Aku tidak tahu bahwa catatan penting berbahasa latin yang kutemukan di loteng rumah adalah milik leluhur ke-11. Lagi-lagi perawakannya sama dengan leluhur ke-15. Catatan itu berisi perjalannya sebagai awak kapal dalam penjelajahan dunia. Sepertinya dia senang bisa memiliki kisah hebat itu.
•••••••••••
Tahun 1499
Coba kuhitung dulu kira-kira sudah berapa lama, ya, kami tidak melihat daratan? Hm, mungkin sekitar satu sampai dua bulan? Wah, rupanya sudah selama itu. Pantas saja aku mulai melupakan rasanya memijak tanah. Aku sangat yakin ketika sampai di daratan pasti aku akan bersujud dan berguling-guling di tanah.
Jujur saja perjalanan membosankan nan panjang ini membuat gairah hidupku berkurang. Ya, terombang-ambing di lautan luas dan hanya ditemani oleh angin pun burung camar sungguh memuakkan. Parahnya kami tidak menemukan tanda-tanda pulau.
Kalau dibiarkan lebih lama dipastikan seluruh awak kapal akan tewas. Bisa tewas karena kekurangan air dan makanan atau penyakit dari lautan. Mengerikan, bukan?
Namun, kami tidak memiliki kuasa seperti kapten. Kapten terpaksa melakukan perjalanan jauh demi memenuhi keinginan seorang penjelajah lainnya bernama Amerigo Vespucci. Ya, kapten dan Amerigo sama-sama penjelajah yang tak sengaja bertemu di pelabuhan saat kami singgah di Spanyol untuk mengisi perbekalan.
Kemudian, mungkin karena sesama penjelajah mereka dengan mudah terhubung. Kaptenku---Alonso de Ojeda---dan Amerigo segera membuat kesepakatan rahasia. Gara-gara kesepakatan itulah kami terjebak di lautan ini.
Sudah tengah hari dan daratan tak nampak. Kalau begini kami harus bermalam kembali di kapal. Menyebalkan. Inilah sisi buruknya jika bekerja sama dengan orang haus ilmu. Sebelum kenginan terpenuhi, ya, harus menderita dulu.
Oh, sekedar informasi saja orang yang dipanggil Amerigo itu hanya sibuk menulis di buku, berdiskusi dengan kapten tanpa membantu kami. Atau setidaknya dia bekerja keras juga. Mau dibentak yang ada jatah makan kami berkurang.
Hah, terkadang nasib sangat lucu sekali.
Namun, pada saat itulah awak kapal kami yang bekerja di atas tiang kapal untuk melihat pulau berteriak kalau dia menemukan sebuah daratan luas dengan pasir-pasir halus.
Tanpa aba-aba seisi kapal kembali sibuk. Kapten dan Amerigo memberi arahan untuk merapatkan kapal ke daratan misterius itu.
Dengan kecepatan maksimal juga tenaga optimal para awak kami begitu mudah menepikan kapal dan mendarat secara mulus.
Kapal berlabuh tak jauh dari garis pantai. Kami menuju pantai menggunakan sekoci. Dan, yah, inilah harum daratan yang kurindukan. Angin sejuk, kicau burung pun pepohonan menjulang tinggi.
Menyejukkan mata. Namun, rupanya kami belum bisa istirahat total. Si sialan Amerigo dan Alonso memutuskan untuk menjelajah lebih jauh lagi sambil mencatat hal-hal detail tentang topografi wilayah itu untuk keperluan penelitian masa depan. Bahkan Amerigo berusaha menggambarkan bentuk daratan dengan menaiki sekoci mengelilingi pantai.
Aku hanya menyimak sambil membawakan barang-barang mereka. Jujur aku tak pandai memahami pembincangan ilmiah mereka.
Tapi aku yakin beberapa tahun lagi wilayah asing ini akan terkenal dikalangan penjelajah juga peneliti.
Oho, dugaanku ternyata benar. Pada tahun 1507 wilayah ini diberi nama Amerika. Nama itu diambil dari Amerigo si penemu daratan asing.
Sisanya tidak bisa kuceritakan seban kengerian menimpa suku-suku penghuni Amerika semenjak kaum asing seperti kami datang.
Tertanda,
Hans van William. T.
•••••••••••••••••••
Ah! Jadi benua Amerika ditemukan oleh Amerigo? Bukannya Colombus? Eh, tapi sepertinya dua orang ini saling terhubung. Leluhurku mengatakan Amerigo mengenal Cristopher Columbus saat bertemu di pelabuhan juga. Hmn, menarik rupanya Amerika disinggahi oleh beberapa penjelajah terkenal juga. Ah, melihat leluhur ke-11 menyombongkan diri sangat melegakan sekali.
.
.
.
.Ps: Hai ini memang agak tumpang tindih info yang ku dapat soal penemuan benua Amerika. Sebagian besar bilang penamaannya berdasar dari Amerigo Vespucci yang menyadari kalau daratan Amerika adalah benua sebab katanya dia melihat bagian selatan itu lebih memanjang dari pulau pada umumnya. Baik Colombus maupun Amerigo dua-duanya memiliki sumbangsi dalam penjelajahan di benua itu. Menarik, kan~ beginilah sejarah selalu beragam informasi.
Nah sampai bertemu di chapter berikutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
20 Seson
Fiksi Sejarah[UNBK WGA Gen 9] [The History Journal] . . 20 leluhur menatapmu. Cawanmu terangkat dan telah diisi arak merah. 20 leluhur tertawa. Rasa pahit arak mengguncang lidahmu dan mereka masih terbahak liar. 20 leluhur menyalakan lilin merah. Salah satu di a...