Chapter ini diisi oleh kegundahan seorang bela.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bandung 03/13/23 03:00 WIB
Di kegelapan malam yang begitu tenang bela termangu didepan jendela kamarnya.
Entahlah,entah angin dari mana tiba-tiba saja pikiran bela menerawang kemana-mana.
Ia memikirkan masa depannya yang masih kelabu bukan apa-apa hanya saja dia berpikir ingin melanjutkan pendidikan nya keperkuliahhan.
Tapi dia sadar bahwa itu semua rasanya tidak ada gunanya.orang tuanya sudah tiada siapa lagi yang ingin membiayainya.
Memang orang tuannya sudah membekali mereka dengan empat petak sawah,hanya saja ia rasa itu semua tidak akan cukup untuk biaya pendidikan mereka berdua.
Hufhh kenapa bela harus berpikir jauh kesana coba dia malah membeni dirinya sendiri dengan pikirannya.
Padah bela baru saja kelas sebelas SMK dan kakanya baru kelas dua belas.
Apa ini efek mendengarkan pertengkaran orang tua mereka yang mempersalahkan keadaan ekonomi yang kadang tidak mencukupi.
Sedari kecil mendengar kata-kata itu membuat bela terbebani sendiri dia rasa Aldi juga merasakan hal sama sepertinya.
Pemalas-pemalas begini bela suka mencari info loker di sosmed kok,dia sadar bahwa dirinya hanya beban semata.
Bela terus Saja menghembuskan nafas nya,seakan dia yang menjalani hidup paling menderita hahah lucu memang.
Dia suka tak sadar bahwa dirinya masih beruntung dari pada orang lain.
Tidak sia-sia bela membaca novel yang berujung dengan kematian atau kesedihan.
Ternyata itu dapat membuat bela lebih bersyukur dengan kehidupannya.
Bela selalu berpikir apakah ada anak yang merasa bahagia dan merasa sempurna? rasa-rasanya bela ingin mendengarkan cerita dari anak-anak yang merasakannya.
Ayo bercerita Bella dan aku ingin mendengarkan nya.
Bela tau mimpi semua anak didunia ini adalah memiliki keluarga yang harmonis saling mengerti satu sama lain dengan ekonomi yang mencukupi seumur hidupnya.
Hidup tenang dan damai tanpa memikirkan bagaimana cara agar kita dapat mengangkat derajat keluarga dalam artian mengangangkat ekonomi mereka menjadi lebih baik.
Anak miskin dengan kebahagiaan dimasa kecilnya dan kesedihan dimasa dewasanya untuk menentukan bagaimana cara menjadi orang yang dapat membahagiakan keluarganya.
Anak kaya dengan segala kecukupannya.
Kesedihan,dan kesendirian mereka menunggu orang tua mereka bekerja.
dengan segala tekanan agar mereka dapat lebih sukses dari orang tuanya.Sebenarnya pemikiran bela diatas itu bohongkan?.
Sadar dari hayalan dan pikiran yang berkelana kemana-mana bela memutuskan melanjutkan tidurnya yang terganggu sebelumnya.
Menarik gorden jendela ketempat ya semula lalu kembali kekasur empuknya.
Segitu dulu ya yorobun.
Maaf juga kalau gaje hehe.
Oh iya kalian mau panggilan khusus gak sebagai pembaca cerita aku?kalau iya ayo komen disini.
Bay-bay yorobun
Nanti aku up lagi ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my posesif brother
Randomseorang gadis desa adalah anak bungsu dari keluarga kaya,tidak pernah terlintas diotaknya gadis yang cantik, pintar, berbicara ceplas-ceplos,sesad , dan selalu berbicara kasar. ⚠️typo bertebaran