Five: Siapa dia?

126 7 0
                                    

Jalanan kota terpantau padat dan ramai siang ini, sepertinya sudah saatnya orang-orang kembali ke tempat kerja mereka usai makan siang.

Hana melamun dan melihat ke arah luar jendela mobilnya, kembali memikirkan apa yang terjadi padanya 15 menit yang lalu.

~~
"Bagaimana nona?"

Hana tampak berfikir dengan persyaratan yang diberikan oleh pria itu. Ia menghela nafasnya, bukannya pria ini hanya mempermainkannya?

Hana membalikan badannya menyerah untuk mendapatkan kuas dari pria menyebalkan itu.

"Hei" Pria itu menyentuh bahu Hana yang kemudian ditepis.

"Tolong jangan kurang ajar tuan" Hana berkata dengan tegas membuat pria itu tertegun.

"Maaf nona" ia kemudian mengeluarkan satu set kuasnya dari keranjang miliknya.

"Ini ambil saja, tapi bisakah anda membantu saya memilih yang lainnya?" Pria itu tersenyum ramah pada Hana yang dibalas dengan tatapan tajam.

Hana kembali menghela nafasnya lalu menatap kuas itu lamat-lamat kemudian mengambilnya.

"Ayo" Hana berjalan lebih dulu ke arah rak kuas dengan pria itu yang mengikutinya.

Setelah memperhatikan beberapa macam kuas Hana mengambil satu set kuas dan memberikannya pada pria tadi, sedangkan pria itu menerimanya dengan senyum canggung.

"Terimakasih" Ucap pria itu, ia memasukan satu set kuas yang baru ke dalam keranjangnya.

"Hm.. terimakasih juga untuk ini" Tanpa menoleh lagi Hana mulai berjalan menuju kasir.

"Tunggu"

Hana menoleh menatap ke arah pria itu, dapat dilihat pria itu mengeluarkan sebuah kartu dari saku Hoodienya.

"Ini kartu nama saya, mungkin anda bisa menghubungi saya nanti"

Tanpa membalas pria itu Hana berbalik dan melanjutkan langkahnya menuju ke kasir, sedangkan pria itu hanya menatap Hana kagum.
~~

"Nyonya"

"Ya?" Lamunan Hana membuyar, ia menatap ke arah depan.

"Apa anda ingin pergi ke tempat lainnya?" Tanya Deon.

"Tidak ada, kita langsung kembali ke rumah saja"

"Baik nyonya"

"~"~"~"~"

Hana berjalan kembali menuju studio lukisnya dengan sebuah tentengan paperbag.

Setelah beberapa saat ia berjalan melewati taman, Hana melihat dua orang yang dikenalnya tengah berbincang dengan serius.

Karena rasa penasaran yang dimilikinya Hana memilih untuk menghampiri kedua orang itu.

"Apa yang kalian bicarakan?"

Kedua pria itu menoleh ke arah Hana yang sedang berjalan mendekat ke arah mereka.

"Eoh nyonya?" Karl, pria itu tersenyum kikuk pada Hana.

Saat Hana melirik satu pria lainnya mata mereka kembali bertemu.

"Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau tidak pergi ke kantor?" Hana menatap Kaivan dengan rasa penasaran.

"Apa Istriku sekarang mengusir saya?" Kaivan bertanya dengan nada dinginnya yang menurut Hana merupakan hal biasa.

"Saya hanya bertanya, jika kalian tidak ingin diganggu silahkan dilanjutkan" Hana melenggang pergi, tapi Kaivan menarik lengannya.

Divorce with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang