Prolog

398 13 0
                                    

"Ketika aku menemukan jalan buntu
takdir mempertemukanmu denganku"

Hujan deras mengguyur ibu kota tanpa adanya tanda akan segera berhenti seakan-akan langit sedang bersedih malam ini

Jam berganti dengan cepat sampai tibalah pada waktu tengah malam

Gadis yang tengah duduk sendirian di sebuah halte bis mendekap tubuhnya untuk menetralisir udara dingin yang menyentuh permukaan kulitnya yang basah

Tempat yang sepi dan gelap..

Dia sangat membenci situasi sulit dimana ia berada sekarang, dia hanya ingin berteduh sementara tapi apalah daya karena hujan yang tak berhenti hingga larut malam begini

'Dingin.. apa aku akan mati disini?'

Kepalanya mulai berdenyut tak karuan, bibirnya mulai memucat dan matanya menjadi sayu

Saat ia hampir memejamkan matanya samar-samar terlihat sebuah cahaya yang berasal dari sebuah lampu kendaraan, dengan tenaga yang tersisa ia berusaha untuk mengayunkan tangannya ke kanan dan kiri berharap mendapatkan bantuan

Mobil yang melintas memberhentikan kendaraan miliknya di depan halte bis yang tidak lagi beroperasi itu, tidak lama terbukalah pintu mobil dengan payung yang dibuka disusul dengan sepatu kulit khas laki-laki yang menapakan kakinya di luar mobil

Dengan pandangan yang buram dia mencoba untuk melihat siapa penyelamat yang berbaik hati untuk menolongnya, tapi karena cahaya yang terbatas ia tidak dapat melihat wajah pria itu dengan jelas

Pandangannya tiba-tiba menjadi gelap dan buram, samar-samar dia melihat pria itu mengatakan sesuatu walau pada akhirnya dia jatuh pingsan

"~"~"~"~"

Suara kicauan burung terdengar dengan merdunya menyambut sang mentari untuk terbit

Sebuah cahaya pun menyelinap melewati jendela yang masih ditutup rapat

Gadis yang masih tertidur itu perlahan-lahan tersadar dari mimpi panjangnya dan membuka matanya perlahan

Hal yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit kamar berwarna putih yang dipadukan dengan berbagai corak indah dan terkesan elegan, menggulirkan netranya dapat dilihatnya  lampu gantung yang mewah dengan ruangan yang terbilang luas dengan seluruh barang-barang mewah yang ada di dalamnya

'Aku dimana?' Batinnya

Dia mencoba sekuat tenaga untuk mendudukkan dirinya di atas ranjang yang ditempatinya sekarang

Klek

Pintu ruangan itu terbuka menampakkan seorang pria tampan bertubuh tinggi membawa sebuah nampan dengan mangkuk berisi sup diatasnya

"Kau sudah bangun?" Tanyanya

Gadis itu mengerjapkan matanya bingung
Siapa pria dihadapannya ini?

Pria itu berjalan mendekat ke arah ranjang membuat gadis itu menjadi sedikit waspada

"Yang dokter itu katakan benar, kau akan sadar hari ini"

Walau dengan wajah pria itu yang datar, gadis itu langsung memahami kemana arah pembicaraan pria itu

"Apa.. Kau yang menyelamatkanku?"

Tanpa ekspresi sedikitpun pria itu menjawab "Ya" lalu mengulurkan tangan kanannya

Dengan ragu gadis itu menerima jabatan tangan tersebut

"Kaivan Arshan"

Gadis itu tersenyum kecil
"Hanaya Anggita"

Awal kisah pun dimulai dengan menyembunyikan identitasnya masing-masing..

"~"~"~"~"

     Kaivan Arshan Alexander

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Kaivan Arshan Alexander

     Kaivan Arshan Alexander

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanaya Anggita Byantara

Divorce with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang