar-samar aku melihat ekor ikan berkibas cepat melawan arus.
Aku yang pasrah sudah memejamkan mata. Hingga seseorang menampar pipiku keras-keras. Aku terbangun dan sudah berada di bebatuan karang besar.
Para wanita ama pun selamat. Hanya saja mereka bersisik, memiliki insan juga tatapan tajam.
Ahk, sekarang aku paham kenapa wanita ini bisa kuat menyelam.
Karena mereka bagian dari ikan. Kudengar hal itu hanyalah legenda saja. Namun, salah satu mengatakan mereka begini karena leluhur mereka mengkonsumsi rumput laut ungu dahulunya, berakibat setiap wanita yang lahir akan menunjukkan sisi ikan seperti sekarang.
Pantas saja mereka mahir menyelam.
Tertanda,
Takeshiko Tomoyo
••••••••••••••
Jadi puteri duyung itu merupakan mutasi genetik? Dan punah karena dibunuh masal? A-aku masih tidak percaya ini! Jika benar berarti makhluk yang kuanggap fantasi adalah mutasi genetik? Oh, wow.
.
.
.Ps: Tinggal 4 hari lagi uwu. Btw profesi Ama atau penyelam tradisional Jepang sudah ada sejak zaman Heian. Biasanya wanita yang menyelam hanya memakai cawat putih dan bertelanjang dada dahulu. Sayang profesi itu sekarang sudah hampir punah karena kurangnya minat generasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
20 Seson
Ficción histórica[UNBK WGA Gen 9] [The History Journal] . . 20 leluhur menatapmu. Cawanmu terangkat dan telah diisi arak merah. 20 leluhur tertawa. Rasa pahit arak mengguncang lidahmu dan mereka masih terbahak liar. 20 leluhur menyalakan lilin merah. Salah satu di a...