Sunghoon konsisten menarik langkah bahkan nyaris melingkari selingkung asrama hanya untuk mencari Jake. Fakta bahwa selingkungan asrama saat ini tampak sunyi dan sedikit orang berseliweran tak lantas membuat Sunghoon menghentikan langkah serta pengamatan pada lingkung sekitar. Kendatipun ia sempat berpikir pelik dan sedikit heran karena, kemana perginya orang-orang di asrama ini? Bahkan saat jam makan malam hampir sampai mereka tak lekas menunjukkan diri walau hanya sekedar bergerombol ke meja makan.
Kenyataannya, itu tidak mengherankan, kenapa? Penghuni serta lingkungan di asrama ini cenderung abnormal, sudah semestinya satu persatu dari mereka mulai membatasi diri semata-mata untuk berinteraksi atau keluar dari dalam kamar. Segala penjuru asrama ini menyimpan tanda tanya besar karena maksudnya, orang bodoh mana yang membangun asrama di tengah hutan? Sunghoon hampir bertukar akal selama di sini dan anehnya, kenapa sekarang mereka semua baru sadar untuk membatasi interaksi?
Tambahan pula, Sunghoon baru saja mendapati kenyataan baru bahwa perenungan orang tua mereka tak jauh berbeda dengan sang bunda.
"Sialan, Jake kemana sih? Kok juga ikut ngilang?"
Dengan kotak penuh rahasia yang masih dikuasai, Sunghoon menghentikan langkah. Ia berkacak pinggang, merasa sebal karena dibiarkan seorang diri di tempat aneh ini. Lebih buruknya, Sunghoon sudah melingkari asrama ini terlalu jauh karena kali ini ia berjejak di tempat asing.
Binar redup dan sunyinya suasana tak lantas membuat Sunghoon bergidik, ini perkara awam yang sudah menjadi makanan sehari-hari sebab memandang setiap penjuru asrama pasti memiliki rahasia yang belum menjumpai jalan lepas.
"Nggak bener nih tempat." Gumam Sunghoon dengan pantauan menjelajahi lingkung sekitar sebelum berfokus pada pintu bercat coklat gelap.
Sunghoon sempat tertegun beberapa saat pada pintu tersebut sebelum berpaling dari sana. Ia menarik langkah dari tempatnya bertumpu karena sudah terlalu jauh dari persemayaman awalnya. Sunghoon mungkin bisa salah jalan setelah ini namun, bagaimana jika baru lima langkah berjalan ia sudah berhenti hanya untuk menengok kembali ke arah pintu tersebut?
Ini mengherankan. Menurut Sunghoon, itu hanya pintu biasa dengan peranan sama yaitu jalan keluar masuk dalam sebuah ruangan namun, kenapa dirinya seperti ditarik untuk mengamati lebih dekat?
Komponen keingintahuan Sunghoon berkerumun memaksa untuk mendatangi kembali tanpa menghiraukan tampikan sebelumnya. Alasannya mungkin karena jejak dilematis tahu-tahu menyeruak sesaat setelah Sunghoon berhasil menyentuh handle pintu dan saat sepasang netranya mendapati relief hewan bertubuh panjang dengan mata besar. Tambahan pula dibawah relief tersebut terdapat catatan 'scandentia' yang mewujudkan suasana ekstrem semakin merebak kentara.
Sunghoon tak bisa untuk tidak mengerutkan kening pelik. Astaga, ruangan apa yang baru saja ia jumpai?
Dengan dorongan menyelisik berkepanjangan, Sunghoon berupaya memutar handle pintu dengan sedikit paksaan barangkali perihal ini menyudahi keingintahuannya yang terasa mengikis akal sehat. Sebelumnya, ia tak pernah tertarik dengan suatu hal yang diarahkan tanpa jawaban spesifik namun kali ini, Sunghoon takluk. Kondisi ini diperburuk saat jawaban keingintahuannya ternyata tak menghasilkan apapun karena ternyata pintu tersebut terkunci.
Ia berdecak, tentunya ada maksud tersembunyi di dalam sana sampai membuat pintu dengan relief hewan bertubuh panjang ini terkunci. Sunghoon tak menyerah, dirinya mulai berpikir keras untuk membuat pintu ini terbuka selain dengan cara didobrak. Oh tidak, tidak mungkin ia membukanya dengan cara tersebut karena tidak menutup kemungkinan setengah penghuni asrama akan menyadari berbuntut melacak sekaligus memorakporandakan rancangan Sunghoon.
Terlebih-lebih pula Arianne menjadi orang pertama yang menangkap basah, Sunghoon tak bisa menggambarkan kepalanya akan berakhir tersangkut di langit-langit kamar karena ulah wanita tersebut. Itu sangat mengerikan ketika wajah tampannya digunakan untuk hal keji karena maksudnya, bukankah hal yang sia-sia saat wajah tampan ini berakhir tanpa tubuh? Astaga, tidak! Itu mengerikan, Jennifer akan semakin merana karena kehilangan putra paling tampannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] ASRAMA
Terror【 ft. 02l 】 Pemberontakan si kembar untuk menggagalkan ambisi sang bunda supaya tidak memindahkan mereka ke asrama yang berlokasi di tengah hutan harus sirna tergiring pusaran berawai. Alasan kesibukan bundanya sehingga tak bisa merawat m...